close
Nuga Sport

Lorenzo “Blunder” di “Circuit Austin”

Seri kedua MotoGP di Circuits of the Americas, Austin, Texas, Senin dinihari WIB, 14 April 2014, menjadi tanya besar dari mimpi buruk Jorge Lorenzo yang melakukan “jump start” dari posisi lima.

Lorenzo yang emosional berniat untuk langsung “menyerang” lantaran dari posisi limanya saat start, sehingga kelakuannya ini menuai sanksi dan sebuah blunder yang amat jarang terjadi dilingkungan pebalap kasta atas.

Pebalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo salah perhitungan dengan mencuri start. Menyesal, seusai lomba, dan Lorenzo tetap bersyukur dapat poin.

Lorenzo menjalani balapan di Austin dari posisi start lima, setelah pada seri pertama di Qatar lalu ia crash dan tak dapat angka. Juara dunia MotoGP 2010 dan 2012 itu berusaha untuk melakukan start dengan agresif.

Lorenzo rupanya terlalu agresif dan sudah melaju sebelum tanda balapan dimulai. Ia memang sempat terlihat mengerem, meski akhirnya memutuskan untuk tetap melesat dalam usaha memperkecil kerugiannya.

“Aku tidak berpikir panjang dan tidak fokus, dan membuat sebuah kesalahan besar usai start. Padahal aku cuma berusaha langsung menggeber untuk meraih hasil terbaik, tapi (akibatnya) balapan malah jadi hampir berakhir buatku,” sesal Lorenzo di Crash.

“Aku ingin minta maaf kepada tim karena sudah merusak balapanku, tapi setidaknya aku tak crash karena dengan tekanannya, situasi jadi amat sulit sehingga amatlah mudah untuk membuat kesalahan dan cedera,” bebernya.

Insiden garis start itu membuat dirinya harus menjalani ride through penalty di akhir putaran pertama. Ia pun kemudian berusaha terus mengejar para pebalap di depannya, meski tahu hal itu tidak mudah dan penuh risiko, sampai akhirnya finis di posisi sepuluh.

“Bagusnya adalah aku bisa menyelesaikan balapan dan mendapatkkan poin pertamaku dalam kejuaraan, tapi jelas ini bukan akhir pekan kami,” akunya.

Lorenzo saat ini menempati posisi enam belas papan klasemen dengan raihan enam poin.

“Mengenai Jorge, sekeras apapun Anda mempersiapkan diri untuk pekan balapan ada saja hal-hal yang tak bisa diantisipasi. Kita semua tahu ia adalah salah satu pebalap yang bekerja paling keras di sini dan amat jarang bikin kesalahan. Ia pun sudah melakukan pekerjaan bagus setelah bikin kesalahannya,” komentar Manajer Tim Massimo Meregalli.

Dia menarik gas ketika lampu start belum hijau. Alhasil, dia pun harus menjalani ride through penalty alias memulai balapan dari pitlane di lap kedua. Hukuman tersebut praktis membuat juara dunia dua tahun lalu itu tercecer di posisi paling buncit.

Tak hanya buat tim Movistar Yamaha, tapi kesalahan jump start Jorge Lorenzo saat lampu hijau belum menyala di seri Austin dini hari tadi, sempat bikin kaget sejumlah joki-joki lain. Sampaikan jawaban, Lorenzo mengaku pikiran dan fokusnya teralihkan.

“Saat itu saya tak bisa berpikir dan fokus saya teralihkan. Saya membuat kesalahan besar saat start. Saya hanya berusaha ‘gas pol’ setelah itu dan mencoba mendapatkan hasil terbaik. Tapi waktunya mepet dan balapan sudah hampir berakhir buat saya,” aku Lorenzo, seperti dilansir Crash, Senin 14 April 2014..

“Saya ingin meminta maaf pada tim karena saya menghancurkan balapan saya sendiri, tapi setidaknya saya tidak jatuh karena situasi balapannya sendiri sulit dengan tensi yang ada. Dalam kondisi itu, keadaannya akan mudah untuk membuat kesalahan dan akhirnya bisa cedera,” sambungnya.

Terkait permintaan maaf Lorenzo di atas, Yamaha yang diwakili team manager Massimo Meregalli, mengaku bisa terima. Hanya saja yang membuatnya heran, hal jump start sejatinya begitu jarang terjadi di kelas MotoGP. Lorenzo sendiri juga baru pertama kali bikin kesalahan janggal macam itu.

“Untuk Jorge, bagaimanapun kerasnya usaha Anda mempersiapkan balapan, ada saja sesuatu yang tak bisa kita antisipasi. Kami semua tahu bahwa dia salah satu pembalap pekerja keras dan sangat jarang melakukan kesalahan. Dia melakukan hal yang hebat untuk menebusnya setelah kesalahan itu,” timpal Meregalli.

Aksi jump start Lorenzo ini pun tak luput dari perhatian sejumlah pembalap di lintasan. Salah satunya dari Dani Pedrosa yang mengambil start di posisi dua atau tepat di depan Lorenzo.

Pedrosa mengaku dirinya sempat terintimidasi dengan aksi Lorenzo dan nyaris “latah” dengan membuka gas. Namun, beruntung dia keburu sadar bahwa lampu start belum benar-benar padam.

“Ini merupakan momen yang penting, karena saya melihatnya (Lorenzo) melewati saya,” ujar Pedrosa seperti dikutip Crash.

“Saat itu, saya sempat berpikir, mungkin saya yang melakukan kesalahan karena terlalu lama menunggu. Tapi, untungnya saya tidak mengikutinya dan menunggu hingga lampu benar-benar padam,” pungkasnya.

Blunder yang dilakukan Lorenzo ini memang berperan besar dalam sukses Repsol Honda menguasai balapan kali ini. Marc Marquez dan Pedrosa tak mendapat perlawanan berarti dari rival-rival lainnya.

Tags : slide