close
Nuga Sport

Rossi Ingin Persiapan Apik Di Balapan

Valentino Rossi ingin mempersiapkan diri secara baik eksistensinya bersama Petronas Yamaha sebelum memulai lomba MotoGp Maret mendatang dengan meminta timnya kreatif dalam membedah mesin motornya.

Rossi menyadari, masalah mesin kerap membelit Yamaha pada kejuaraan musim lalu

Seperti ditulis “motogp sport,” menyambut musim baru,  Rossi berharap masalah itu setidaknya bisa dicarikan solusinya.

Kebijakan pembekuan mesin tak boleh menjadi alasan bagi pabrikan berlogo garpu tala itu untuk tidak kompetitif.

Seperti diketahui, Dorna Sports menerapkan kebijakan pembekuan pengembangan mesin motor untuk Kmusim  MotoGP tahun ini

Hal itu tidak terlepas dari dampak pandemi  yang memukul finansial seluruh peserta.

Seturut kebijakan itu, maka mesin-mesin yang dipakai pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2020, akan kembali dipakai musim depan.

Celakanya, performa mesin motor Yamaha justru mendapat sorotan tajam. Apalagi, Maverick Vinales sampai harus terkena penalti start dari pitlane akibat kelebihan pemakaian jatah mesin.

Menurut pengakuan Direktur Pelaksana Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, masalah utama dapur pacu mereka terletak pada katup. Suku cadang yang dipesan dari pihak ketiga itu mengalami masalah saat pengiriman.

Terungkap kemudian, Yamaha melanggar aturan karena memesan dari dua perusahaan berbeda.

Akibatnya, para pembalap Yamaha musim lalu terpaksa merotasi penggunaan jatah lima unit mesin. Ditambah lagi, putaran per menit (rpm) harus dikurangi demi menjaga umur mesin-mesin tersebut. Alhasil, mereka benar-benar kesulitan tampil kompetitif.

Jelang musim baru, Valentino Rossi berharap masalah itu bisa diatasi. Karena pengembangan mesin tidak dimungkinkan, maka masalah bisa diakali dari aspek lain, terutama elektronik. Ia tidak mau Yamaha terus berdalih atas jebloknya performa.

Mesin memang dibekukan, tetapi itu bukan sebuah alasan. Di MotoGP sekarang, Anda bisa mengakali banyak hal di seputar mesin untuk meningkatkan performa. Dari sisi elektronik, mulai cara pendinginan mesin hingga menjaga temperaturnya, serta saluran pembuangan  atau knalpot,” urai Valentino Rossi,

“Jadi, meski pun tak bisa mengutak-atik bagian dalam mesin, Anda punya banyak hal lain untuk ditingkatkan. Jika Yamaha bekerja dengan baik pada aspek itu serta mengerjakan ke arah yang benar, kami bisa berbuat lebih,” tegas The Doctor.

Untuk MotoGP  sendiri, Valentino Rossi tak lagi membela tim pabrikan Yamaha. Ia terdepak ke tim satelit Petronas Yamaha  Kendati demikian, Yamaha akan memberikan motor  dengan spesifikasi pabrikan kepada pembalap gaek itu.

Sayangnya, performa buruk mesin edisi lalu yang dipakai Valentino Rossi musim lalu bisa saja menghantui dirinya. Karena itu, juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut sangat berharap teknisi Yamaha mampu menunjukkan pengembangan berarti.

Sementara itu banyak pengamat memprediksi bahwa Rossi  hanya akan sekali musim berada di Petronas untuk kemudian di musim berikutnya akan menjadi manajer tim yang dibentuknya.

Mantan pembalap MotoGP, Karel Abraham menyatakan Rossisudah tak berstatus rider lagi pada musim itu. Rossi akan berganti peran menjadi manajer tim

Rossi memang dipastikan masih menjalani karier sebagi pembalap di gelaran MotoGP muusim ini. Meski sudah berusia senja, pembalap berjuluk The Doctor itu tetap memilih melanjutkan kariernya di dunia MotoGP yang sudah berlangsung begitu lama.

Tetapi, karier Rossi sebagai pembalap diprediksi akan terhenti. Pada tahun itu, Rossi akan beralih profesi menjadi manajer tim. Ia akan lebih memberi fokus ke tim yang sudah dibuatnya, yakni Sky Racing  Team.

Hal ini diyakini Abraham karena pada musim itu, ada banyak tim yang kontraknya berakhir dengan Dorna Sports sebagai promotor MotoGP. Kondisi ini memberi peluang besar kepada tim Valentino Rossi untuk mentas di MotoGP.

Sejauh ini, Sky Racing  Team memang baru mentas di dua kelas,

Tetapi, peran itu tak dijalani secara penuh. Sky Racing  hanya akan berstatus sebagai pemberi dukungan bagi Luca Marini yang menjadi pembalap tim satelit Ducati, yakni Esponsorama Racing.

Tetapi pada dimusim mendatang, Abraham meyakini tim Rossi akan mentas sepenuhnya di MotoGP.

“Pada tahun itu, dia tidak akan lagi menjadi pembalap,” ujar Abraham, sebagaimana dikutip dari Paddock GP

“Pada akhirnya,  ada banyak kontrak tim yang akan berakhir dengan Dorna. Jadi, di kepalanya dia punya ide untuk membuat timnya mentas di sana,” lanjutnya.

“Dia tidak lagi menjadi pembalap, tapi menjadi manajer tim di MotoGP,” tukas Abraham.

Tags : slide