close
Nuga Sehat

Waspadai Dampak Kebiasaan Tidur Mangap

Tidur nyenyak menjadi dambaan banyak orang karena tak semua orang beruntung bisa terlelap dengan mudah. Namun, dalam beberapa kondisi, tanpa sadar mulut terbuka dengan sendirinya saat seseorang terhanyut dalam mimpi.

Seperti dikutip dari Times of India, ternyata bukan hanya memalukan dan terlihat konyol, tetapi tidur dengan mulut terbuka atau mangap menyimpan efek buruk bagi kesehatan tubuh.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Oral Rehabilitation, aliran udara yang masuk melalui mulut bisa menghilangkan saliva atau air ludah.

Ketika bernapas melalui mulut, maka menciptakan plak dalam mulut yang pada akhirnya meningkatkan jumlah bakteri jahat dalam mulut.

Kemudian, bau mulut yang juga dikenal sebagai halitosis adalah hasil dari penurunan saliva di mulut. Ini terjadi karena bernapas dari mulut menurunkan kemampuan mulut untuk membersihkan dirinya sendiri.

Bau mulut ini bukan hanya kutukan bagi orang yang mengalaminya, tetapi juga bagi mereka yang ada di sekitarnya.

Selain itu, bernapas dengan mulut pada dasarnya membuat oksigen yang dipasok ke paru-paru menjadi lebih sedikit. Hal ini menyebabkan kelelahan sepanjang hari karena tubuh mengalami kekurangan oksigen.

Jika Anda sering bertanya-tanya mengapa Anda bangun dengan bibir pecah-pecah, jawabannya karena tidur dalam keadaan mangap.

Tidur sambil mangap akan menyebabkan cairan di mulut mengering dan menyebabkan mulut dan bibir menjadi kering, serta dapat menyebabkan gangguan kemampuan menelan.

Lebih parahnya lagi, tidur sambil mangap atau mulut terbuka dapat mempengaruhi posisi gigi yang bisa berdapampak pada bentuk bibir dan lidah. Ciri-cirinya termasuk gigi berkerut, lubang hidung membesar dan wajah lebih pendek.

Jika Anda bernapas dari mulut Anda, perawatan tergantung pada akar penyebabnya.

Jika Anda bernafas melalui mulut hanya di malam hari, Anda perlu memperhatikan berat badan Anda, karena kegemukan mungkin menyebabkan obstruksi pada pernapasan reguler Anda.

Intinya adalah Anda harus mempertimbangkan pergi ke dokter untuk memeriksa penyebab utama dan mencari tahu apa yang dapat dilakukan.

Kebiasaan tidur dengan mulut terbuka alias mangap tidak cuma jelek kalau dilihat. Bila tidak diatasi, dalam jangka panjang juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Tidur dengan mulut terbuka kadang-kadang memang tidak bisa dihindari. Dalam kondisi kelelahan yang teramat sangat, ditambah dengan efek gravitasi, seringkali rahang sulit dipertahankan pada posisinya saat tertidur sehingga mulut akan menganga tanpa disadari.

Hati-hati, terlalu sering tidur dengan posisi mulut mangap bisa memicu beberapa dampaknya

Efek tidur dengan mulut mangap bahkan diklaim lebih merusak gigi dibanding efek minuman bersoda. Aliran udara pernapasan di mulut menyebabkan mulut kering, saliva atau liur tidak bsia melindungi gigi dari pertumbuhan bakteri merugikan.

Mulut kering adalah penyebab utama halitosis, atau orang awam menyebutnya bau mulut.

Pernapasan melalui mulut memberikan suplai oksigen lebih sedikit ke paru-paru. Dampaknya, tubuh jadi lebih mudah letih sepanjang hari meski tidurnya sudah cukup lama.

Berkurangnya kelembapan rongga mulut menyebabkan kulit bibir mudah retak atau pecah-pecah. Untuk mengunyah jadi tidak nyaman, lalu berdampak pada gangguan nutrisi.

Perubahan bentuk dan struktur rongga mulut merupakan dampak ekstrem dari kebiasaan tidur mangap yang berlarut-larut.

Terus menerus mangap dalam waktu lama membuat posisi gigi dan rahang berubah, lalu berdampak pada struktur lidah maupun bibir.