close
Nuga Sport

Ambisi Yamaha Sapu Bersih Gelar MotoGP

Movistar Yamaha musim ini memiliki target tinggi berupa aksi sapu bersih gelar MotoGP lewat kehadiran tandem pebalapnya Valentino Rossi dan Maverick Vinales.

Ambisi Yamaha ini telah dimulai dalam dua sesi ujicoba di Valencia dan Sepang.

Dari kedua ujicoba itu Yamaha datang dengan kecepatan menakutkan lewat aksi “ngebut” Maverick Vinales.

Seperti diungkapkan Lin Jarvis Yamaha tidak pernah  ragu untuk menegaskan tekad mereka menghadapi MotoGP musim ini

Dengan kehadiran duet Valentino Rossi dan Maverick Vinales mereka ingin menyapu bersih gelar juara dunia, baik untuk kategori pebalap, pabrikan, maupun tim.

Kehilangan Jorge Lorenzo di musim ini tak membuat Yamaha berkecil hati menyambut musim baru.

Yamaha bahkan optimistis Maverick Vinales bakal membuat Yamaha tak merasakan kesedihan karena kepergian Lorenzo.

“Dalam tiga musim terakhir, Valentino Rossi selalu mengakhiri musim di posisi kedua. Catatan ini sangat impresif. Di usianya yang bakal menginjak 38 tahun, dia masih memiliki kecepatan yang fenomenal.”

“Jelas bahwa Rossi masih memiliki kemampuan untuk memenangkan titel juara dunia kesepuluh dalam kariernya. Dengan adanya Vinales, maka kami memiliki dua pebalap yang punya kemampuan untuk jadi juara,” tutur Direktur Yamaha, Lin Jarvis.

Jarvis mengatakan performa Yamaha sejauh ini sesuai dengan harapan dan membuat mereka optimistis menyambut musim baru.

“Motor yang kami tes di Malaysia sangat bagus. Hal-hal yang kami coba selama tes berlangsung berjalan dengan baik.”

“Kami ingin titel juara untuk kategori pebalap, pabrikan, dan juga tim. Saya rasa kami mampu melakukannya dan kami akan mencobanya,” tutur Jarvis.

Pada musim lalu, Movistar Yamaha berhasil merebut titel juara untuk kategori tim meskipun hubungan Rossi dan Lorenzo tak harmonis.

Tetapi Yamaha gagal jadi juara di kategori pabrikan dan gelar juara dunia pebalap jadi milik Marc Marquez dari Honda.

Lin Jarvis mengaku puas dengan kerja sama Valentino Rossi dan Maverick Vinales sejauh ini. Selama ini Vinales menunjukkan rasa hormat yang besar pada Rossi.

Kedatangan Vinales pada awalnya diiringi kecemasan Rossi akan kembali memiliki suasana yang panas di garasi Yamaha. Usia muda dan ambisi besar Vinales disebut jadi faktor yang membuat pebalap asal Spanyol itu tak akan mau mengalah begitu saja di hadapan Rossi.

Tetapi Jarvis menilai sejauh ini Vinales dan Rossi berhasil menciptakan kondisi yang kondusif.

“Sejauh ini bisa saya katakan hubungan mereka luar biasa. Baik Rossi maupun Vinales sama-sama memiliki sikap saling menghormati sejak awal.”

“Valentino Rossi selalu jadi idola bagi Vinales dan hal itu terus berlanjut. Tak ada ketegangan di antara dua pebalap dan bisa dibilang suasana saat ini sangat kondusif,” ujar Jarvis seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Jarvis bahkan tak ragu menyebut duet Rossi dan Vinales sebagai kombinasi hebat yang dimiliki oleh Yamaha musim ini.

“Maverick Vinales adalah pebalap yang selalu ingin tahu, memiliki motivasi tinggi, dan terus bertanya pada Rossi. Rossi pun sangat senang dengan hal itu.”

“Jujur, Rossi adalah pebalap terhebat sepanjang sejarah. Jadi, bagi Yamaha, memiliki pebalap terhebat sepanjang masa dan pebalap dengan talenta terhebat, maka berarti kami memiliki kombinasi luar biasa,” kata Jarvis.

Dalam beberapa musim sebelumnya, suasana di garasi Yamaha terbilang panas. Rossi dan Jorge Lorenzo terus bersitegang, terutama pada musim balap dua tahun lalu saat mereka bersaing dalam perburuan titel juara dunia.

Hubungan mereka sedikit membaik di musim lalu tetapi hal itu tak meredam pertikaian yang ada secara penuh hingga pada akhirnya Lorenzo memutuskan pindah ke Ducati.

Vinales  sendiri menunjukkan tekad kuatnya untuk bisa secepatnya beradaptasi dengan motor Yamaha M1.

Vinales pun dengan tekun mempelajari data balapan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo musim lalu.

Vinales tak mau tekadnya bersaing di papan atas di musim perdana bersama Yamaha menguap begitu saja. Karena itu ia berusaha memaksimalkan seluruh waktu yang ia punya untuk mengenal motor Yamaha dengan lebih baik.

Salah satu cara yang dilakukan Vinales adalah dengan menelaah data balapan milik Rossi dan Lorenzo musim lalu.

“Saya membandingkan data yang ada dan coba memahami pengalaman para pebalap veteran, baik itu cara menggunakan rem belakang, mengendalikan gas agar tak tergelincir.”

“Banyak hal yang masih bisa saya pelajari,” kata Vinales

Setelah melihat data balapan milik Rossi dan Lorenzo, Vinales makin semangat untuk terus menggali potensi yang ada dalam dirinya.

“Saya masih bisa meningkatkan kualitas dan cara balap saya. Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi dalam beberapa aspek lebih baik dibandingkan saya.”

“Data yang telah saya pelajari menunjukkan bagaimana saya harus mengubah gaya balap saya,” ujar Vinales.

Sejauh persiapan pramusim berjalan, Vinales menilai dirinya semakin bisa mengerti karakteristik motor Yamaha M1.

“Di sesi tes di Sepang, saya sudah merasa motor ini seperti bagian dari diri saya. Saya rasa tahun ini saya bisa selalu bersaing di garis depan,” tutur pebalap asal Spanyol ini.

Tags : slide