close
Nuga Tekno

Chrome Itu Pelahap Baterei “Number One”

Google Chrome, kini, jadi “tertuduh” sebagai pelahap baterei “nomor satu,” usai pengujian lima aplikasi peramban internet versi desktop. “Google Chrome menjadi yang paling rakus daya,”tulis “phone arena,” Jumat 23 Oktober 2015.

Pengujian yang dilakukan oleh Digital Citizen tersebut menggunakan tiga laptop berbeda yang menjalankan sistem operasi Windows 10.

Mereka dipasangi dengan browser populer, seperti Chrome, Firefox, Opera, Internet Explorer, dan Microsoft Edge.

Google Chrome menjadi yang paling boros baterai di ketiga laptop yang dipakai untuk menguji, yaitu Asus ZenBook UX305F, Microsoft Surface Pro 3, dan Toshiba Portege Z20t-B.

Browser Chrome membuat baterai ketiga laptop lebih cepat habis dibanding yang lainnya.

Sementara browser Internet Explorer bawaan Windows menjadi yang paling hemat baterai di ketiga laptop

Secara garis besar, Internet Explorer menjadi yang paling irit baterai di ketiga laptop tadi, disusul kemudian oleh browser baru Microsoft Edge, Firefox, dan opera.

“Berdasar pengujian kami, Internet Explorer dan Microsoft Edge adalah browser pilihan terbaik untuk menghemat baterai laptop,” ujar Digital Citizen seperti dikutip “BGR.”

Namun, Digital Citizen juga menekankan konsumsi baterai juga dipengaruhi oleh intensitas masing-masing browser saat dipakai.

Teknisi Google sendiri belum lama ini juga mengakui kalau Chrome memang boros baterai, mereka pun berjanji untuk memperbaikinya.

Demi mengatasi masalah itu, raksasa internet ini telah melakukan sejumlah modifikasi pada sistem pengaturan tab dan mengurangi beban central processing.

Senior Chrome Engineer Peter Kasting, melalui akun Google Plus miliknya, menyebutkan, pengaturan tab tersebut nantinya akan memprioritaskan pemrosesan foreground tab berisi web yang sedang dibuka dan dipakai.

Hal itu berbeda dengan kondisi saat ini yang menempatkan background tab dan foreground tab dalam prioritas setara.

Perubahan kedua yang dilakukan tim teknisi Chrome adalah mengurangi beban penggunaan CPU ketika menggunakan mesin pencari Google.

Contohnya, jika saat ini browser akan membangunkan CPU lebih besar, nantinya diturunkan menjadi lebih kecil.

Cara tersebut membuat mereka sanggup memotong beban.

Pembaruan Chrome yang lebih hemat daya ini akan segera dirilis dalam versi beta dalam enam pekan mendatang.

Selanjutnya, perlu sekitar enam pekan lagi untuk merilisnya dalam versi stabil yang bisa dipakai konsumen.

Modifikasi sejenis ini bukanlah hal pertama bagi Google. Sebelumnya, mereka juga melakukan modifikasi pada sistem pengaturan konten Flash dengan tujuan membuat Chrome jadi browser yang hemat daya.

Sistem pengaturan yang dimaksud berfungsi otomatis untuk mendeteksi serta mematikan konten Flash yang tidak diperlukan. Pemrosesan konten Flash biasanya membuat CPU harus bekerja keras untuk menampilkan sebuah web.

Dengan cara tersebut, beban pemrosesan menjadi berkurang dan otomatis daya yang dikonsumsi CPU laptop atau ponsel pun jadi lebih hemat.