close
Nuga Sport

Rossi Masih Ingin Berkibar Musim Ini

Valentino Rossi sepertinya masih enggan meninggalkan balapam MotoGP walaupun dua pekan lalu usianya sudah mencapai empat puluh dua tahun.

Paling tidak musim ini, yang di helat hari terakhir, pekan pertama Maret, Rossi masih berkibar bersama tim satelit Yamaha Petronas di sirkuit Losail, Qatar, Uni Emirat Arab.

Sebagai pembalap yang sangat dekat dengan penggemarnya, The Doctor, begitu ia disapa akrab,  berusaha semaksimal mungkin untuk bisa tampil prima

Tampilan prima inilah yang selalu mendekatkan Rossi  dengan  penggemarnya walaupun  prestasi di atas sirkuit terus meredup.

Namun begitu, Rossi tetap konsisten menghibu penggemar karena itu  adalah bagian penting dalam kariernya.

Konsistensi adalah kata kunci yang  ditunjukkan Rossi di atas sirkuit. Meski terus terpuruk di MotoGP, namun Rossi tidak menyerah. Rossi terus nge-gas!

Setelah didepak tim pabrikan Yamaha, Rossi pindah ke Petronas Yamaha di MotoGP  musim ini usai menandatangani kontrak berdurasi satu musim.

MotoGP ini disebut-sebut akan menjadi musim terakhir Rossi sebelum pensiun. Terlebih setelah muncul kabar VR46  yang jadi miliknya akan membeli tim Esponsorama Avintia dan menjalankan tim VR46 MotoGP mulai tahun mendatang.

Banyak pihak menyakini Rossi akan lebih fokus bekerja di belakang layar sebagai pemilik tim usai kiprahnya di MotoGP ini. Tapi, Rossi belum menunjukkan tanda-tanda ingin pensiun.

Terakhir Rossi mengatakan akan memutuskan masa depan setelah enam atau tujuh balapan. Artinya, Rossi masih membuka peluang tampil di MotoGP  musim selanjutnya. Di usia sudah empat puluh tiga tahun!

Entah sudah berapa banyak suara-suara sumbang yang didengar Rossi terkait kariernya. Suara-suara yang mendesaknya untuk pensiun dari MotoGP.

“Rossi sudah terlalu tua untuk MotoGP. Meski ini sulit diterima, tapi Rossi harus jujur terhadap diri sendiri. Kondisi ini tidak baik, Anda terus memaksa dan tidak meraih hasil bagus.”

“Pembalap MotoGP saat ini rata-rata dua puluh tahun, mereka adalah generasi berbeda,” ujar Marco Melandri, salah satu rival Rossi.

Suara-suara sumbang itu selalu muncul. Terutama ketika Rossi meraih hasil buruk, seperti musim lalu. MotoGP musim lalu merupakan musim terburuk sepanjang karier Rossi di kelas primer Grand Prix setelah finis di posisi  lima belas dengan enam puluh enam poin.

Jika melihat penampilan Rossi di MotoGP dalam beberapa musim terakhir, pantas kiranya kritikan itu muncul. Hal itu pun diakui Rossi.

“Hal normal jika kritikan itu muncul karena usia dan posisi karier saya saat ini. Ketika saya melalui tiga balapan yang buruk, orang-orang akan mulai mengatakan, ‘Dia sudah tua, sudah saatnya tetap di rumah’,” ucap Rossi.

Namun dengan pengalaman lebih dari dua puluh tahun di MotoGP, sudah sepantasnya juga Rossi berhak percaya diri masih bisa berprestasi di MotoGP.

Jika Rossi gagal total di MotoGP lalu karena dianggap sudah tua, lalu bagaimana dengan Maverick Vinales?

Vinales masih dua puluh enam tahun dan hanya mampu meraih satu kemenangan dan total tiga finis podium di MotoGPbersama Yamaha.

Sebuah catatan yang tidak impresif bagi pembalap yang enam belas tahun lebih muda daripada Rossi dan menggunakan sepeda motor M1 yang sama.

Perbandingan di atas membuktikan Rossi terpuruk  bukan karena usia, melainkan karena sepeda motor  tim pabrikan Yamaha yang tidak kompetitif.

Rossi pun sudah mengungkapkan salah satu alasan kenapa tim pabrikan Yamaha terpuruk musim lalu, yakni mekanik Yamaha asal Jepang tidak pernah mendengar masukan dari pembalap.

“Saya tahu saya penuh motivasi dan saya bisa tampil kuat, karena saya merasa dalam kondisi fisik yang bagus. Tapi, semuanya tergantung perasaan saya dengan sepeda motor,” ujar Rossi.

MotoGP ini akan jadi penentuan bagi Rossi. Jika mampu tampil kompetitif bersama Petronas Yamaha, yang notabene tim satelit, Rossi akan sukses membungkam kritikan.

Perlu diingat, Rossi memulai dua musim kelas primer Grand Prix bersama tim satelit Nastro Azzurro Honda dan sukses menjadi juara dunia

Kalaupun Rossi gagal berprestasi  musim ini, maka kondisi itu bukan bencana bagi The Doctor. Rossi akan tetap tercatat sebagai salah satu pembalap terhebat dalam sejarah MotoGP.

Tidak ada pihak yang bisa menghapus apa yang sudah dilakukan Rossi untuk dunia MotoGP.