close
Nuga Sport

Rossi Bisa Jadi Juara Jika Yamaha Bagus

Mantan manajer Valentino Rossi sekaligus pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mengatakan hanya The Doctor yang bisa melawan Marc Marquez.

Namun, hal itu bisa diwujudkan apabila Yamaha dalam performa bagus.

Yamaha disebut masih bermasalah sehingga membuat Rossi dan rekan setimnya, Maverick Vinales, gagal bersaing di posisi depan MotoGP tahun ini.

“Marquz] bisa saja dikalahkan [atau setidaknya dilawan Valentino Rossi jika Yamaha dalam peforma yang bagus.”

“Sekarang, hanya Marquez yang bisa dikalahkan dirinya sendiri dengan melakukan kesalahan. Di satu sisi, saya tak melihat pebalap fenomenal lain seperti Marquez,” ujar Pernat seperti dikutip dari Insella.

Pernat kemudian menanggapi krisis yang saat ini dialami Yamaha. Sejumlah persoalan terkit aspek teknis masih menjadi kendala besar pabrikan asal Jepang tersebut.

Hasilnya, Rossi kini melorot di peringkat ketiga klasemen sementara MotoGP disalip Andrea Dovizioso yang merangsek di posisi kedua. Sedangkan Marquez masih berada di posisi puncak klasemen.

Selisih antara Marquez dengan Rossi di peringkat ketiga berjarak cukup jauh yaitu delapan puluh tujuh poin.

“Terlalu banyak perdebatan, tapi saya melihat banyak kesamaan seperti yang pernah dialami Suzuki tahun lalu. Ada masalah di mesin. Sekarang mereka mencoba berbenah seperti yang dilakukan Suzuki,” terang Pernat.

Meski Rossi saat ini masih berada di posisi ketiga, Pernat menilai The Doctor benar-benar terpuruk seolah ia berada di peringkat kelima.

Sebelumnya, Rossi berharap ada perubahan signifikan sehingga Yamaha bisa kembali jadi motor yang kompetitif di MotoGP musim depan.

Rossi tak bisa bersaing di MotoGP Aragon. The Doctor start dari posisi ke-17 dan hanya sanggup finis di posisi kedelapan.

Hal itu menegaskan penampilan Rossi yang makin memburuk jelang MotoGP berakhir.

“Saya harap hasil ini menuntun Yamaha untuk bereaksi. Jadi mungkin sejumlah petinggi bakal bertanya:’kenapa(tentang hasil buruk ini?” ucap Rossi seperti dikutip dari Crash.

Rossi kemudian menggambarkan kondisi Yamaha pada empat belas tahun  silam. Hal itu membuat Rossi yakin Yamaha sejatinya punya kemampuan untuk bangkit dalam waktu cepat.

“Ketika saya tiba di tahun 2004, Yamaha lebih buruk dibandingkan saat ini. Namun dalam satu tahun mereka bereaksi dengan sangat kuat.”

“Mereka menempatkan organisasi yang berbeda, meletakkan lebih banyak uang dan orang, sehingga dalam satu tahun kami mampu membuat M1 yang merupakan M1 terbaik menurut saya. Jadi kami harus mencoba hal yang sama,” kata Rossi.

Rossi merujuk buruknya performa motor Yamaha dengan membandingkan catatan waktu musim lalu. Catatan waktu Rossi di Aragon musim ini hanya satu detik lebih cepat dibandingkan tahun lalu saat Rossi baru kembali usai patah kaki.

“Ini situasi yang sangat sulit karena sudah setahun kami ada di situasi teknik ini,” tutur Rossi.

Valentino Rossi menilai kecepatan sepeda motor YZR-M1 yang ditungganginya tidak mengalami perbaikan setelah menempati posisi kedelapan belas saat start di MotoGP Aragon di Sirkuit Aragon9).

Rossi mengalami banyak masalah jelang MotoGP Aragon. Selain mengalami kecelakaan di latihan bebas ketiga atau FP3, pebalap  itu harus menempati urutan ke-delapan belas di babak kualifikasi.

Itu merupakan catatan terburuk Rossi dalam dua puluh tiga tahun kariernya di grand prix. Dikutip dari Crash, Rossi juga pernah mendapatkan hasil serupa saat di kelas 125cc di Sirkuit Sentul pada 1996 dan MotoGP Belanda di Sirkuit Assen

Menurut Rossi, ia dan tim Yamaha sudah berusaha keras  agar M1 bisa melaju kencang sesuai keinginannnya. Namun kenyataannya, berbagai upaya dan modifikasi yang dilakukan tidak membuahkan hasil bagus.

“Sayang sekali dalam latihan demi latihan kami memiliki perasaan bahwa apa yang dapat dilakukan di garasi selama akhir pekan, menyetel motor, tidak mengubah masalah kami. Karena perasaan dengan motor selalu tetap sulit dan kecepatannya tidak membaik,” ujar Rossi dikutip dari Crash.

Meski harus memulai start dari posisi yang cukup jauh pebalap berjuluk The Doctor ini tidak patah semangat. Namun, Rossi tetap mencoba realistis untuk target di MotoGP Aragon nanti. Rossi hanya berharap bisa membawa pulang poin lantaran harus memulai lomba dari posisi kedelapan belas.

Dengan banyak permasalahan yang terjadi di motor Yamaha, Rossi berharap tim mekanik bisa melakukan sesuatu untuk meningkatkan performa M1 di balapan MotoGP Aragon nanti.

“Untuk balapan di Aragon kami akan mencoba melakukan sesuatu yang lain. Kami akan mencoba memodifikasi motor dengan cara lain, dan melihat apakah bisa membuat balapan yang lebih baik,” Rossi menuturkan.

Selain itu Rossi juga mengatakan tugasnya sebagai pebalap bukan untuk memperbaiki motor melainkan memberikan saran atas keluhan yang ia alami terkait performa motor Yamaha di MotoGP musim ini.

Rossi tampil buruk di MotoGP. Sejak awal musim, Rossi selalu mengeluhkan performa motor Yamaha yang dianggapnya tidak bisa bersaing memperebutkan gelar juara.

Meskipun Rossi masih beberapa kali naik podium, namun Rossi belum mengantongi kemenangan seri sejauh ini.

“Tugas saya bukan secara spesifik menentukan mesin dan juga sasis yang harus digunakan (di motor Yamaha).”

“Tapi saya bertugas mengatakan bahwa Yamaha dalam masalah besar dalam hal kecocokan motor dan ban, khususnya pada area ban belakang,” ucap pebalap berjulukan The Doctor itu seperti dikutip dari Crash.

Rossi berharap para mekanik bisa menemukan solusi atas masalah yang ia rasakan ketika menunggangi motor Yamaha YZR M1 tersebut.

“Jadi inilah yang saya coba jelaskan, namun tentang pekerjaan yang harus dilakukan (untuk memperbaiki motor) bukanlah tugas saya untuk mengatakan hal itu. Mereka (mekanik) harus tahu. Saya hanya bisa mengatakan nasihat dan apa yang saya katakan selalu sama,” ujari Rossi.

Rossi juga mengakui bahwa cengkraman ban di aspal adalah salah satu kekurangan Yamaha musim ini.

“Ketika berlomba di trek yang cengkramannya minim, kami menderita dibandingkan motor lainnya.”

“Namun dalam kondisi trek yang sempurna, kami juga masih lebih lambat dari Honda dan Ducati. Dengan demikian, itu berarti kami juga masih kesulitan di kondisi trek sempurna,” kata Rossi.

Rossi menganggap motor Yamaha musim ini tidak mengalami peningkatan signifikan dibandingkan musim lalu.

“Dengan segala hormat, musim ini sama seperti musim lalu yakni tidak ada perbedaan yang besar. Musim lalu, saya mampu menang di Assen. Tapi itu adalah satu-satunya gelar juara yang saya dapat dari sekian seri balapan yang ada,” kata pria asal Italia tersebut.

Tags : slide