close
Nuga Tekno

Password Sulit Ditebak, Tapi Mudah Diingat

Siapa yang bisa membantah bahwa kata kunci atau password   bukan  pengaman utama berbagai akun media sosial, email, atau akun layanan apapun yang digunakan pengguna di internet ?

Ya, tapi, seringkali  juga kita memiliki keterbatasan untuk mengingat semua password yang kita buat untuk puluhan akun yang kita miliki.

Maka, tak jarang pengguna berakhir menggunakan password yang sama untuk berbagai akun miliknya.

Bahayanya, jika password ini ketahuan atau tercuri, maka pencurinya bakal dengan mudah membobol akun-akun lain milik pengguna, seperti disebutkan peneliti Kaspersky Lab.

“Lebih dari tujuh ratus juta alamat email dan kata sandi yang tidak terenkripsi baru-baru ini, data dari berbagai kebocoran dapat dengan mudah digabungkan dan digunakan dalam serangan pengisian kredensial, di mana peretas menggunakan kombinasi email/kata sandi korban untuk membobol akun pengguna lainnya yang memiliki kata sandi yang sama,” seperti tertulis dalam siaran pers

Beberapa peneliti keamanan menyarankan untuk kerap mengganti kata sandi yang digunakan. Namun, kreativitas untuk membuat kata sandi seringkali terbentur dengan terbatasnya memori untuk mengingat kata sandi yang baru saja dibuat.

Ada sejumlah tip untuk membantu membuat kata sandi unik yang kuat dan mudah diingat

Pertama, buat sebuah bagian kata sandi yang akan selalu ada dalam tiap kata sandi yang akan dibuat di berbagai akun.

Selanjutnya  pikirkan sebuah lirik lagu, kutipan dari film, sajak, atau kalimat apa saka yang disukai. Misal, lagu Bintang Kecil.

Dan ambil huruf pertama dari tiga hingga lima kata pertama kalimat yang sudah dipilih. Untuk lagu bintang kecil berarti “bintang kecil di langit yang biru

Tmbahkan karakter khusus di antara setiap huruf yang diambil,

Juga tambahkan suatu kata yang khas dengan akun layanan yang tengah dibuat passwordnya. Misal membuat password untuk Facebook yang kental dengan warna biru,

Cara ini bisa membuat password Anda lebih kuat, membuat password berbeda untuk tiap akun, dan sulit ditebak. Namun kata kunci ini lebih mudah diingat, karena memiliki sistem yang bersifat pribadi dalam kata kunci itu.

Sebelumnya Google  juga telah Google telah meluncurkan alat yang bisa mendeteksi apabila kata kunci (password) pengguna telah dicuri dalam pembobolan data di situs tertentu.

Alat ini akan mengingatkan pengguna untuk merubah kata sandi agar menangkal peretas untuk mengakses email Anda.

Dilansir dari CNBC, alat yang dinamakan Password Checkup ini merupakan ‘plug in’ yang harus dipasang dalam Chrome. Ketika dipasang, alat ini akan memberi tahu apakah pengguna perlu merubah kata sandi atau tidak.

Cara memasang cukup mudah, pengguna tinggal ke klik tautan situs berikut ini kemudian tekan ‘Add to Chrome’. Pengguna lantas akan melihat ikon perisai di sebelah kanan browser.

Ketika sedang berselancar di Web, kemudian ‘Password Checkup’ mendeteksi bahwa pengguna menggunakan kata sandi yang telah dibobol, maka alat tersebut akan memberi peringatan untuk mengubah kata sandi pengguna.

“Jika kami mendeteksi bahwa nama pengguna dan kata sandi di situs yang digunakan adalah salah satu dari lebih dari empat miliar kredensial yang kami tahu telah dibobol, ekstensi akan memicu peringatan otomatis dan menyarankan Anda mengubah kata sandi Anda,” kata Google.

Dilansir dari Duo, alat ini adalah upaya Google untuk mengatasi masalah penggunaan berulang-ulang kata sandi di web.

Ketika pengguna mencoba masuk ke situs web atau aplikasi melalui browser Chrome, alat akan memeriksa kata sandi terhadap basis data internal Google yang berisi miliaran kredensial login yang sudah dibobol.

Jika kata sandi tersebut terdaftar ke basis data tersebut maka pengguna akan diperingatkan dan diminta untuk membuat kata sandi baru.

Meskipun sering diingatkan untuk tidak menggunakan kembali kata sandi, masalah ini masih lazim terjadi. Google mensurvei tiga ribu orang dewasa di Amerika Serikat untuk memahami apa yang mereka pikirkan tentang keamanan online dan apa yang sebenarnya mereka lakukan.

enam puluh sembilan persen orang dalam jajak pendapat berpikir telah melindungi akun online mereka dengan baik, tapi perilaku mereka menunjukkan hal sebaliknya.

Meskipun lima puluh sembilan persen merasa akun mereka lebih aman daripada “pengguna Internet rata-rata”, 65 persen menggunakan kembali kata sandi yang sama di beberapa situs.

Survei juga menemukan bahwa lima puluh satu persen memiliki kata sandi favorit yang mereka gunakan berkali-kali untuk di berbagai aplikasi dan situs. Hanya dua puluh empat persen pengguna dalam survei yang mengatakan mereka menggunakan pengelola kata sandi.

Tags : slide