close
Nuga Sport

Yamaha Inginkan Duet Rossi-Lorenzo

Yamaha Movistar masih menginginkan duet Valentino Rossi dan Jorge Lorenze untuk terus “mentas” di dua musim mendatang karena mereka yakin keduanya masih impresif untuk “menaklukkan” pebalap Repsol Honda dan Ducati.

“Yamaha terus bekerja keras untuk tetap mempertahankan dua pembalap utamanya yakni Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi,” tulis “crash,” 30 Maret 2016.

Bahkan menurut bos Yahama, Lin Jarvis, mempertahankan keduanya merupakan skenario terbaik untuk tetap mendominasi tim yang bermarkas di Lesmo, Italia itu.

Lorenzo hingga saat ini masih belum mau menandatangani kontrak yang diajukan Yamaha.

Pembalap asal Spanyol itu mengaku masih ingin menunggu beberapa seri sebelum memutuskan akan melanjutkan dengan Yamaha atau tidak.

Berbeda dengan X-Fuera, Rossi sudah memutuskan masa depannya. The Doctor sudah menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi dua tahun dengan Yamaha.

“Rencana menuju kesuksesan hanya ada satu satu cara, tapi jika Anda memiliki dua pembalap terbaik di dunia saat ini, Anda bisa menunggu,” kata Jarvis, seperti dilansir dari Crash.

“Jadi rencana terbaik adalah Vale dan Jorge melanjutkan dengan kami, lalu kami dapat tenang dengan rencana kesuksesan dua tahun kedepan,” pungkasnya.

Pertarungan antar pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, memanas usai balapan musim lalu.

Saat itu Rossi menuduh Lorenzo menjadi juara dengan mendapatkan bantuan dari pembalap Marc Marquez.

Tak hanya itu, ketika mengawali musim yang sedang berlangsung ini, keduanya kembali terlibat pertengkaran.

Saat sesi kualifikasi, Rossi menuduh Lorenzo menghalangi jalurnya dan membuat pembalap Italia tersebut gagal mendapatkan putaran tercepat.

Perselisihan keduanya ternyata mendapat perhatian khusus dari website GPOne. Seperti dikutip dari Marca. Kedua pembalap tersebut boleh saja berselisih selama itu masih berada di dalam lintasan.

“Kami rasa, akan selalu ada tembok di antara mereka. Namun yang terpeting adalah selalu ada rasa menghormati di setiap balapan.”

“ Itu terjadi karena saat itu hidup sangatlah riskan ketika memacu motor sekencang tiga ratus kilometer per jam,” tulis GP One seperti diberitakan Marca

Dominasi Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi di Tim Movistar Yamaha tampaknya berdampak buruk bagi beberapa pembalap binaan Yamaha.

Terbukti beberapa rider berbakat harus hengkang dari tim karena mereka masih belum bisa menggantikan kedua pembalap bintang tersebut.

Lin Jarvis mengatakan bahwa timnya memang memiliki tim mudah yang diproyeksikan untuk menemukan bakat-bakat muda.

Sayang semuanya tidak berjalan mulus bagi tim muda karena saat ini Lorenzo dan Rossi tak tergoyahkan di posisinya masing-masing.

“Terkadang tidak adanya kesempatan menjadi masalah. Kami telah menyaksikan Jorge dan Bale bersama bertahun-tahun. Meski anda memiliki talenta hebat, Anda tak akan bisa menggantikan mereka,” ujar Jarvis seperti diberitakan Crash.

“Jadi dengan penyesalan, pembalap Tech 3, kami lebih memilih pembalap utama kami dan akan memutuskan masa depan dengan segera. Saya berharap salah satu pembalap bisa bertahan dan membayangkan kemungkinan adanya pembalap baru,” tambahnya lagi.

Pada kesempatan yang sama Jarvis juga membuka pernyataan mengenai isu pembalap tambahan dalam balapan MotoGP.

Tentu jika itu terjadi, maka Yamaha memutuskan untuk menambah satu pembalap lagi pada musim mendatang.

Movistar Yamaha dan Repsol Honda menjadi dua tim yang paling bersinar dalam balapan MotoGP musim lslu.

Persaingan keduanya memang sangat menarik untuk disaksikan musim lalu meski sempat tercoreng dengan insiden antara Marc Marquez dan Valentino Rossi.

Memasuki musim 2016, persaingan kedua tim tersebut kembali mencuat. Pada race pertama di Qatar, Yamaha dan Honda berhasil menempatkan masing-masing satu pembalap di posisi tiga besar.

Pada sebuah kesempatan, bos Movistar Yamaha, Lin Jarvis memuji penampilan pesaing timnya, Marquez.

Ia mengatakan bahwa Honda beruntung bisa mendapatkan Marquez. Itu terjadi karena Marquez saat itu adalah pembalap yang sangat diminati oleh banyak tim.

Beruntung Honda berhasil mendapatkan tanda tangan pemuda Spanyol tersebut.

“Honda beberapa tahun yang lalu berhasil mendapatkan Marc dan membawa dirinya ke tim utama. Itu adalah sebuah mahakarya.

Mereka berhasil mendapatkan pembalap paling diminati,” ujar Jarvis seperti diberitakan Crash.

“Tetapi sebenarnya kami juga melakukan hal yang sama ketika berhasil mendapatkan Jorge Lorenzo. Ini adalah tahun kesembilan Lorenzo dan itu bukanlah suatu hal yang lumrah di balapan ini,” tandasnya.