close
Nuga Tekno

WhatsApp Terus Manjakan Kalangan Bisnis

WhatsApp datang lagi dengan fitur baru untuk memanjakan kalangan bisnis.

Aplikasi itu  seperti ditulis laman “the nex eweb,” bakal merilis fitur pembayaran digital.

Pengguna WhatsApp nantinya bisa berbelanja dengan fitur uang digital yang terintegrasi.

Untuk tahap pertama, pembayaran uang digital WhatsApp akan dirilis di India pada Februari depan

Hal ini diumbar beberapa sumber dalam yang familiar dengan pengembangan fitur tersebut.

“Platform pembayaran di WhatsApp sudah dalam tahap pengujian dengan salah satu mitra bank. Kami memprediksi peluncurannya akhir Februari, tergantung hasil uji coba,” kata salah satu sumber.

WhatsApp sendiri disebut-sebut bakal mengintegrasikan fitur pembayaran berbasis Unified Payments Interface  dengan beberapa bank, antara lain State Bank of India, ICICI Bank, HDFC Bank, dan Axis Bank.

Seorang perwakilan dari pihak bank pun mengiyakan rencana WhatsApp. Ia mengatakan ada beberapa tahap yang tengah dijalani pihak WhatsApp untuk melengkapi integrasi yang diperlukan dengan para bank.

“Kami sedang melakukan pengecekan keamanan untuk menjamin keamanan data,” kata perwakilan bank tersebut.

Tahap terakhir adalah pengujian fitur pembayaran ini ke beberapa pengguna terpilih, sebelum membawanya ke seluruh pengguna, sebagaimana ditulisi Economic Times.

WhatsApp telah mengantongi izin pemerintah India untuk mengintegrasikan UPI dengan para bank pada Juli tahun lalu.

Fitur pembayaran pada layanan milik Facebook tersebut sudah dinanti-nanti, sebab WhatsApp adalah aplikasi chatting terpopuler di India dengan basis massa lintas populasi.

Sementara itu, WhatsApp Business kini  mulai tersedia di beberapa wilayah, salah satunya Indonesia. Aplikasi untuk para pelaku usaha tersebut bisa diunduh secara gratis oleh pengguna Android di Google Play Store.

Meski demikian, WhatsApp Business tak akan selamanya benar-benar gratis. WhatsApp mengindikasikan niatnya untuk mengumpulkan pundi-pundi duit dari WhatsApp Business.

“Kami punya tendensi untuk menarik bayaran dari pebisnis nantinya,” kata Chief Operating Officer WhatsApp, Matt Idema.

Idema mengatakan pihaknya belum memiliki rincian seperti apa monetisasi yang hendak digencarkan.

Bisa jadi layanan gratis itu bakal dilengkapi opsi “freemium”, di mana pengguna dapat mengakses fitur yang lebih premium dengan membayar sejumlah duit.

Fitur-fitur WhatsApp Business yang tersedia saat ini sebenarnya sudah terbilang lengkap.

Pebisnis bisa menginformasikan jam operasional, situs, kategori usaha, lokasi, serta deskripsi perusahaan.

Pebisnis juga bisa mengakses statistik interaksi dengan konsumen, serta menyetel balasan otomatis.

Juru bicara WhatsApp mengatakan fitur-fitur yang tersedia saat ini akan terus diberlakukan gratis.

Jika ada opsi “freemium”, artinya WhatsApp Business akan disisipi pilihan fitur yang fungsinya lebih tinggi.

“WhatsApp tak berencana menarik kembali fitur-fitur existing di WhatsApp Business yang tersedia gratis,” begitu kira-kira kata sang juru bicara, sebagaimana  ditulis  TheNextWeb.

WhatsApp Business kemungkinan hanya akan memungut bayaran dari kalangan korporasi, seperti bank, situs e-commerce, maskapai penerbangan, perusahaan dengan banyak cabang, atau yang melakukan pengiriman pesan dalam jumlah banyak per harinya.

Ada beberapa prediksi fitur pada model freemium di WhatsApp Business. Dua di antaranya adalah fitur semacam bot berbasis

Artificial Intelligence atau dikenal dengan AI dan fitur yang memungkinkan transaksi e-commerce secara langsung.

Dalam pernyataan resminya, WhatsApp mengatakan ingin memfasilitasi pengguna untuk mengorder makanan dari restoran yang akunnya terdaftar di WhatsApp Business.

Transaksi dari order tersebut bisa diduitkan dengan mekanisme serupa Go-Food milik Go-Jek.

Selain itu, bot berbasis AI digadang-gadang bakal mempermudah komunikasi akun bisnis dengan para pelanggannya.

Saat ini WhatsApp Business sudah bisa disetel untuk mengirim balasan otomatis, tetapi belum disematkan kecerdasan buatan yang lebih mumpuni.

Perlu dicatat, prediksi fitur ini masih berupa dugaan. Belum jelas seperti apa pola bisnis yang akan digencarkan WhatsApp Business untuk meraup pendapatan.