close
Nuga Tekno

Ditemukan Memuat Website Lebih Cepat

Para peneliti berhasil menciptakan sebuah sistem bernama Polaris, sebuah mekanisme yang bisa mempercepat loading website.

Peneliti itu berasal Massachusetts Institute of Technology dan Harvard University yang mampu memangkas perjalanan paket data dari komputer server ke client sehingga laman web lebih cepat muncul pada komputer pengguna.

Ini dimungkinkan karena Polaris mampu menyatukan semua objek yang saling terkait pada sebuah website dalam satu log.

Meningkatnya tingkat kompleksitas halaman web menyebabkan perjalanan paket data semakin panjang sehingga waktu delay bertambah.

“Kami ingin meminimalisir perjalanan sehingga mempercepat waktu loading,” pernyataan Ravi Netravali, mahasiswa PhD, penulis makalah tentang Polaris pada website MIT.

Biasanya, elemen-elemen atau objek yang ada pada website seperti gambar, kode javascript, dan lain-lain berdiri sendiri saat memuat halaman website.

Inilah yang membuat perjalanannya menjadi lebih panjang.

“Memuat laman web bisa memakan waktu hingga seratus milidetik setiap kali browser melewati jaringan seluler untuk mengambil sepotong data,” kata Ravi Netravali.

Dari hasil percobaan yang dilakukan terhadap dua ratus website populer di dunia –termasuk ESPN.com, NYTimes.com, dan Weather.com–, Polaris terbukti mampu mengurangi waktu waktu tunggu dengan rata-rata tiga puluh empat persen.

Sebelumnya, Google dan Amazon juga telah mencoba meminimalisir penggunaan kuota data untuk tujuan yang sama. Namun dengan metode yang berbeda, Polaris diklaim mampu menunjukkan performa yang lebih baik.

“Daripada mengurangi jumlah byte yang ditransfer, kita berpikir bahwa mengurangi efek dari waktu delay pada jaringan akan mampu meningkatkan kecepatan secara signifikan,” kata professor Hari Balakrishnan, yang juga sebagai penulis majalah tentang Polaris.

Sementara itu langkah percepatan akses ini juga telah di mulai Google dengan merilis program untuk situs-situs di Indonesia.

Program itu bernama Accelerated Mobile Pages atau AMP, dan ini berbeda dengan teknik mereduksi data yang selama ini dilakukan para pembuat browser.

AMP sebenarnya mirip dengan Instant Articles yang ditawarkan Facebook, yakni menawarkan akses membaca berita lebih cepat dan lebih enak dibaca tanpa mengurangi kualitas.

Namun berbeda dengan Facebook, AMP bisa berjalan di semua browser ponsel dan muncul di pencarian Google.

Sekarang saat Anda mencari sebuah berita atau topik di Google melalui perangkat mobile, laman web relevan yang dibuat menggunakan AMP akan muncul.

Berita yang Anda pilih akan dimuat dengan sangat cepat, dan Anda akan merasakan mudahnya membaca artikel tanpa menunggu lama

Google menjelaskan sedikit mengenai mekanisme AMP dan rahasia aplikasi tersebut bisa membuat tampilan situs lebih cepat.

AMP bekerja dengan menyederhanakan isi coding dalam suatu situs, dengan kata lain penerbit bisa menggunakan laman yang menggunakan HTML sepenuhnya dan laman sudah dioptimalisasi dengan AMP.

Saat pengguna Internet melakukan penelusuran melalui mesin pencari Google, maka kini otomatis Google menampilkan situs-situs yang mendukung AMP di deretan atas.

Bukan cuma itu, tampilanya juga dibuat sederhana yang membuat pengguna akan terus betah membaca berita.

Anda juga bisa dengan mudah mengeksplor hasil penelusuran dari satu berita AMP ke lainnya hanya dengan menggeser jari.

Bukan cuma hal tampilan, tapi yang terpenting AMP bisa mempercepat akses suatu situs.

Menurut Google membuat situs empat kali lebih cepat diakses dan sepuluh kali lebih hemat data, dan ini dianggap sangat cocok sekali di Indonesia.

Di Indonesia Kaskus menjadi rekanan pertama yang menggunakan AMP. Tidak pada semua lamannya memang, hanya untuk berita dan politik saja.

AMP sendiri sejatinya sudah diperkenalkan Google sejak setahun terakhir, dan Google menepati janji untuk menggulirkan fitur tersebut di awal 2016.