close
Nuga Sport

Rossi Penyandang Gelar Terbaik MottoGP

Valentino Rossi tak diragukan lagi menyandang status salah satu pembalap MotoGP terbaik dalam sejarah.

Bagaimana tidak?

Sembilan gelar dunia,  telah diarihnya selama  berkarir di ajang Grand Prix.

Meski begitu, karier Rossi tak selalu gemerlap. Ia sendiri mengakui ada pula momen buruk yang membekas di hatinya, namun ia menyebutnya sebagai hal normal dalam perjalanan kariernya di lintasan balap MotoGP.

“Saya suka gelar  lima belas tahun lalu saat menang pertama kali dengan Yamaha. Tapi saya juga suka , saat pindah ke Bridgestone. Mungkin sensasinya tak sama, tapi menurut saya itu hebat, usai dua tahun tanpa gelar. Saat itu, orang mulai berkata, ‘Oh, kau sudah tua, kau sudah punya lima gelar, kau sudah habis’,” ucap Rossi, seperti dilansir Speedweek.

“Jadi mampu membuktikan anggapan mereka salah sungguh emosional. Saya juga suka gelar terakhir, karena itu kesempatan terakhir pula,” ujarnya.

Kini setelah berusia empat puluh tahun, ternyata Rossi masih punya semangat tinggi untuk meraih gelar dunia ke-10.

Proses mencari motivasi pun tak mudah, mengingat ia juga harus menghadapi kritik-kritik tajam yang menyebutnya sudah tua dan masanya sudah habis.

Meski begitu, rider Italia ini mengaku sudah terbiasa mendengar opini para haters.

“Lebih dari sepuluh tahun, orang kerap berkata pada saya bahwa masa saya sudah habis. Ini sudah terjadi saat saya masih berusia tiga puluh tahun, dan sejak itu tak pernah berhenti. Ini lucu, karena setiap kali saya menjalani balapan yang buruk, orang selalu bilang, ‘Ia sudah tua, ia harus berhenti’. Sialan,  satu hingga dua balapan semestinya sudah cukup bagi mereka berkata begitu. Tapi beginilah hidup,” ungkapnya.

Rossi juga menyatakan bahwa dirinya memang layak mendapatkan sepuluh gelar dunia,. Kekalahan paling menyakitkan pun diakui Rossi terjadi empat tahun lalu, di mana ia kalah tipis dari Nicky Hayden dan Jorge Lorenzo tepat di balapan penutup. Meski begitu, Rossi mengaku terus berusaha berdamai dengan masa lalu.

“Secara umum, saya puas atas karier saya dan  saat saya kehilangan dua gelar. Kedua musim itu bukan kenangan yang manis. Setiap kali teringat, saya masih berkata, ‘Sialan!’ karena sejatinya saya punya sepuluh gelar! Saya rasa saya layak dapat sepuluh gelar, karena saya sembilan kali juara dunia dan berkali-kali jadi runner up, lebih sering ketimbang rider lain! Tapi normal saja punya beberapa momen buruk ketika punya karier panjang,” terangnya.

Selain itu  Rossi, blak secara blakan mengungkapkan mengenai hubungannya dengan para rival utamanya di lintasan balap motor, seperti Loris Capirossi, Max Biaggi, Sete Gibernau, Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan Marc Marquez.

Seperti yang dilansir Speedweek, Rossi mengaku punya hubungan yang baik di antara mereka, namun juga ada yang buruk bahkan hingga kini.  Rossi tak memungkiri, bahwa keenam rider ini merupakan orang-orang yang membuat kariernya berwarna, sekaligus membantunya menjadi seorang pembalap yang sangat kuat dan kompetitif.

Peraih sembilan kali juara dunia ini mengakui bahwa ia mendapat banyak pelajaran dari rider-rider ini. Rossi merasa terus berkembang dengan hadirnya para rival di lintasan MotoGP.

“Capirossi, Biaggi, Gibernau, Lorenzo, Stoner, Marquez… mereka telah membuat saya menjadi rider yang lebih baik. Jika bertarung dengan seseorang, Anda selalu belajar dan coba memperbaiki diri. Terutama generasi kedua, yakni Lorenzo, Stoner, dan Marquez. Mereka membuat saya menjadi rider yang lebih kuat,” ujarnya.

Rossi juga menyatakan bahwa enam rider ini juga membuatnya seolah menjalani dua karier berbeda. “Saya telah menjalani dua karier berkat mereka semua. Sampai  sembilan tahun lalu, para rival lah yang belajar dari saya, namun sejak MotoGP  enam tahun lalu , usai masa-masa di Ducati, saya justru belajar dari rider lain,” ungkapnya.

Rossi pun dikenal memiliki rivalitas yang sangat sengit dengan Biaggi, yang sudah berjalan saat keduanya turun di kelas teringan.

Keduanya diketahui kerap cekcok baik di dalam maupun luar lintasan, bahkan sampai pernah terjadi baku hantam. The Doctor menyatakan bahwa sampai kini, ia yakin takkan bisa berteman dengan The Roman Emperor.

“Sebenarnya saat ini saya tak punya hubungan dengan Biaggi. Tapi itu juga karena sebelumnya saya tak pernah punya hubungan baik dengannya. Kadang saya melihatnya, tapi saya merasa sangat berat untuk menghampirinya dan berkata, ‘Halo, Max!’ Kami memang pernah menjalani momen-momen hebat bersama, tapi kami takkan pernah jadi teman,” kisah Rossi.

Gibernau juga merupakan musuh Rossi yang cukup dikenal, meski begitu, kini keduanya justru memiliki hubungan baik. Rossi pun menggambarkan hubungannya dengan Lorenzo saat ini cukup mirip dengan Gibernau.

Di lain sisi, ia sangat yakin bahwa hubungan baiknya dengan Marquez bisa terulang.

“Dengan Sete, saya pernah mengalami masa sulit, tapi hubungan kami kini lebih baik, sama seperti dengan Jorge. Dengan Casey, saya sangat jarang bertemu. Dengan Marc, situasinya sulit. Semua sangat tergantung pada apa yang terjadi di lintasan, dan setelah apa yang terjadi di antara kami berdua, saya yakin sungguh mustahil bagi kami punya hubungan yang seperti dulu,” pungkasnya.

Tags : slide