close
Nuga Sehat

Susu Protein Menurunkan Berat Badan?

Laman kesehatan terkenal “hello sehat” kembali menulis tentang kaitan susu protein dalam hubungannya dengan penurunan berat badan.

Tulisan ini berawal dari berkibarnya produk  whey protein yang lebih populer dengan istilah protein shake atau susu protein hanya dikonsumsi oleh para atlet, pecinta olahraga, dan orang-orang yang ingin membentuk massa otot tubuh.

Namun, kini para wanita juga mulai mengonsumsinya dengan harapan dapat memiliki pinggul dan paha yang lebih ramping dan untuk menurunkan berat badan. Benarkah memang bisa?

Susu protein adalah suplemen protein yang biasanya dikonsumsi oleh para atlet untuk memenuhi kebutuhan protein dalam tubuh. Susu protein biasanya berasal dari whey, kedelai, dan protein kasein.

Ketiga bahan tersebut mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung metabolisme tubuh, menstabilkan tekanan darah, dan membantu membuat protein lainnya.

Susu protein tidak hanya digunakan untuk membangun massa otot, tetapi juga digunakan oleh remaja untuk mendukung pertumbuhannya, digunakan saat atlet sedang dalam masa pemulihan dari cedera, dan untuk vegetarian.

Dilansir dari Shape, Paul Arciero, D.P.E., direktur Human Nutrition and Metabolism Lab di Skidmore College menjawab, “Tentu. Whey mungkin menjadi salah satu strategi diet yang paling efektif untuk membantu menurukan berat badan karena ini adalah sumber makanan termogenik yang dapat menurunkan kalori tanpa harus berolahraga.”

Kemudian, dilansir dari WebMD, sebuah penelitian yang diadakan oleh Department of Agriculture’s Human Nutrition Research Center di Amerika Serikat, meneliti sembilan  puluh orang dewasa yang gemuk dan obesitas ke dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama mengonsumsi tambahan protein shake dalam makanan atau minuman mereka, kelompok kedua mengonsumsi minuman protein dari kedelai, dan kelompok ketiga meminum minuman karbohidrat.

Para peneliti juga melibatkan aktivitas fisik, berat badan, ukuran pinggang, kadar hormon yang berkaitan dengan rasa lapar, metabolisme, dan makanan lain yang mereka konsumsi.

Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi susu protein dapat menurunkan kadar hormon ghrelin dalam darah lebih besar daripada yang mengonsumsi protein kedelai atau minuman karbohidrat.

Menurunnya kadar hormon ghrelin dalam tubuh dapat menekan nafsu makan seseorang sehingga membantu menurunkan berat dan menghilangkan lemak.

Sedangkan kelompok yang mengonsumsi protein dari kedelai menunjukkan sedikit perubahan dengan berat badannya, tapi kadar hormon tiroidnya lebih tinggi. Hormon tiroid berguna untuk mengendalikan metabolisme.

Dilansir dari Live Strong, protein shake yang dapat membangun otot juga lebih banyak membakar kalori.

Bila Anda sedang menurunkan berat badan, biasanya tubuh akan kehilangan otot dan lemak, yang malah menyebabkan metabolisme menjadi lambat dan sulit untuk membentuk tubuh langsing.

Dengan mengonsumsi susu protein, tubuh tidak akan kehilangan massa otot sehingga lebih mudah untuk membakar kalori.

Memang banyak yang merekomendasikan susu protein sebagai suplemen makanan untuk menurunkan berat badan. Namun, hanya mengonsumsi protein shake saja tidak akan memperoleh hasil yang maksimal.

Untuk itu, Anda tetap perlu mengatur asupan kalori secara keseluruhan (cek kebutuhan kalori Anda di sini) dan menambahkan latihan atau olahraga.

Sebelum menggunakan susu protein, lakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi. Anda bisa mencampurkan protein shake ke dalam makanan atau minuman Anda, seperti susu, pancake, sereal, yogurt, atau jus.