close
Nuga Sport

Rossi Jabat Tangan Marquez di Rio Hondo

Pebalap senior Valentino Rossi menunjukkan reaksi yang menarik usai finis di peringkat kedua MotoGP Argentina dengan menyalami Marc Marquez.

Aksi itu diketahui dari akun Instagram resmi MotoGP sebelum para pebalap yang finis di tiga besar naik podium.

Dalam video tersebut Marquez yang memenangi balapan di MotoGP Argentina berjalan di sisi kanan Rossi. Dengan segera tangan kanan The Doctor menunjukkan gestur menegur menyentuh lengan kiri Marquez.

Seketika itu Marquez yang tengah memeluk helm dengan tangan kiri langsung mengarahkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Rossi.

Peristiwa tersebut merupakan insiden menarik dari persaingan kedua pebalap di MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Pasalnya, jabat tangan itu jadi yang pertama bagi Rossi dan Marquez dalam kurun waktu hampir setahun terakhir.

Karena itu, meski tempat tersebut dikenal terlarang untuk fotografer dan kamerawan, namun peristiwa jabat tangan Rossi dengan Marquez tetap bisa diabadikan.

Sejak musim lalu hingga sebelum usainya balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo akhir pekan lalu, Marquez dan Rossi tidak pernah lagi saling bersalaman.

Pemicunya di MotoGP Argentina musim lalu saat Marquez dan Rossi berbenturan di tikungan ketiga belas yang menyebabkan pebalap asal Italia itu terjatuh.

Jauh setelah kejadian itu Rossi membawa kekesalan di MotoGP Argentina tersebut hingga ke konferensi pers MotoGP San Marino di awal September tahun lalu.

Marquez yang mencoba menjabat tangan Rossi ditolak The Doctor. Pebalap gaek itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepala ketika Marquez berusaha bersalaman dengannya.

Insiden penolakan oleh Rossi di konferensi pers MotoGP San Marino terjadi di depan awak media dan empat pebalap lain yang hadir seperti: Andrea Iannone, Jorge Lorenzo, Andrea Dovisiozo, dan Pecco Bagnaia.

Karena penolakan itu juga Marquez sempat berikrar untuk tidak lagi mengajak Rossi berjabat tangan. Sampai akhirnya Rossi sendiri yang menegur Marquez usai MotoGP Argentina.

Podium kedua di MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, , menjadi perayaan debut Valentino Rossi di level grand prix pada dua puluh tiga tahun silam.

Valentino Rossi finis kedua di MotoGP Argentina di belakang Marc Marquez setelah memenangi persaingan dengan Andrea Dovizioso di lap terakhir.

Ketika itu The Doctor yang membalap bersama tim Scuderia AGV Aprilia finis di peringkat keenam.

Di musim perdananya tersebut Rossi hanya sukses memenangi satu balapan dari lima belas seri yang diikuti dan mengumpulkan seratus sebelas poin serta menempati peringkat kesembilan klasemen akhir.

Meski begitu, peningkatan terus ditunjukkan pebalap asal Italia ini. Kini setelah dua puluh tiga tahun mengaspal di kejuaraan dunia balap motor, Rossi sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia dengan enam di antaranya di era MotoGP.

“Saya melihat gambar-gambar pagi ini dan itu sangat lucu karena seperti di era lain, itu [gambar] hitam putih di televisi,” ucap Rossi dikutip dari Crash.

“Di bagian pertama dalam karier saya, saya memenangkan banyak balapan, banyak kejuaraan, dan Anda tiba di satu titik yang lebih sulit karena tiba lawan yang lebih muda dan lebih kuat,” Rossi menambahkan.

Valentino Rossi mengaku seperti masih muda saat balapan di MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo

Dalam balapan seri kedua MotoGP kali ini, Rossi finis di posisi kedua di belakang Marc Marquez dari tim Repsol Honda. Hasil tersebut merupakan podium pertama Rossi di musim ini setelah di MotoGP Qatar menempati posisi kelima\

Di MotoGP Argentina Rossi tampil impresif. Meski pebalap Ducati Andrea Dovizioso kerap berada di depan Rossi selama balapan, namun pebalap itu tidak pernah bisa menjauh dari kejaran The Doctor.

Puncaknya di lap terakhir, Rossi sukses menyalip Dovizioso sekaligus mengunci posisi kedua di MotoGP Argentina. Itu jadi posisi kedua pertama Rossi setelah MotoGP Jerman tahun lalu.

Rossi yang kini berusia 40 tahun mengaku senang dengan pencapaiannya tersebut lantaran cukup lama tidak naik podium di musim lalu.

“Saya sangat senang, kami membutuhkan hasil ini. Kami bekerja dengan sangat bagus sejak hari Jumat. Saya berkendara seperti ketika masih muda, saya sangat menikmati [MotoGP Argentina],” ujar Rossi dikutip dari Motorsport.

Rossi yang juga mantan pebalap Ducati menilai rivalitas di MotoGP Argentina berjalan dengan bagus. Pebalap asal Italia itu menyadari kemampuan motornya yang tidak bisa lebih cepat dari Dovizioso sebagai kompatriotnya tersebut.

“Saya berharap bisa sedikit lebih cepat dari Dovizioso, tetapi tidak bisa. Jadi saya tetap di belakangnya, namun pada akhirnya saya memiliki dua atau tiga poin di mana saya bisa sedikit lebih cepat dari dia,” ucap Rossi.

“Saya mencoba di lap terakhir dan hasilnya bagus. Dovizioso tidak mampu melakukan melakukan gerakan ciri khasnya, [gerakan cutback]” Rossi menambahkan.