close
Nuga Sport

Rossi Diingatkan Tolak Damai Marquez

Valentino Rossi diingatkan oleh para rekan pebalapnya untuk tidak secepatnya menerima tawaran damai dari Marc Marquez karena sang pebalap diyakini akan bikin ulah dan masalah lagi di musim mendatang.

Laman situs “san marino motorace,” 13 November 2015, dengan “koop” berita besar menuliskan peringatan itu dengan emosional. “Rossi, Jangan Pernah Terima Damai Marquez.”

Tulisan itu juga memuat wawancara khusus dengan pebalap Ducati Andrea Iannone yang dengan terus terang mengatakan ia telah kehilangan rasa hormat kepada Marquez.

Posisi Marc Marquez sendiri kini mengalami degradasi setelah Jorge Lorenzo juga berkomentar tentang isu konspirasi para rider Spanyol di GP Valencia.

Lorenzo menyebut saling bantu antar-rider satu negara adalah hal yang wajar, semenetara Marquez sudah terang-terangan menepis adanya konspirasi.

Andrea Iannone pun ikut-ikutan buka suara soal The Spanish Connection.

Andalan Ducati Corse itu mengaku bisa hilang respek, terlebih kepada Marquez.

“Saya terkejut dengan pernyataan Jorge Lorenzo. Saya tidak bisa percaya, MotoGP adalah olahraga individu dan saya tak bisa membayangkan bahwa ada konspirasi.”

“ Kalau itu memang benar, saya akan hilang respek pada Marc (Marquez). Sangat disayangkan karena saya sebenarnya mengaguminya. Kami pernah menjalin rivalitas yang hebat saat masih di Moto2,” celoteh Iannone kepada RACER, Jumat, 13 November 2015.

“MotoGP harusnya selalu mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan sportivitas. Jika itu konspirasi rider Spanyol semua benar, maka itu sangat disayangkan sekali,” imbuh The Maniac Joe.

Rossi sendiri tak menyambut antusias permintaan damai Marquez.

“The Doctor,” malah mengklaim Marquez bisa merusak masa depan MotoGP.

Rossi berharap tindakan Marquez yang diklaim The Doctor membantu Jorge Lorenzo menjadi juara dunia, tidak akan terjadi lagi.

Dengan usianya yang sudah mencapai tiga puluh enam, Rossi sadar akan segera mengakhiri kariernya di ajang MotoGP.

Pebalap asal Italia itu pun tidak memungkiri pebalap muda seperti Marquez adalah masa depan ajang balap motor Grand Prix ini.

“Marquez adalah masa depan olahraga ini. Dia punya talenta hebat, masih 22 tahun dan masih punya banyak waktu dalam kariernya,” ujar Rossi seperti dilansir SuperSport.

Namun, Rossi takut masa depan MotoGP akan rusak di tangan Marquez setelah menganggap pebalap asal Spanyol itu tidak memegang asas sportivitas.

Sebelumnya, Rossi menuduh Marquez sengaja menahan lajunya agar Jorge Lorenzo bisa menjadi juara dunia MotoGP 2015.

“Sepanjang akhir pekan di Valencia dia berbohong, mengatakan dia akan melakukan segala upaya untuk mengalahkan Lorenzo karena penting buat Honda. Kemudian dia melakukan hal yang sebaliknya saat balapan,” ujar Rossi.

“Saya pikir itu merupakan pukulan bagi semuanya. Kami selalu bangga dengan MotoGP, karena semua pebalap memberikan segalanya di atas sirkuit. Usai Valencia, sesuatu harus berubah.”

Rossi mengaku sudah berusaha memberitahu sejumlah petinggi Dorna dan FIM mengenai perilaku Marquez jelang GP Valencia. Namun, usaha Rossi gagal meyakinkan pihak Dorna dan FIM.

“Saya sudah katakan apa yang akan terjadi dalam tiga hari ke depan selama GP Valencia. Tapi, mereka katakan itu mustahil, tapi kenyataannya seperti yang saya katakan,” ucap Rossi.

Rossi tak menutup kemungkinan konfliknya dengan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez akan berlanjut hingga MotoGP 2016.

Rossi mengakhiri musim 2015 dengan kekalahan. Setelah mengklaim adanya konpirasi antara Lorenzo dengan Marquez, pebalap asal Italia itu akhirnya kalah lima poin atas rekan setimnya di Movistar Yamaha tersebut pada akhir musim.

Hingga usai balapan MotoGP Valencia, Minggu, 08 November 2015, tidak ada tanda-tanda konflik di antara ketiga pebalap itu akan mereda. Rossi, Lorenzo, dan Marquez terus adu argumen lewat media usai balapan di Sirkuit Ricardo Tormo.

Mengenai masa depannya di Yamaha, Rossi mengaku tidak mempermasalahkan harus kembali satu tim dengan Lorenzo. Namun, pebalap asal Italia itu takut Marquez akan terus menghalanginya.

“Saya tidak melihat menjadi rekan setim Lorenzo musim depan akan menjadi masalah besar,” ujar Rossi seperti dilansir SuperSport.

“Tapi, saya takut apa yang akan terjadi musim depan, karena pebalap seperti Marquez yang memutuskan untuk tidak memenangi balapan hanya untuk menyakiti pebalap lain. Saya tidak mau di mana ini akan berakhir.”

Rossi juga membantah rumor pensiun dari MotoGP. Pebalap 36 tahun itu memastikan akan memenuhi kontraknya bersama Yamaha yang berakhir usai musim depan.

“Saya masih punya banyak motivasi dan tidak akan mengubah rencana masa depan karena apa yang terjadi. Saya akan melanjutkan tugas saya,” tegas Rossi.

Pebalap Spanyol, Marc Marquez, mengaku siap berjabat tangan dengan Valentino Rossi dan mengakhiri pertikaian.

Pertikaian Marquez dan Rossi memuncak setelah usainya MotoGP di Valencia. Saat itu Rossi secara terbuka menuduh Marquez memberi bantuan kepada Jorge Lorenzo untuk memenangi GP Valencia sekaligus menjadi juara dunia.

Rossi yang gagal menjadi juara dengan selisih lima poin di belakang Lorenzo bahkan menyebut Marquez melakukan tindakan tak ubahnya sebagai “pengawal” Lorenzo.

Marquez sendiri membantah tuduhan Rossi. Ia menyebut Lorenzo memang berlomba dengan sangat cepat dan sulit untuk didahului.

“Pekan lalu memang sangat berat. Sejak GP Malaysia, saya tidak bahagia dan saya sangat tidak nyaman dengan situasi ini. Aneh sekali. Sangat berbeda dengan yang terjadi di Australia ketika saya jadi pemenang dan menang lima poin dari Jorge ,” ujar Marquez.

“Setelah GP Malaysia, saya hanya berpikir untuk menang di Valencia. Namun, memang sangat sulit untuk tetap berkonsentrasi dan fokus,” kata Marquez lagi.

“Saya bukan orang bodoh. Saya tahu risiko bila tidak menang di sini. Namun, Jorge berlomba dengan luar biasa dan merupakan yang tercepat di Valencia. Saya mau bicara apa?” ungkap Marquez lagi.

Marquez mengatakan, ia telah berusaha berdamai dengan Rossi baik sebelum lomba maupun saat uji coba.

Tags : slide