close
Nuga Sehat

Cara Mandi Yang Benar dan Sehat

Cara mandi  yang benar dan sehat? Kalau iya, kenapa !

Jawabnya sederhana kok!

Banyak manfaat.

Kegiatan ini  sering dianggap  sepele karena semua orang melakukannya setiap hari.

Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, berikut panduan membersihkan diri yang benar dan menyehatkan.

Lantas  seberapa sering Anda perlu mandi dalam sehari?

Ketika membersihkan diri, Anda tidak hanya sekadar menyiramkan air ke seluruh tubuh.

Frekuensi mandi dalam sehari, lamanya waktu mandi, suhu air, cara mengeringkan tubuh, hingga apakah Anda menggunakan shower atau bathtub turut memengaruhi kondisi kulit.

Sementara itu, kebersihan tubuh memang memengaruhi kesehatan seseorang. Mandi dapat membersihkan kulit serta menghilangkan sel-sel kulit mati sehingga pori-pori menjadi bersih dan kulit bisa berfungsi dengan baik.

Perlu diketahui bahwa terlalu sering mandi juga tidak menjamin tubuh Anda jadi lebih sehat. Ini karena mandi secara berlebihan, bahkan dengan cara yang benar sekalipun, justru bisa menghilangkan beberapa jenis bakteri yang hidup pada kulit secara alami.

Memang tidak ada patokan untuk seberapa sering Anda harus membersihkan badan dalam sehari. Orang yang melakukannya sehari sekali bisa saja lebih sehat dan bersih ketimbang dua kali sehari, dan begitu juga sebaliknya.

Satu yang jelas adalah Anda tetap perlu membersihkan sekujur tubuh sesuai kebutuhan. Sehari sekali, dua kali, atau bahkan tidak mandi sama sekali itu tergantung pada masing-masing orang. Bagaimanapun, kebutuhan akan kebersihan tiap orang berbeda-beda.

Meski demikian, jika melihat dari kebutuhan berdasarkan usia

Menurut pernyataan American Academy of Pediatrics, bayi tidak mesti mandi setiap hari. Bayi baru memerlukan jadwal kebersihan rutin ketika ia sudah mulai merangkak dan mampu makan.

Bagaimana pula dengan anak-anak Selama tidak banyak berkeringat atau bermain di tempat yang kotor di luar rumah, anak-anak berusia enam hingga sebelas tahun tidak harus mandi sekali atau dua kali dalam sehari.

Mereka bahkan boleh melakukannya tiap beberapa hari sekali.

Remaja cenderung aktif dan produksi keringatnya pun lebih banyak, terutama laki-laki karena mereka senang berolahraga. Oleh sebab itu, mandi setidaknya sehari sekali setelah beraktivitas tentu dibutuhkan untuk menjaga kebersihannya.

Dan orang  dewasa berdasarkan jenis pekerjaan dan aktivitasnya bisa  menentukan seberapa sering Anda perlu membersihkan diri.

Pekerjaan berat yang membuat tubuh aktif bergerak tentu menuntut Anda untuk lebih sering mandi dibandingkan bekerja di dalam ruangan ber-AC sepanjang hari.

Kalau  lansia? Lansia tidak harus mandi satu atau dua kali sehari karena tidak hiperhidrosis alias menghasilkan banyak keringat .

Lansia diperkenankan membersihkan badan 1satu hingga dua kali dalam seminggu, atau menggunakan waslap yang direndam air hangat terlebih dahulu.

Dan berapa lama waktu mandi yang disarankan?

Setelah mengetahui cara menentukan frekuensi mandi yang benar, sekarang saatnya menentukan berapa lama Anda boleh menghabiskan waktu di bawah guyuran air. Selama ini, mandi lebih lama diyakini lebih bersih. Padahal, hal ini tidak selalu benar.

Menurut Dr. Stephen Shumack selaku Kepala Australasian College of Dermatologists, bersih-bersih dengan cepat sebenarnya sudah cukup ampuh untuk mengusir bau badan, keringat, dan minyak berlebih pada permukaan kulit.

Ini karena bagian tubuh yang menghasilkan bau tak sedap hanyalah selangkangan dan ketiak, bukan seluruh tubuh Anda. Jadi, mandi cepat pun tetap bisa membuat tubuh Anda bersih asalkan Anda membersihkan tubuh dengan cara menyeluruh.

Dr. Shumack pun menyebutkan bahwa mandi terlalu lama dapat menghilangkan minyak alami yang melindungi lapisan kulit. Ini membuat tubuh lebih rentan virus, bakteri, serta masalah kulit lainnya seperti eksim (dermatitis atopik), gatal-gatal, dan kulit kering.

Selain itu, membersihkan badan secara berlebihan juga mengacaukan jumlah bakteri pada permukaan kulit. Sabun antibakteri yang Anda gunakan mungkin akan membunuh bakteri baik, sebab sabun tidak bisa membedakan mana bakteri baik dan mana yang jahat.

Akibatnya, bakteri jahat justru tumbuh semakin banyak pada permukaan kulit. Hal ini berisiko menyebabkan infeksi ragi atau jamur yang ditandai dengan munculnya rasa gatal atau ruam pada kulit. Oleh sebab itu, sebaiknya hindarilah mandi lebih dari lima menit.

Bagaimana dengan suhu air yang ideal untuk mandi

Cara mandi yang benar turut ditentukan dari suhu air yang Anda gunakan. Berendam atau mengguyur badan dengan air panas maupun dingin sebenarnya sama-sama berkhasiat bagi kesehatan Anda. Namun, keduanya memberikan efek yang berbeda bagi tubuh.

Jika Anda suka mandi air panas, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Suhu air yang digunakan sebaiknya tidak lebih tinggi dari empat puluh empat derajat Celsius.

Selain itu, ketika berada dalam suhu tersebut, mandi selama lima menit saja sebenarnya sudah cukup.

Bila Anda menggunakan air panas sesuai anjuran,  ada sederet manfaat yang bisa Anda dapatkan seperti melancarkan peredaran darah pada seluruh tubuh, melemaskan otot-otot yang tegang, kaku, dan nyeri,eningkatkan hormon bahagia sehingga mengurangi stres dan cemas da membantu mengatasi insomnia dan gangguan tidur lainnya.

Di sisi lain, ada pula akibat yang bisa terjadi bila Anda tidak mandi air panas dengan cara yang benar seperti kulit kering dan pecah-pecah karena produksi minyak alami berkurang, rambut bercabang dan menjadi kering.

Bisa juga tekanan darah menurun tiba-tiba sehingga kepala terasa berkunang-kunang.

Pada hari yang panas atau saat bangun pagi, mandi air dingin tampaknya jadi pilihan yang menyegarkan. Akan tetapi, jagalah suhu air agar tidak terlalu dingin. Jangan pula mandi dengan air es yang suhunya terlalu ekstrem bagi tubuh.

Mandi air dingin dengan cara yang benar dapat membuat tubuh tetap sehat berkat manfaatnya meningkatkan hormon adrenalin yang membuat pikiran lebih segar.

Mampu merawat rambut dan kulit tetap sehat, meningkatkan daya tahan tubuh lewat produksi protein tertentu dan membantu meringankan gejala depresi.

Seperti halnya mandi air panas, mandi air dingin juga menyimpan risiko tersendiri. Kondisi berikut sebenarnya hanya muncul bila tubuh Anda terkena air yang sangat dingin dalam waktu lama, tapi Anda tetap perlu mewaspadainya.

Penyempitan pembuluh darah sehingga membahayakan suplai darah ke organ-organ penting dan hipotermia, yaitu penurunan suhu internal tubuh secara tiba-tiba yang bersifat membahayakan.

Bagaimana pula kala Anda mandi  dengan gayung, shower, atau bathtub

Sementara beberapa orang lebih suka bersantai berendam air hangat di bathtub, yang lain lebih memilih kenyamanan mandi di bawah pijatan air deras dari pancuran air atau memakai gayung. Pada dasarnya, mandi dengan ketiga cara ini sama-sama benar.

Berendam di bathtub adalah cara terbaik untuk bersantai dan menikmati waktu Anda. Anda bahkan bisa banyak bereksperimen dengan membuat busa, menambahkan minyak esensial, atau menggunakan bath bomb untuk menambah efek relaksasi.

Berendam amat baik karena uap dari air hangat dalam bathtub dapat membuka pori dan meluruhkan kotoran pada tubuh. Namun, sel kulit mati, sisa sabun dan sampo, serta kotoran yang rontok dari tubuh Anda akan bercampur dalam air rendaman.

Sementara itu, membersihkan badan di bawah kucuran shower atau memakai gayung bisa membuat tubuh lebih segar dan memulihkan energi. Apalagi, jenis shower tertentu dilengkapi dengan pijatan air yang membuat tubuh serasa sedang dimanjakan di spa.

Jika tubuh sangat kotor, misalnya setelah bekerja atau berolahraga di luar ruangan, cara mandi yang tepat mungkin adalah dengan shower atau gayung. Bila Anda masih ingin berendam pun tak ada salahnya, tapi usahakan jangan terlalu lama.

Dan banyak diantara kita yang melakukan kesalahan yang umum  saat mandi

Jangan menggunakan handuk dengan kasar  Banyak orang tanpa sadar menggosokkan handuknya ke kulit dengan kasar. Padahal, kebiasaan ini bisa membuat kulit menjadi kasar dan kering.

Cara mengeringkan tubuh yang benar setelah mandi yakni dengan menepuk-nepukkan handuk pada kulit.

Jangan melilitkan rambut dengan handuk

Melilitkan rambut dengan handuk membuat rambut stres dan memperparah kerusakan yang sudah ada. Selain itu, menggosokkan handuk ke rambut atau memerasnya juga akan membuat rambut rusak dan pecah-pecah.

Jangan keramas setiap hari dengan air panas

Keramas dengan suhu panas dapat merusak kutikula yang melindungi rambut dan membuat warna rambut memudar. Sebaiknya, gunakan air dingin untuk keramas guna menjaga warna rambut Anda agar tetap terlihat segar dan tidak kusam.

Jangan lupa membersihkan dan mengeringkan shower puff

Shower puff merupakan tempat yang paling disukai bakteri untuk berkembang biak jika dibiarkan dalam keadaan basah. Jadi, pastikan Anda membersihkan shower puff sehabis mandi dan segera mengeringkannya agar bakteri tidak berkembang biak.

Alpa membilas tubuh dengan baik

Satu hal yang harus diperhatikan, jangan lupa memastikan seluruh sabun dan sampo telah terbilas bersih. Pasalnya, produk yang tersisa di tubuh Anda bisa memicu iritasi kulit dan penyumbatan pori-pori sehingga menimbulkan masalah jerawat.

Menggosok kulit kepala dengan kuku jari

Membersihkan kulit kepala ketika mandi dengan cara menggosoknya ternyata kurang tepat. Hal ini justru dapat menyebabkan pengelupasan kulit, iritasi kulit, dan rambut bercabang. Sebagai gantinya, cukup pijat kulit kepala Anda dengan lembut.

Memakai sabun tidak mengandung pelembap

Jika Anda lebih suka sabun batang, pastikan sabun tersebut mengandung pelembap seperti asam stearat atau bahan lain dengan keterangan ‘melembapkan’. Ini karena sabun tanpa kandungan pelembap dapat membuat kulit menjadi kering.

Tidak membilas tubuh dengan baik

Sisa sabun dan sampo pada kulit dapat menyebabkan iritasi dan menyumbat pori-pori sehingga memicu jerawat. Guna mencegahnya, coba miringkan kepala Anda saat membilas rambut agar sisa produk mengalir dengan mudah.

Tidak langsung memakai losion pelembap

Jangan terlalu lama membiarkan kulit Anda kering setelah membersihkan badan. Apabila kulit telanjur kering, jaringannya tidak bisa menyerap pelembap dengan sempurna.

Waktu terbaik untuk mengoleskan produk pelembap adalah sesegera mungkin setelah mengeringkan tubuh.

Cara mandi yang benar dan sehat dapat ditentukan dari seberapa sering Anda mandi, lamanya waktu mandi, dan sejumlah faktor lainnya. Kendati awalnya terdengar rumit, panduan ini tentu akan terasa lebih mudah begitu Anda telah terbiasa.

Tags : slide