close
Nuga Sport

Tiga Mantan Juara Yakin Rossi Bisa Juara

Tiga mantan kampiun balap motor kelas utama, Freddie Spencer, Wayne Gardner, dan Phil Read, masih yakin Valentino Rossi dapat kembali meraih kemenangan di ajang MotoGP.

Rossi sudah dua tahun tidak merasakan podium tertinggi. Sejak MotoGP Belanda dua tahun lalu, The Doctor hanya mampu menempati posisi runner up sebagai posisi terbaik.

Belakangan daya saing Rossi mulai dipertanyakan karena tidak mampu menembus posisi tiga besar setelah balapan di Amerika Serikat. Selain itu, pebalap Yamaha itu tiga kali gagal finis di Italia, Catalunya, dan Belanda.

Hasil kurang meyakinkan yang diraih Rossi hingga separuh musim MotoGP musim lalu tidak menggoyahkan pemikiran para pebalap yang pernah berjaya di masa lalu.

Spencer yang pernah meraih gelar juara dunia pada satu tahun yang sama berpendapat Rossi hanya butuh motor yang mumpuni untuk kembali finis terdepan.

“Saya sangat yakin Valentino dapat menjadi juara lagi, tetapi dia harus memiliki motor yang terbaik. Dia telah menunjukkannya pada 2018 di Malaysia, ketika dia hampir berhasil. Kuncinya dia harus berada di depan sepanjang balapan, saya yakin Valentino bisa menang lagi,” kata Spencer dikutip dari MotoGP.

Gardner dan Read juga memiliki keyakinian Rossi bisa meraih kemenangan di MotoGP namun kedua juara  dalam dua era berbeda itu tetap memperhatikan usia Rossi.

“Vale memiliki kemungkinan, seperti yang ia jelaskan, namun seiring hari yang berlalu semuanya menjadi sulit. Tahun ini kita melihat pebalap-pebalap muda hadir di MotoGP, pebalap yang begitu kuat. Dia harus melakukannya secepat mungkin,” ujar Gardner.

“Sepertinya Valentino bakal menang lagi, karena penting bagi Yamaha, tapi itu tidak mudah bagi pebalap 40 tahun, khususnya menghadapi lawan seperti Marc Marquez,” ucap Read.

Sebelumnya, sang ayah, Graziano Rossi yakin Valentino Rossi masih punya kemampuan untuk jadi juara dunia MotoGP bila didukung oleh motor yang bisa tampil kompetitif di semua seri.

Rossi menjalani paruh awal musim MotoGP dengan hasil buruk lantaran hanya mengoleksi delapan puluh poin. Catatan tersebut tak lepas dari insiden tiga kali gagal finis sehingga The Doctor kini tertinggal  seratus lima poin dari Marc Marquez yang memimpin klasemen.

“Untuk musim ini, harapan Rossi untuk jadi juara dunia sudah tidak mungkin. Namun bila musim depan Yamaha mampu membuat motor yang kompetitif, maka Valentino Rossi bakal tampil kompetitif dalam perburuan gelar juara di Kejuaraan Dunia MotoGP.

Graziano lalu menyebut Rossi kesulitan tampil kompetitif lantaran Yamaha tidak bisa menyajikan motor yang kompetitif untuk Rossi.

“Di tiga seri terakhir, segalanya tidak berjalan baik karena Yamaha M1 bukan motor yang mudah untuk dikendarai. Pengaturan yang sempurna dibutuhkan karena motor Yamaha tidak dibekali dengan tenaga yang sangat kuat.”

“Itulah alasan motor Yamaha harus dalam kondisi sempurna. Saat ini,Valentino dan tim kesulitan untuk mendapatkan pengaturan yang optimal,” kata Graziano.

Saat Rossi terpuruk, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo justru menunjukkan performa apik dan mampu menjadi pesaing Marquez di pengujung paruh pertama MotoGP .

“Ada perbedaan besar karena setiap tim dan setiap pebalap memiliki kebiasaan masing-masing, termasuk dalam metode pengaturan motor yang pas.”

Sementara itu,  pengamat MotoGP Carlo Pernat menyebut ada dua masalah yang membelit Valentino Rossi di paddock sehingga membuat mantan juara dunia tersebut tidak mampu bersaing

Usia Rossi yang sudah mencapai kepala empat kerap disebut sebagai penyebab penurunan performa mantan juara dunia asal Italia itu. Faktor Usia sama sekali tidak disebut Pernat sebagai faktor pengganjal Rossi.

Mantan manajer departemen balap Aprilia itu menyebut Rossi mengalami penurunan ambisi seiring usia yang bertambah.

“Valentino berlatih giat, setiap hari. Dia ingin membalap dan beberapa bulan lalu dia berhasil naik podium. Dia tidak dapat mengubah itu dalam waktu dekat. Valentino akan kembali balapan dan akan segera berada di podium,” tutur Pernat sembari mengutarakan ketidakyakinan Rossi bakal pensiun dikutip dari GPone.

Pernat menyebut masalah yang dihadapi Rossi ada di paddock, termasuk soal motor yang menghambat laju Rossi di lintasan.

“Saya pikir dia tidak memiliki perasaan yang bagus, seperti yang orang Britania Raya katakan, dengan timnya. Saya tidak berbicara soal mekanik, tetapi mengenai manajer teknis, Galbusera. Mungkin dia bukan orang yang tepat untuknya sekarang, saya tidak mengatakan soal kemampuan tetapi soal hubungan,” terang Pernat.

“Selain itu motornya selalu tidak dapat bekerja dengan baik seperti motor Yamaha lainnya. Terlepas dari itu semua, Rossi bakal terus balapan, bahkan pada musim depan,” sambungnya.

Galbusera merupakan salah satu kepala kru mekanik yang sudah cukup lama bekerja sama dengan Rossi, tepatnya sejak  lima tahun lalu. Galbusera menggantikan peran Jeremy Burgess yang mengantar Rossi meraih tujuh gelar juara MotoGP.

Pernat menjadi salah satu sosok tenar di MotoGP yang tidak yakin Rossi akan pensiun seperti rumor yang beredar seiring penurunan performa dan kegagalan bersaing dengan rival-rival muda.

Tags : slide