close
Nuga Sport

Rossi ‘Diganggu’ Quartararo di MotoGP

Valentino Rossi menilai semua pebalap Yamaha sedang berada dalam kondisi terbaik, termasuk Fabio Quartararo yang membela tim Petronas.

Pebalap veteran yang masih jadi andalan tim Monster Energy Yamaha itu menilai perbaikan yang dilakukan Yamaha turut menunjang performa seluruh rider tim berlambang garpu tala tersebut.

Sembari berkelakar, Rossi menyebut performa Quartararo yang cukup konsisten menjadi gangguan tersendiri.

“Yamaha bekerja dengan baik. Sepertinya semua pebalap Yamaha ada dalam kondisi terbaik saat ini, itu memang seharusnya, karena kami memiliki Quartararo, yang sebenarnya mengganggu,” kata Rossi dikutip dari Sky Sport Italia.

“Setiap kali dia berada di lintasan, dia selalu menempati peringkat kedua dibanding yang lain. Dan jika Anda mengendarai motor yang sama, maka Anda harus mencoba melakukan yang terbaik agar tidak tertinggal jauh,” sambung The Doctor.

Quartararo merupakan pebalap rookie pada MotoGP 2019, namun sudah berhasil meraih empat podium dan tiga kali menempati pole position. Saat ini pebalap Prancis itu juga merupakan rookie terbaik.

Dengan seratus dua puluh tiga poin, Quartararo menempati peringkat ketujuh atau hanya berjarak empat belas poin dari Rossi.

“Di satu sisi ini memalukan, karena kami berpikir seandainya dia tidak ada. Tetapi di sisi lain, itu bagus karena dia membuat semua pebalap memacu motor dengan kencang,” kata Rossi mengenai keberadaan Quartararo.

“Dia memiliki talenta. Saya tahu dia mampu tampil cepat, tapi tidak secepat saat ini. Tidak ada yang menyangka. Semua yang dilakukannya, bahkan di sesi latihan sungguh luar biasa,” sambung pemilik tujuh gelar juara dunia MotoGP itu.

Valentino Rossi, memberikan julukan “Bocah Menyebalkan” kepada Fabio Quartararo. Namun, julukan tersebut hanya bentuk candaan Rossi setelah Quartararo tampil luar biasa musim ini.

“Fabio Quartararo itu menyebalkan. Kami lebih suka jika dia tidak di sana,” kata Rossi dengan nada bercanda.

Candaan yang dilontarkan The Doctor itu bukan tanpa alasan. Catatan Fabio Quartataro musim ini lebih baik dari dua seniornya di Yamaha, Valentino Rossi dan Meverick Vinales.

Rookie berjuluk El Diablo itu telah mencatatkan empat podium. Ia bahkan hampir mencundangi sang juara dunia, Marc Marquez, pada MotoGP San Marino di Sirkuit Misano,

Catatan manisnya itu membuat Quartararo berada di posisi tujuh klasemen sementara

Situasi tersebut ternyata membuat Valentino Rossi sedikit tak nyaman. Laporan menulis The Doctor seringkali harus berusaha lebih keras agar tidak jauh ketinggalan dari Quartararo.

“Setiap kali berada di trek, dia setengah detik lebih cepat daripada orang lain. Saat Anda tahu sedang memakai motor yang sama, maka Anda akan mencoba untuk memberikan yang maksimal agar tidak ketinggalan jauh,” tambah Valentino Rossi.

Melansir dari sumber yang sama, Rossi melontarkan sederet pujian kepada juniornya itu. Menurut Rossi, Quartararo memiliki bakat yang luar biasa. Rossi juga menganggap kalau performa stabil El Diablo merupakan impak atas ketenangannya musim ini.

“Jujur, dia punya bakat yang luar biasa. Tapi kami tak berharap dia secepat itu,” canda Rossi.

“Menurut saya, ketenangan pendatang baru seringkali membawa keuntungan tambahan. Dia melaju ke lintasan tanpa beban tertentu, dan itu cukup positif,” tuturnya.

Berita lainnya mengungkapkan,

Valentino Rossi sangat kecewa dengan hasil balapan di MotoGP Aragon 2019, di Motorland Aragon. Rossi hanya bisa finis di posisi ke delapan di balapan ini.

Valentino Rossi mengakui sejak awal bakal sulit naik podium di Aragon. Namun, dia semula memperkirakan bisa tampil lebih perkasa. Ternyata, The Doctor benar-benar kesulitan di balapan tersebut.

Start dari posisi keenam, Rossi malah menyudahi balapan jauh dari harapan. Dia bahkan finis di belakang pembalap Aprilia, Aleix Espargaro.

“Kami tahu trek ini sulit. Aragon selalu sulit bagi saya dan juga balapan ini sangat rumit. Saya tahu kecepatan saya tak fantastis dan bahkan tak cukup kuat untuk naik podium. Tapi, saya berharap bisa lebih kuat daripada ini,” sesal Rossi, seperti dilansir Speedweek.

“Balapan ini sangat sulit, kami para pembalap Yamaha membalap dengan ban keras. Bahkan Fabio Quartararo dan Maverick Vinales punya sedikit masalah mendekati akhir balapan. Tapi, saya malah sudah sangat menurun hanya setelah lima atau enam lap.”

“Sayangnya, saya terus menurun dan kecepatan saya sangat buruk. Michelin merekomendasikan ban keras untuk para pembalap Yamaha. Ban lunak sangat sulit bagi kami karena tak cocok dengan motor,” kata Valentino Rossi.

Namun, Rossi menegaskan keterpurukan dirinya di MotoGP Aragon bukan karena faktor ban.

“Ini bukan soal ban, tapi lebih karena kami, setelan kami. Karena pada paruh kedua musim ini kami mengubah setelan, jadi secara keseluruhan kami lebih kompetitif,” urai Rossi.

“Kami selalu bermasalah dengan grip ban belakang. Saya lebih kesulitan dibanding Quartararo dan Vinales. Kami harus terus bekerja dan berusaha memahami bagaimana supaya lebih kompetitif,” sambung pembalap Italia tersebut.

 

Tags : slide