close
Nuga Sport

Rekor Rossi di Jerez Diancam Marquez

Valentino Rossi punya banyak rekor menarik selama menjalani karier di MotoGP.

Namun rekor tersebut bisa dipecahkan oleh pesaing kuatnya, Marc Marquez dalam waktu dekat.

Satu di antara rekor Rossi bahkan berpotensi disamai Marquez pada balapan MotoGP Jerez, awal Mei mendatang

Rekor yang terancam tersebut yaitu jumlah pole yang dibukukan Rossi.

Saat ini, The Doctor menempati posisi kedua pembalap dengan raihan pole terbanyak di MotoGP, yaitu lima puluh lima kali. Peringkat pertama ditempati Mick Doohan dengan torehan lima puluh delapan  pole.

Marquez kini menempati ranking ketiga pada kategori tersebut. Baby Alien sudah lima puluh empat kali mengukir pole, kali terakhir diraih pada MotoGP Austin, dua pekan lalu.

Kans Marquez menyamai rekor Rossi terbuka lebar karena memang piawai dalam urusan merebut pole. Apalagi pada musim ini laju motor Marquez cukup kencang, baik untuk melaju satu lap maupun saat balapan.

Di sisi lain, Rossi kerap kurang impresif kala latihan bebas maupun kualifikasi. Pembalap yang identik dengan nomor 46 tersebut lebih identik dengan label pembalap hari Minggu, merujuk pada performa Rossi yang konsisten tampil impresif saat balapan.

Mampukah Marc Marquez merebut pole sekaligus menyamai catatan Rossi di MotoGP Jerez?

Ya, sementara itu, mantan  juara dunia  MotoGP, Kenny Roberts Sr memberikan analisis soal karier panjang yang dijalani Valentino Rossi. Dia mengaku kagum dengan Rossi meski belum juga juara lagi sejak sepuluh tahun lagi.

Kepada Crash.net, Roberts mengaku tak habis pikir Rossi masih mampu mendapat motivasi tinggi meski sudah mencapai usia 40 tahun.

Usai hengkang dari Ducati dan kembali ke Yamaha  enam tahun lalu, Rossi konsisten menjadi kandidat juara MotoGP dan masih aktif dalam perebutan podium dan kemenangan. Ia bahkan disebut sebagai “Peter Pan” karena mampu menyesuaikan diri dengan banyak perubahan di MotoGP dan melawan para pembalap muda.

Musim ini, yang sudah berjalan tiga seri, The Doctor mampu tampil kompetitif meski motornya masih memiliki masalah teknis. Ia bahkan dua kali finis kedua, yakni di MotoGP Argentina dan Austin.

Saat ini ia duduk di peringkat kedua pada klasemen pembalap dengan lima puluh satu poin, hanya tertinggal tiga poin dari Andrea Dovizioso. Berbicara kans juara MotoGP seakan bukan hal mustahil bagi Rossi musim ini.

“Tentu saja saya kaget! Seharusnya dia duduk di kursi goyang! Saya selalu berpikir ingin pensiun, duduk di kursi goyang, dan merokok. Tapi saat saya pensiun, saya meletakkan rokok di mulut saya dan menggerutu,

‘Ya Tuhan, ini mengerikan!'” ujar pria asal Amerika Serikat ini.

Roberts juga menyatakan Rossi sangat diuntungkan kondisi fisik yang sangat bugar, hingga punya karier panjang.

“Satu hal soal panjangnya karier Vale adalah, ia sangat jarang cedera. Ini faktor yang sangat penting saat bertambah tua dan mempertahankan ‘ritme’ yang bisa ia jalani. Datang dari era dua-tak ke era modern motor GP, begitu juga derajat kemiringan yang rider-rider ini lakukan, sungguh menakjubkan melihat Vale masih bisa melakukannya ,” kata Roberts.

Sementara itu  Rossi  sendiri sangat mengagumi mantan pembalap  asal Jepang, Norifumi “Norick” Abe.

Pembalap Monster Energy Yamaha itu bahkan mengklaim Abe sebagai sosok yang memotivasinya sehingga akhirnya terjun ke dunia balap roda dua.

Sekitar dua puluh lima tahun lalu, Abe menjadi pusat perhatian ketika tampil mengesankan sebagai pembalap wild card pada Grand Prix Suzuka. Saat itu, Abe yang baru berusia sembilan belas tahun masih asing di mata para pembalap papan atas.

Abe berpenampilan khas, dengan rambut lurus panjang. Di buku autobiografinya beberapa tahun lalu, Rossi mengungkapkan kekagumannya pada Abe. Rossi yang masih berusia empat belas tahun terkesima dengan cara membalap Abe yang liar dan tak mengenal rasa takut.

Kini, Rossi telah menjadi legenda di MotoGP. Namun, dia tak pernah melupakan kekagumannya terhadap Norick Abe.

“Saya salah satu fans terbesar Norick. Saya masih punya foto dengan tanda tangan dirinya,” kata Rossi, seperti dilansir Speedweek

“Balapannya dan penampilannya di Suzuka pada 1994 memotivasi saya. Setelah itu, saya benar-benar ingin menjadi pembalap motor,” kenang Valentino Rossi.

Rossi bukan hanya mengagumi Abe. Bertahun-tahun kemudian, The Doctor berkesempatan bersaing dengan sosok yang diidolakannya itu.

“Saya beruntung bisa bersaing melawan Norick. Kami berduel dalam beberapa kali kesempatan,” kata Rossi.

“Pada 2001, kami bertarung untuk kemenangan di Jerez. Saya menang. Saya punya kenangan unik tentang Norick. Saya juga berutang kepadanya, karena dia berkontribusi besar pada antusiasme dan motivasi saya (menjadi pembalap motor),” imbuh Rossi.

Salah satu bukti kekaguman Rossi terhadap Abe tersemat pada nickname alias julukan yang pernah disandangnya. Rossi pernah menggunakan julukan Rossifumi, yang merujuk pada nama depan Abe, yaitu Norifumi.

Tags : slide