close
Nuga Sport

Valentino Rossi Ungkit Kejayaan Masa Lalu

Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, mengungkit kejayaan masa lalu usai terpuruk di paruh musim ini .

Di musim ini Rossi belum mampu menjadi pemenang dalam sembilan seri yang digelar. Catatan itu menambah panjang puasa kemenangan Rossi usai terakhir kali diraih di MotoGP Belanda  dua tahun lalu.

Pada paruh pertama musim ini, Rossi sempat tampil apik di seri-seri awal dengan dua kali naik podium. Tetapi setelah itu performa Rossi jeblok, bahkan gagal finis di MotoGP Italia, Catalonia, dan Belanda.

Di MotoGP Jerman yang menjadi penutup jeda Rossi harus puas finis di posisi delapan. Hasil itu membuat pebalap gaek tersebut berada di peringkat keenam klasemen sementara MotoGP musim ini dengan  delapan poin dan makin tertinggal dari Marc Marquez.

“Tentu saja saya tidak suka [kekalahan beruntun], tetapi saya pernah mengalami itu dalam karier saya, dan saya bisa kembali,” kata Rossi.

Meski terpuruk di musim ini, Rossi tidak menganggap hasil tersebut buruk. Rossi juga masih bisa membanggakan catatan kemenangannya di level elite,

Catatan Rossi itu masih di atas legenda MotoGP Giacomo Agostini , sementara juara bertahan Marquez mengoleksi 49 kemenangan.

“Saya sudah memenangi delapan puluh sembilan kali . Saya tidak terlalu buruk,” ucap Rossi sembari tertawa.

Dengan menempati posisi keenam klasemen sementara MotoGP  musim ini, Rossi tertinggal seratus lima poin dari Marquez yang jadi pemuncak klasemen.

Dan salah satu pembicaraan hangat di paruh musim MotoGP  adalah keputusan akhir Valentino Rossi untuk pensiun dari ajang balap motor Grand Prix setelah terus terpuruk bersama Yamaha.

Tidak pernah meraih kemenangan di MotoGP lebih dari dua tahun, terpuruk di paruh pertama musim ini, dan tertinggal seratus lima poin dari Marc Marquez di klasemen sementara. Itu adalah sejumlah catatan buruk Rossi musim ini.

The Doctor sebenarnya memulai musim cukup bagus dan sempat menjadi salah satu kandidat juara setelah finis di posisi kedua pada balapan GP Argentina dan GP Amerika Serikat. Namun, seiring musim berjalan Rossi semakin terpuruk.

Kegagalan finis tiga kali beruntun di GP Italia, GP Catalunya, dan GP Belanda, ditambah finis delapan di GP Jerman, membuat Rossi berada di posisi enam klasemen sementara MotoGP  dengan delapan puluh poin. Pebalap 40 tahun itu tertinggal sangat jauh dari Marquez di puncak klasemen.

Jika melihat performa, Rossi merupakan pebalap ketiga terbaik Yamaha di hingga paruh musim MotoGP  di belakang Maverick Vinales dan Fabio Quartararo. Nama terakhir memang kalah dari Rossi secara torehan poin di klasemen, tapi potensi Quartararo justru melebihi The Doctor.

Quartararo berhasil tiga kali merebut pole musim ini dan sukses naik podium di Catalunya dan Belanda. Sementara Vinales menjadi satu-satunya pebalap yang berhasil meraih kemenangan hingga paruh musim ini setelah mengalahkan Marc Marquez di MotoGP Belanda.

Desakan agar Rossi pensiun dari MotoGP sudah muncul dalam beberapa musim terakhir. Terakhir legenda asal Italia yang memegang rekor gelar juara dunia Grand Prix sepeda motor, Giacomo Agostini, menyarankan Rossi untuk pensiun.

“Rossi coba melakukan yang dia bisa, tapi dia sudah habis dan ini menciptakan persoalan baginya. Rossi sudah mencapai banyak hal, namun tahun-tahun itu telah berlalu. Maradona, Muhammad Ali, Eddy Merckx sudah lewat masanya. Begitu pula saya. Jika tidak, saya pasti masih balapan,” ujar Agostini.

Sepuluh balapan tersisa musim ini akan menjadi penentu bagi Rossi dalam mengambil keputusan. Mantan pebalap Ducati dan Honda itu tidak memungkiri jika penampilannya terus tidak kompetitif hingga akhir musim ini maka pensiun dari MotoGP akan menjadi pilihan yang tepat meski masih memiliki kontrak dengan Yamaha hingga tahun depan.

“Ada beberapa hal yang hanya bisa saya rasakan dan saya akan tahu momen ketika saya tak lagi menginginkan balapan. Ada banyak hal yang tentunya bergantung pada hasil, jadi jika ketika Yamaha tak mampu menemukan solusi, maka terus melanjutkan [karier] kemungkinan hanya akan jadi masalah,” kata Rossi.

Sulit membayangkan apa jadinya MotoGP tanpa Rossi, yang sudah menghiasi balap motor Grand Prix sejak 1996. Bahkan pihak Dorna Sports selaku pengelola MotoGP juga tidak bisa membayangkan MotoGP tanpa Rossi dan masih berharap The Doctor bisa terus berkutat di sekitar MotoGP setelah pensiun.

Andai Rossi benar-benar memutuskan pensiun dari MotoGP akhir musim ini, maka kita tinggal punya sepuluh seri balapan untuk bisa menikmati aksi The Doctor di pengujung kariernya. Sebuah aksi yang mungkin akan kita rindukan nantinya.

Valentino Rossi sudah genap berusia empat puluh tahun dan berkarier selama dua puluh tahun di MotoGP.

Karier yang panjang ini sudah memberinya tujuh gelar di MotoGP

Rossi sudah lama mengincar gelar kesepuluh nya di MotoGP.Peluang itu sudah dikejarnya selama  sepuluh musim terakhir tapi belum juga terjadi.

Tags : slide