close
Nuga Tekno

“Booming” Perangkat Tablet Segera Usai

Hura-hura, atau “booming,” pasar terhadap perangkat tablet di prediksi akan usai setelah mencapai puncaknya dengan kehadiran iPad, yang kemudian diikuti deretan tablet Android lainnya, seperti Galaxy Samsung, Lenovo, maupun berbagai merek lainnya.

Kini ada indikasi kuat bahwa era booming tablet segera berakhir

Prediksi ini dikuatkan oleh biro riset IDC, yang dikaitkan dengan pengapalan tablet pada tahun ini hanya akan meningkat tujuh koma dua persendengan total produksi dua ratus tiga puluh lima juta unit. Jauh dari angka peningkatan tahun lalu yang sebesar lima puluh dua persen

Menurut IDC, penyebab penurunan itu adalah para konsumen terindikasi lebih menyukai smartphone dan kembali pada komputer. Penjualan komputer kembali meningkat karena lebih powerful dan fungsinya lebih baik.

Selain itu menurut IDC, pengguna tablet banyak yang tidak membeli perangkat baru. Banyak yang baru ganti setelah tiga tahun, terlebih tidak ada inovasi baru atau fitur menggoda di tablet anyar.

Pengapalan iPad yang masih menjadi tablet terpopuler pun mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Tablet berbasis Android dan Windows mengalami peningkatan market share seiring anjloknya iPad.

Sedangkan pengapalan tablet Windows meningkat. Prestasi cukup baik meski jumlah unit terjual masih sangat jauh dibanding kedua saingannya.

IDC memproyeksi pengapalan tablet akan terus menurun sampai 2018 ketika tingkat pertumbuhan tinggal lima persen Namun kalau ada inovasi dari produsen tablet yang mampu memikat konsumen, mungkin prediksi itu bisa meleset.

Walau pun berdasarkan analisis pasar penjualan tablet tidak mampu tumbuh besar, bisnis perangkat mobile Nokia masih bisa merilis tablet Nokia N1 dengan merek sendiri?

Nokia yang punya empat unit bisnis yakni ponsel dan layanan, infrastruktur dan jaringan telekomunikasi yang diwakili oleh Nokia Solution Networks, peta digital yang lebih dikenal sebagai Nokia Here, serta pengembangan teknologi dan lisensi paten yang dinaungi oleh Advanced Technologies.

Nokia bisa meluncurkan tablet N1, karena meski sama-sama masuk kategori mobile, ponsel dan tablet menempati segmen yang berbeda.

Analis lantas beranggapan dirilisnya tablet N1 adalah usaha Nokia yang ingin tetap menjaga eksistensi di jagat mobile.

Yang tak kalah menarik adalah dipilihnya Android sebagai basis sistem operasinya. Hal ini memunculkan dugaan bahwa bila Nokia telah dibolehkan kembali menggunakan merek Nokia untuk ponselnya, sangat mungkin perusahaan Finlandia ini akan bangkit kembali dengan OS milik Google itu.

Sebagai informasi, akuisisi oleh Microsoft memaksa Nokia untuk tidak meluncurkan ponsel hingga 31 Desember 2015. Berarti di atas waktu tersebut, tak menutup kemungkinan ponsel Nokia akan kembali hidup. Pakai Android? Mungkin saja