close
Nuga Sport

Tawaran Hebat Ducati untuk Lorenzo

Kepindahan Jorge Lorenzo dari Yamaha ke Ducati mulai mendapat dukungan banyak pihak. Salah satunya datang dari legenda balap motor Grand Prix asal Italia, Giacomo Agostini, seperti ditulis “crash,” Kamis 31 Maret 2016.

“Agostini berharap Jorge Lorenzo hengkang ke Ducati,” tulis “crash.”

Diungkapkan Agostini, Lorenzo sudah mendapat tawaran menggiurkan dari Ducati.

Usai menjuarai MotGP musim lalu dan menunda meneken kontrak perpanjangan bersama Yamaha, masa depan Lorenzo hingga kini masih menjadi misteri.

Yamaha sudah menawarkan perpanjangan kontrak hingga dua tahun mendatang, namun Lorenzo belum juga mengambil keputusan.

Ducati merupakan tim yang paling santer dikabarkan membuat Lorenzo bimbang untuk memperpanjang kontrak dengan Yamaha.

Terlebih rival sekaligus rekan setimnya, Valentino Rossi, sudah lebih dulu memperpanjang kontrak dengan Yamaha.

Berbicara kepada Quotidiano.net, Agostini mengklaim Lorenzo sudah mendapat tawaran dari Ducati. Sebelumnya Lorenzo mengaku hanya mendapatkan tawaran dari Yamaha saat ini.

“Saya berharap Lorenzo pindah ke Ducati. Saya mengatakan itu sebagai orang Italia. Saya tahu faktanya pemilik Ducati, Audi sudah melakukan penawaran super,” ujar Agostini seperti dilansir Motorsport.com.

Agostini yang mengoleksi lima belas gelar juara dunia, bisa memahami kebimbangan Lorenzo.

Agostini mengatakan pebalap asal Spanyol itu harus bisa memastikan Ducati mampu memberinya sepeda motor kompetitif seperti yang diberikan Yamaha saat ini.

“Saya tahu alasannya. Apakah uang yang ditawarkan Ducati bisa sebanding dengan peralatan terbaik yang diberikan Ducati, seperti yang sudah diberikan Yamaha?” ucap Agostini.

“Jika Lorenzo berpikir dia bisa membuat perubahan menggunakan sepeda motor merah, maka dia akan menerima tantangan. Tapi sepertinya saat ini dia belum benar-benar yakin.”

Ducati saat ini memiliki dua pebalap asal Italia, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso.

Tim asal Italia itu masih berusaha mengakhiri paceklik gelar juara dunia MotoGP, yang kali terakhir direbut bersama Casey Stoner.

Jorge Lorenzo telah mengawali musim ini dengan sempurna. Ia menang dalam seri pertama grand prix yang digelar di sirkuit Losail, Qatar.

Namun, masa depan pria asal Spanyol itu bersama tim Movistar Yamaha masih tanda tanya.

Pasalnya ia belum menandatangani kontrak baru bersama tim pabrikan Jepang tersebut, sementara rekannya sekaligus rival perburuan titel tahun lalu, Valentino Rossi sudah memperpanjang kontrak.

Keduanya memang ditawari kontrak dalam waktu yang sama. Ketika Rossi akan bersama Yamaha untuk dua tahun ke depan lagi, Lorenzo dihembuskan rumor akan bergabung dengan Ducati Corse.

“Ini akan menjadi keputusan dia sendiri dan itu tidak hanya akan akibat satu faktor,” tukas Manajer tim Lorenzo Wilco Zeelenberg seperti dikutip dari Crash.

“Memang betul bahwa Jorge memiliki paket yang kuat di Yamaha tetapi saya bisa juga membayangkan semua competitor Yamaha memiliki poin tertentu untuk juga melakukan hal lain.”

Lorenzo, kata Zeelenberg, selama delapan musim sehingga bukan hal mustahil sang pebalap ingin mencoba tantangan baru.

“Namun, saya harap tentu saja dia cukup pintar untuk tetap tinggal bersama Yamaha dan memenangkan dua gelar lainnya, mungkin tiga termasuk musim ini,” tukas Zeelenberg.

Pada seri pertama musim ini, Lorenzo tampil tanpa cela di Qatar. Lorenzo finis pertama yang disusul pebalap Ducati Andrea Dovizioso dan pebalap Repsol Honda Marc Marquez.

Sementara itu Rossi finis keempat tanpa mampu memberi tekanan kepada Dovizioso dan Marquez.

Sementara itu menghadapi GPArgentina akhir pekan ini Lorenzo akan dihadapkan pada merupakan salah satu trek yang belum pernah ditaklukkannya.

Seperti dikutip dari situs resmi MotoGP, pencapaian terbaik Lorenzo di GP Argentina adalah ketika merebut posisi ketiga pada dua musim lalu.

Dari delapan belas balapan musim ini, GP Argentina merupakan seri ‘mimpi buruk’ bagi Lorenzo.

Selain GP Argentina, Lorenzo setidaknya pernah menduduki peringkat kedua. GP Argentina bersama GP Jerman dan GP Americas merupakan tiga trek dari musim ini yang belum pernah Lorenzo menangi sepanjang kariernya.

Namun, peruntungan Lorenzo di GP Argentina berpeluang berubah akhir pekan ini dengan adanya ban baru Michelin. Pemilihan ban yang tepat menjadi kunci sukses Lorenzo menjuarai GP Qatar pada 20 Maret lalu.

Lorenzo bersama pebalap Aspar, Yonny Hernandez, menjadi dua rider yang menggunakan ban depan keras dan dan belakang lunak di GP Qatar.

Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Cal Crutchlow menggunakan ban depan keras dan belakang medium. Sisa pebalap lainnya menggunakan ban depan dan belakang lunak.