close
Nuga Tekno

Facebook Lindungi Pengguna dengan “Tool”

Facebook maju selangkah lagi dalam menghambat profil palsu dengan menghadirkan sebuah tool yang bisa “menendang” keusilan di media jejaring sosial itu.

Alat itu, tulis blog resmi “facebook,” Senin 28 Maret 2016, sedang dalam ujucoba sejak November tahun lalu dan sudah dipasang di tujuh puluh lima persen akun milik pengguna.

Facebook mengembangkan alat itu dengan tujuan memerangi aktivitas berbau pencemaran nama baik atau bullying di dalam platform jejaring sosial miliknya.

Cara kerjanya, seperti ditulis laman situs tekno “The Verge,” tool itu pertama-tama akan memindai akun-akun palsu dan mencari tahu foto siapa yang digunakan untuk membuat akun tersebut.

Pemilik akun asli akan mendapatkan notifikasi bahwa nama serta foto mereka telah dipalsukan dan dipakai membuat akun baru.

Selanjutnya tinggal bubuhkan bendera pada akun palsu yang ditemukan.

Khusus akun bertanda bendera ini, Facebook akan mengkajinya secara manual sebelum memutuskan langkah berikut.

Selain alat pemburu profil palsu tersebut, Facebook juga sedang menguji cara lain yang bisa mengantisipasi tindak bullying atau upaya pencemaran nama baik.

Cara yang dimaksud antara lain adalah member pilihan bagi pengguna untuk membubuhkan bendera pada foto yang dinilai menyinggung.

Media sosial buatan Mark Zuckerberg itu juga selalu mengingatkan pengguna untuk memeriksa pengaturan foto milik mereka. Misalnya soal siapa saja yang boleh dan tidak boleh melihat foto tersebut.

Facebook merilis verifikasi akun menggunakan identitas asli.

Sejumlah selebritas dan tokoh yang memiliki subscriber banyak di Facebook, akan dikirimi pilihan untuk memverifikasi akun, ketika login di Facebook.

Hal ini dilakukan Facebook untuk mengurangi kesalahan pengguna men-subscribe akun yang salah.

Belajar dari kesalahan Twitter yang pernah salah memverifikasi akun istri Rupert Murdoch, Facebook menerapkan sistem verifikasi menggunakan paspor, SIM, dan kartu identitas perusahaan yang di-scan dan dikirimkan ke Facebook.

Kartu yang di-scan juga bisa menggunakan kartu kredit, kartu pelajar, kartu perpustakaan, atau akte kelahiran.

Scan kartu identitas asli tersbeut harus berwarna, menunjukkan nama asli dengan jelas, dan memiliki informasi sensitif yang rahasia.

Untuk menjaga kerahasiaan identitas pengguna, Facebook akan segera menghapus foto scan identitas yang dikirimkan ke Facebook, setelah proses verifikasi berhasil.

Dengan kata lain, Facebook hanya butuh untuk melihat dan memastikan bahwa pemilik akun adalah orang yang asli, sesuai dengan nama yang terdaftar.

Saat melakukan pendaftaran verifikasi akun, pengguna akan diberi pilihan untuk menampilkan nama asli dan nama panggilan yang akan tampil di samping nama asli.

Misalnya Stefani Germanotta alias Lady Gaga, bisa menggunakan Account Verified untuk memverifikasi bahwa dia adalah Stefani Germanotta.

Ia bisa menampilkan namanya sebagai “Stefani Germanotta Lady Gaga”, atau menampilkannya sebagai hanya “Lady Gaga” dan nama Stefani Germanotta akan muncul pada halaman profilnya.

Langkah terakhir adalah memasukkan hasil scan kartu identitas asli yang berwarna dan jelas terbaca.

Jika Twitter dan Google Plus memiliki simbol verifikasi untuk menunjukkan bahwa akun tersebut asli, Facebook justru tidak melakukannya.

Setelah pengguna memverifikasi akunnya, keuntungan yang didapat akan langsung terasa, yakni nama akunnya akan sering muncul di halaman saran dari Facebook.

Tags : slide