close
Nuga Sport

“Saya Mengaku Kalah dari Dani Pedrosa”

Valentino Rossi mengaku gagal menggeser Dani Pedrosa dari posisi dua di Aragon Circuit, MotoGP Spanyol, Minggu malam WIB, 27 September 2015, usai berlomba secara dramatis di lap-lap terakhir dan menyatakan puas menempati urutan tiga.

“Saya sudah memainkan semua kartu untuk bisa memaksa Dani ke belekang. Semuanya gagal. Dani lebih cerdik dan mampu memanfaatkan kecepatan motornya secara maksimal,” tutur Rossi kepada “motosport,” Senin, 28 September 2015 dengan nada riang.

Pada balapan di Aragon, Minggu malam WIB, Rossi yang start dari posisi enam berhasil kembali ke podium usai apes dua pekan lalu di Misano Circuit, MotoGP San Marino.

“Saya sempat tertahan di posisi enam, tapi bisa finis di posisi ketiga. Ini hasil terbaik saya di Aragon,” ujarnya lanjut.

Dalam balapan yang menegangkan, karena banyak pebalap yang jatuh, termasuk Marc Marquez.

The Doctor terlibat pertarungan sengit dengan Dani Pedrosa untuk memperebutkan posisi runner-up. Tapi, Rossi akhirnya gagal untuk mendahului pebalap tim Honda itu.

“Saya berpikir bahwa saya kalah dalam pertarungan seperti ini, selalu saja mengakibatkan perasaan tak enak dari satu sudut pandang. Tapi bagaimanapun juga, ini merupakan hasil yang bagus, balapan yang bagus buat saya,” kata Rossi di Crash.

“Jelas ini merupakan balapan terbaik saya di Aragon pada sepanjang karier saya karena sirkuit ini selalu menjadi trek yang sulit dan saya tak cukup kuat untuk berada terus di depan Dani dan di waktu yang sama dia mempunyai kecepatan yang bagus.”

“Jadi, saya mencoba untuk bisa terus bersama dia dan juga saya mencoba untuk terus melaju lebih kencang agar bisa bertarung hingga saat akhir, saya sudah memainkan seluruh kartu yang saya punya –juga satu ekstra yang tak saya harapkan, tapi itu tak cukup,” imbuhnya.

Rossi pun juga bilang bahwa andai mampu mencapai posisi runner-up, jarak lima poin lebih banyak dar iLorenzo akan berarti besar.

“Sederhana saja, Dani lebih kuat dari saya hari ini dan itu jelas sangat disayangkan untuk klasemen, karena lima poin (lebih banyak dari Lorenzo kalau Rossi finis kedua) berarti penting. Tapi, saya sudah mencoba dan itu tak cukup,” katanya berterus terang.

Rossi juga mengaku sudah ‘habis-habisan’ untuk memotong Dani Pedrosa

Lewat duel sengit di lap terakhir, Rossi terpaksa harus puas mengakhiri balapan di posisi ketiga di bawah Pedrosa. Sementara gelar juara diraih Jorge Lorenzo yang tampil dominan sejak awal balapan.

“Saya pikir, saat kalah dari pertarungan sengit seperti ini, selalu menciptakan perasaan buruk dalam satu sudut pandang,” kata pembalap asal Italia itu seperti dilansir Crash, Senin 28 September 2015.

“Tapi bagaimanapun juga, saya senang karena ini hasil yang bagus. Saya sangat menikmati proses balapan, khususnya karena saya masih tetap kuat, cepat dan membalap dengan cara yang bagus.”

Rossi juga cukup puas bisa meraih podium di Aragon, yang menurutnya bukan salah satu sirkuit favoritnya.
“Sudah pasti balapan kemarin jadi balapan terbaik saya di sini, karena sirkuit ini memiliki track yang sulit.”

“Sederhananya, Dani lebih kuat dari saya kali ini. Saya mencoba terus menekan dia hingga akhir, bahkan saya sudah mengeluarkan semua kartu saya. Tapi itu ternyata belum cukup.”

Meski masih menguntit Pedrosa, Rossi tidak menyisakan jarak yang terlampau jauh. Ia masih sangat mungkin menyalip pebalap Honda tersebut.

Rossi sempat berhasil melewati Pedrosa, namun pebalap Honda itu kembali memacu tunggangannya lebih cepat. Rossi kembali tertinggal.

Persaingan tersisa untuk menempati posisi kedua. Rossi dan Pedrosa berusaha mengamankan posisi tersebut lantaran Lorenzo juga sudah sangat sulit dikejar.

Di putaran akhir, pebalap Yamaha itu berusaha sekuat tenaganya untuk mendahului Pedrosa mencapai garis finis. Pedrosa sukses menghalau motor Rossi dan memastikan naik podium di posisi kedua.

Pedrosa sendii mengaku nyaris tak fokus pada jalur lintasannya lantaran dibayangi Rossi.

“Rossi membayangi di semua tikungan dengan kecepatan yang luar biasa. Saya sulit fokus,” kata Pedrosa seperti dikutip dari Crash.

Pedrosa melanjutkan, sepuluh putaran terakhir adalah yang terberat. Saya sempat merasakan sedikit hilang kontrol yang membuat saya nyaris bisa dilewati Rossi.

“Saya bahkan bisa merasakan deru mesinnya. Sungguh sebuah balapan yang luar biasa.”

Hal yang sama dikatakan Rossi. “Saya sudah melakukan segalanya untuk bisa melewati Dani, tapi dia selalu bisa mengambil alih tempatnya lagi,” kata Rossi usai balapan.

Tags : slide