close
Nuga Sport

“Yamaha ‘Paksa’ Saya Teken Kontrak”

Valentino Rossi secara klise menyatakan, ia “dipaksa” Movistar Yamaha untuk menandatangani kontrak berdurasi dua tahun ketika dia masih pikir-pikir mempertimbangkan untuk pensiun kalau performanya di musim ini jeblok.

Pernyataan Rossi ini diungkapkan untuk menepis anggapan bahwa ia “ngotot” untuk bertahan di Yamaha dan lebih dianak emaskan ketimbang rekan satu timnya Jorge Lorenzo yang masih belum menandatangani kontrak barunya.

Dengan kontrak berdurasi dua tahun itu Rossi hampir dipastikan pensiun dari MotoGP bersama Yamaha di tahun 2018.
Penandatangan kontrak dilakukan The Doctor sebelum seri pembuka musim ini GP Qatar, Minggu, pekan lalu.

Keputusan Rossi untuk menerima tawaran perpanjangan kontrak dari Yamaha terbilang mengejutkan.
Pasalnya, pebalap asal Italia itu sempat mengatakan akan menunda perpanjangan kontrak hingga pertengahan musim.

Sebelumnya Rossi mengaku ingin melihat apakah dirinya tetap kompetitif bersama Yamaha musim ini sebelum melakukan penandatanganan kontrak.

Namun, ketika Yamaha menyodorkan kontrak baru sebelum musim berjalan, Rossi langsung menerimanya.

“Saya berpikir untuk menunggu setelah sejumlah balapan, saya ingin melihat apakah saya cukup kompetitif.
Selain itu, biasanya di posisi seperti ini Anda akan mengambil keputusan seputar Juni,” ucap Rossi seperti dilansir Autosport.

“Saya berbicara dengan Yamaha setelah tes dan mereka bilang akan senang jika saya tetap di tim ini. Di pikiran saya juga ingin bertahan. Ketika itu kontrak hampir siap. Mereka bilang, ‘kenapa harus menunggu?’ dan saya menjawab, ‘saya setuju’. Akhirnya kami melakukannya.”

Direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan Rossi langsung merespons positif ketika mendapat tawaran kontrak baru. Jarvis mengaku Yamaha dan Rossi memiliki visi yang sama.

“Saya pikir seperti harapannya dan harapan kami, ini akan menjadi kontrak terakhirnya di MotoGP. Tapi, jangan menutup semua kemungkinan, itu yang kita pelajari dari karier Rossi yang bertahan hingga saat ini,” ucap Jarvis.

Yamaha juga menyodorkan kontrak baru kepada rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo, namun juara bertahan MotoGP itu belum mengambil keputusan.

Perpanjangan kontrak Valentino Rossi dengan Movistar Yamaha menyebabkan Jorge Lorenzo “sakit hati,” dan makin menjauhkan hubungan di antara keduanya, bahkan bisa saja membuat pebalap asal Spanyol itu memutuskan untuk hengkang dari principal asal Jepang itu.

Pernyataan sakit hati itu diungkapkan oleh manajer pribadi Jorge Lorenzo, Albert Valera, yang mengaku bahwa pihaknya kurang simpatik dengan cara dan pemilihan waktu yang dipilih Yamaha Motor Racing soal pengumuman perpanjangan kontrak Valentino Rossi bersama Movistar Yamaha.

Seperti diketahui, The Doctor telah meneken kontrak baru berdurasi dua tahun dengan Tim Garpu Tala.
Yamaha telah mengumumkan kalau Rossi akan bertahan hingga akhir 2018.

Hal ini diyakini banyak pihak membuat posisi Lorenzo goyah, diiringi spekulasi bahwa Por Fuera tengah bernegosiasi dengan Ducati Corse.

“Yamaha telah memberikan tawaran terbaik yang pernah Jorge terima, tapi saat ini kami tak akan menandatanganinya dulu.

Sementara itu, tim memberitahu kami bahwa mereka akan mengumumkan kontrak baru Vale pada akhir pekan lalu, dan kami rasa cara dan waktu yang mereka pilih kurang pantas,” celoteh Valera, seprti dikutip Motorsport

Valera yang juga merupakan manajer pribadi rider Suzuki Ecstar, Aleix Espargaro, juga membantah adanya tawaran dari Ducati kepada Lorenzo, meski mengaku akan membuka pintu lebar-lebar bila pabrikan Italia tersebut ingin melakukan negosiasi.

“Kami tidak akan terburu-buru dan akan santai saja sebelum menandatangani apapun. Kami akan mengamati situasi yang ada. Untuk saat ini, tawaran yang datang hanya berasal dari Yamaha.”

“Tapi kami tak akan menutup kemungkinan datangnya tawaran dari tim lain dalam beberapa hari ke depan,” ungkapnya.

Valentino Rossi sendiri, di lomba pembuka MotoGP musim ini di Losail, Qatar, gagal mengukir catatan manis.

The Doctor –julukan Rossi– hanya berhasil menempati posisi empat. Tentu hasil tersebut tak memuaskan pria asal Italia ini.

Tags : slide