close
Nuga Sport

Tak Ada Perlakuan Khusus Bagi Rossi di Petronas

Valentino Rossi tidak akan mendaat perlakuan khusus  saat memulai petulangan baru bersama tim Petronas Yamaha pada MotoGP msim depan

Sebelum melangkah bersama, The Doctor sudah mendapat peringatan dari Petronas bahwa dirinya tidak akan diistimewakan.

Negosiasi antara Rossi dan Petronas Yamaha  berlangsung cukup panjang dan alot. Meskipun secara umum sudah mencapai kesepakatan, banyak detail yang harus dibicarakan.

The Doctor biasanya selalu memboyong semua krunya setiap berpindah tim. Mereka selalu menemaninya di saat berjaya maupun terpuruk.

Namun begitu, saat ia bersama  Petronas tim satelit itu  hanya memperbolehkan pembalap Italia itu memboyong tiga kru. Faktor itu sempat menimbulkan negosiasi alot dan akhirnya Rossi harus mengalah.

“Sudah jelas dari awal bahwa kami akan kehilangan Fabio. Yamaha menginginkannya dan kami tidak ingin bertengkar dengan mereka,” kata manajer tim Petronas Yamaha SRT, Wico Zeelenberg, seperti dilansir laman media online Tuttomoriweb.

“Mereka sudah menjanjikan tempat untuk Valentino. Ada pembalap lain di pasar, tapi karena sudah ada janji ini, akan menjadi bodoh untuk tidak mengevaluasi tantangan ini bersamanya. Merupakan suatu kehormatan bagi seluruh tim untuk memilikinya,” imbuh Wico Zeelenberg.

Rossi punya nama besar di MotoGP, dengan basis fans yang sangat luas. Dia bahkan sudah dilabeli legenda hidup MotoGP. Meskipun begitu Petronas mengklaim kendali sepenuhnya ada di tangan mereka, begitu juga saat Rossi bergabung.

“Valentino adalah orang penting di dunia ini, tetapi sejak awal kami sudah memberi ketegasan. kami yang menentukan strateginya,” tutur Zeelenberg.

“Tentu saja ia ingin membawa krunya. Tapi, kami bilang kepadanya kami punya tanggung jawab ke Petronas. Valentino Rossi akan menempati sisi kanan kotak dan bukan kiri seperti biasanya. Mungkin ini tampak terlalu detail, tapi itu penting. Itu sisi Franco,” imbuh Zeelenberg.

Walaupun membawa tim terbatas ke Petronas Rossi ternyata menatap musim depan dengan penuh harapan.

Hal ini dimungkinkan oleh semangat yang tetap ingin tampill kompetitif.  Sebab banyak pembalap dari tim satelit yang bersinar pada MotoGP musim sekarang.

Data bahkan menyebutkan, pembalap terbaik Yamaha di klasemen akhir MotoGP  bukanlah pembalap pabrikan. Melainkan Franco Morbidelli yang notabene rekan setim Rossi di musim  depan.

“Di tim satelit, Anda hanya fokus pada kinerja selama akhir pekan. Dan kami telah melihat bahwa tim satelit tampaknya bekerja lebih baik daripada tim pabrikan belakangan ini,” kata Rossi tersenyum.

Pembalap gaek ini benar. Contoh terbaru adalah pembalap yang berhasil naik podium pada balapan MotoGP Portugal, beberapa pekan lalu. Kala itu baik Miguel Oliveira  Jack Miller dan Franco Morbidelli semua berstatus pembalap tim satelit.

Valentino Rossi turut memberikan contoh pada sesi kualfikasi MotoGP Portugal. “Pembalap pabrikan terbaik ada di posisi tujuh. Lalu urutan  satu hingga lima semua tim satelit.

Dan urutan keenam merupakan pembalap Stefan Bradl pengganti Marc Marquez,” Rossi memberikan analisis.

Rossi turut mengatakan membeberkan plus minus memperkuat tim pabrikan. Menurutnya kelebihan berada di pabrikan adalah soal jumlah sumber daya manusia yang terlibat dalam satu tim.

“Menurut saya, ada keuntungan berada di tim pabrikan. Misalnya, ada lebih banyak orang yang bekerja pada motor, tenaga kerja, hanya dalam hal jumlahnya,” Rossi menerangkan.

“Tetapi ada juga kerugian pada tim pabrikan karena ada banyak hal yang harus dicoba pada motor Yamaha sepanjang tahun ini. Karena pada akhirnya, tim pabrikan bertanggung jawab untuk pengembangan motor,” lanjutnya.

Kesimpulannya di MotoGP musim mendatang, Valentino Rossi bakal lebih banyak mengendarai motor Yamaha  hasil pengembangan dan masukan dari pembalap pabrikan: Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.

Sangat penasaran bukan, apakah juara dunia sembilan kali tersebut bisa kompetitif bersama Petronas Yamaha

Petronas juga mengisyaratkan tidak ada pembalap utama di tim Petronas Yamaha . Rossi dan rekan setim sekaligus anak didiknya, Franco Morbidelli, berkedudukan sama.

“Kami ingin mereka bersaing menjadi yang tercepat. Itu penting bahwa dia tidak mengambil alih tempat Franco,” tutur Zeelenberg.

“Petronas ingin lanjut dan sembilan puluh sembilan persen akan meneken kontrak lima tahun bersama Dorna hingga enam tahun kedepan. Tahun ini kami memenangi enam balapan dan saya tak berpikir kami akan berpisah dengan Yamaha dalam waktu dekat.”

“Tapi ini MotoGP dan kami mesti realistis. Jika ada alternatif, kami akan memeriksanya,” imbuh Zeelenberg.

Tags : slide