close
Nuga Sport

Rossi Bingung Hadapi MotoGP Thailand

Jelang balapan MotoGP Thailand  di Sirkuit Buriram, Minggu , pebalap Yamaha Valentino Rossi merasa bingung.

Rossi gagal naik podium di MotoGP Thailand musim lalu. Padahal The Doctor memiliki kecepatan yang cukup impresif dan sempat meraih posisi kedua pada babak kualifikasi.

Rossi hanya mampu finis di posisi empat pada balapan MotoGP Thailand musim lalu.

Setelah tanpa torehan podium sejak MotoGP Amerika Serikat,  pertengahan April lalu, Rossi berambisi mengakhiri paceklik podium pada balapan di Sirkuit Buriram akhir pekan ini. Namun, Rossi masih bingung dengan kondisi performa di MotoGP Thailand musim lalu.

“Tahun lalu akhir pekan di Buriram cukup bagus karena saya berada di posisi kedua pada babak kualifikasi dan tampil cepat saat balapan,” ujar Rossi dikutip dari Crash.

“Saya bersaing memperebutkan podium hingga tikungan terakhir. Saya tidak mengerti apa yang terjadi dan saya finis keempat, tapi saya tampil cepat. Jadi target tahun ini adalah tampil cepat dan meraih hasil lebih bagus dari tahun lalu,” ucap Rossi.

Rossi saat ini berada di posisi enam klasemen sementara MotoGP musim ini, kalah sepuluh poin dari rekan setimnya di Yamaha, Maverick Vinales. Namun, posisi Rossi juga tidak aman karena hanya unggul empat belas poin dari Fabio Quartararo.

Sirkuit Buriram merupakan salah satu dari empat trek di kalender MotoGP yang belum pernah dimenangi Rossi. Tiga sirkuit lainnya adalah Aragon, Austin dan Red Bull Ring

Sementara itu bos Yamaha Lin Jarvis memahami kesulitan yang dihadapi Valentino Rossi ketika menghadapi pebalap-pebalap muda dalam balapan MotoGP.

Rossi merupakan pebalap paling senior di MotoGP saat ini. Di usia empat puluh tahun, pebalap tim Monster Energy Yamaha itu harus bersaing dengan pebalap-pebalap yang jauh lebih muda.

Jarvis menilai Rossi telah berupaya keras untuk mempertahankan performa terbaik di lintasan balap demi gelar juara dunia yang sudah tidak pernah diraih sejak  sepuluh tahun silam.

“Saya pikir Valentino selalu kompetitif dan bisa kompetitif setiap hari. Anak-anak muda melaju dengan kencang, tetapi Valentino masih mampu melaju dengan kencang,” tutur Jarvis dikutip dari Paddock-GP.

“Terkadang sulit untuk menemukan konfigurasi terbaik dari motor selama balapan berlangsung. Tidak mudah menghadapi pebalap-pebalap muda pada usia 40 tahun,” sambungnya.

Rossi belum mampu lagi menjadi juara seri setelah kali terakhir menjadi kampiun pada MotoGP Belanda

Kendati beberapa kali mampu start di baris terdepan, Rossi mengalami kesulitan bersaing dengan Marc Marquez, Andrea Dovizioso, Alex Rins, Danilo Petrucci, dan rekan satu timnya Maverick Vinales.

Menjelang akhir musim ini, Rossi pun masih tertahan di peringkat keenam pada klasemen pebalap MotoGP. Mendekati catatan terburuk ketika mengakhiri musim dengan berada di peringkat ketujuh pada MotoGP delapan tahun lalu.

Rossi masih berpeluang menambah poin pada lima balapan tersisa, termasuk MotoGP Thailand  yang akan berlangsung Minggu

Berita lainnya mengungkapkan, Rossi tak lagi peduli dengan MotoGP  yang masih menyisakan lima seri lagi dan memilih fokus pada pengembangan motor Yamaha untuk musim yang akan datang.

Rossi sudah tidak mungkin menjadi juara dunia MotoGP musim ini  Hingga melewati empat belas seri balapan, The Doctor baru meraih seratus tiga puluh tujuh poin atau terpaut seratus enam puluh tiga poin dari Marc Marquez yang menempati puncak klasemen.

Pebalap yang mengoleksi tujuh gelar juara dunia di kelas MotoGP itu memilih bekerja untuk menghadapi musim balap selanjutnya.

“Saya mengambil cara yang saya pikir bagus, untuk Yamaha penting untuk membawa sesuatu yang menarik, meskipun kami harus bekerja dulu sebelumnya dan kemudian mengembangkan komponen. Kita juga harus berpikir tentang masa depan, tidak hanya hari esok,” ujar Rossi dikutip dari Corse di Moto.

Penampilan Rossi pada MotoGP  sempat menjanjikan pada awal musim dengan tampil sebagai runner up di MotoGP Argentina dan Amerika Serikat.

Namun setelah itu, Rossi tak mampu bersaing masuk ke podium dan sempat tiga kali beruntun gagal finis.

Setelah jeda musim, penampilan Rossi kembali menanjak dan menempati peringkat keempat dalam tiga seri beruntun. Konsistensi Rossi dan motor YZR-M1 kemudian kembali dipertanyakan pada seri terakhir di MotoGP Aragon .

“Jika Anda lebih cepat di lintasan lurus, [anda bisa] memperbaiki waktu tanpa harus melakukan apapun. Dalam sebuah duel lebih mudah untuk membalap di lintasan lurus.”

“Kami tahu itu adalah kelemahan kami. Itu tidak mudah, karena jaraknya terlalu jauh, tetapi di Yamaha mereka tahu mereka akan bekerja memperbaikinya,” kata Rossi.at kedua dan finis pada posisi keempat di Sirkuit Buriram tahun lalu.

Tags : slide