close
Nuga Sport

“Kekalahan Rossi Itu Menyakitkan”

Kekalahan Valentino Rossi oleh koneksitas Spanyol, bagi Matthew Flagmini, yang sudah bekerja bertahun-tahun untuk The Doctor sebagai pengawas telemetri, terasa paling menyakitkan.

Rossi memimpin klasemen sepanjang musim, tapi keunggulannya tersalip oleh Jorge Lorenzo saat seri pamungkas yakni GP Valencia.

VR46 pun hanya tertinggal lima angka oleh rekan setimnya tersebut.

Belum lagi dengan kontroversi yang sempat menghinggapi Rossi.

Hal tersebut menambah pahit kekecewaan sang rider gaek.

Banyak yang mengklaim musim 2015 adalah kesempatan terakhir Rossi meraih gelar juara dunia.

“Bekerja selama setahun bersama pembalap seperti itu, membuat ribuan pengorbanan dan kalah segalanya di lomba terakhir, ini sangat menyakitkan. Valencia adalah contoh terbaik sebuah mimpi yang hancur,” kata Flagmini, seperti dilansir Speedweek, Senin, 23 November 2015.

Flagmini adalah kru Rossi sejak sebelas tahun silam. Tugasnya adalah menganalisa data dari control unit yang merekam segala informasi dari sensor yang dipasang pada M1. Kemudian, dia mengunduh data tersebut dan dipelajari agar motor lebih kompetitif.

“Kami telah melakukan segalanya. Sayangnya, itu belum cukup. Kami tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya,”pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Tim Movistar Yamaha, Lin Jarvis, mengklaim Valentino Rossi sudah mendapatkan motivasi kembali untuk tampil di MotoGP musim depan.

Jarvis juga memastikan Yamaha tidak akan terganggu dengan konflik antara Rossi dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Rossi sempat dikabarkan ingin mengakhiri kariernya di MotoGP setelah gagal merebut gelar juara dunia musim lalu, yang dianggap The Doctor akibat ‘koneksi Spanyol’ Lorenzo dengan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Jarvis mengakui Rossi menunjukkan kekecewaannya setelah gagal merebut gelar juara dunia MotoGP 2015 di GP Valencia, 08 November lalu.

Namun, pria asal Inggris itu memastikan Rossi sudah menemukan kembali motivasinya.

“Ketika Anda mengeluarkan semua tenaga untuk menjadi juara dunia hingga lap terakhir, kemudian Anda kalah, Anda pasti akan hancur. Sikap Rossi sangat bisa diterima,” ujar Jarvis seperti dilansir Motorsport.

“Hal terbaik untuk Rossi mungkin butuh waktu berbulan-bulan untuk melupakannya dan menemukan motivasi. Tapi, pada hari kedua tes Valencia, dia sudah kembali. Dia menunjukkan antusiasme, itu yang kami ingin lihat darinya.”

Jarvis mengatakan, Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM) dan penyelenggara MotoGP, Dorna, harus melakukan sesuatu untuk memastikan konflik antara Rossi, Marquez, dan Lorenzo tidak mempengaruhi jalannya musim depan.

“Penting bagi FIM dan Dorna menganalisa apa yang terjadi, dan melakukan langkah yang diperlukan. Jika musim dimulai tanpa solusi, tanpa mendiskusikannya, maka semuanya akan sulit,” ucap Jarvis

Kabar lain tentang MotoGP musim depan datang dari Ducati yang mengonfirmasi kalau mereka tertarik untuk mengontrak lagi Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.

Ducati hingga kini masih menolak memberikan konfirmasi soal negosiasi yang mereka lakukan dengan Stoner.
Namun mereka tidak membantah kalau mengontrak kembali rider asal Australia itu jadi hal yang diidamkan.

“Kami tidak bisa membuka rahasia kami sendiri, tapi saya pikir Casey menjalani periode yang penuh dengan kepuasan dan momen-momen sulit saat terakhir bersama kami. Jadi kita lihat saja apakah akan tercapai kesepakatan,” ucap Manajer Tim Ducati, Paolo Ciabatti.

Stoner bukan satu-satunya nama yang diincar Ducati. Terkait relasi yang kembali merenggang dengan Valentino Rossi, Lorenzo juga dibidik tim tersebut.

Namun pabrikan asal Italia itu tak berharap banyak bisa mendapatkan sang juara dunia di 2016. Karena masih terikat kontrak setahun lagi, Lorenzo diharapkan bisa dikontrak pada 2017.

“Jorge Lorenzo adalah juara dunia 2015, salah satu pebalap tercepat, tapi dia terikat kontrak dua tahun dengan Yamaha termasuk untuk musim 2016. Di masa depan kita lihat saja.”

“Di akhir 2016 kontraknya habis, jadi akan menarik untuk melihat bagaimana musim depan berjalan dan bagaimana pergerakan mereka (para pebalap) untuk musim setelahnya,” tuntas Ciabatti di AS.

Tags : slide