close
Nuga Sehat

Studi Terbaru dari Mereka Yang Kesepian

Studi yang diterbitkan oleh American Psychological Association membantah studi sebelumnya yang mengklaim bahwa generasi baby boomers yang kini berusia lima puluh lima hingga tujuh puluh lima tahun sebagai generasi yang paling banyak merasa kesepian.

Justru, generasi milenial yang ditemukan paling banyak merasa kesepian, terutama mereka yang berada di kelompok usia dewasa muda.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari George Mason University di AS tersebut melakukan penelitian terhadap 1.200 orang yang mewakili generasi milenial dan baby boomers.

Hasil penelitian menemukan bahwa satu  dari tiga orang muda berusia di usia dua puluh lima tahun mengalami kesepian, sementara hanya sebela persen orang dewasa berusia di atas enam puluh lima tahun yang merasakan hal serupa.

Louise Hawkley, penulis utama penelitian sekaligus ilmuwan senior di organisasi riset NORC di University of Chicago mengungkap bahwa isu epidemi kesepian pada baby boomers kemungkinan muncul karena penelitian sebelumnya dilakukan lebih banyak kepada mereka yang tidak menikah, tidak terlibat kelompok sosial, atau hidup sendirian.

“Data yang kami miliki menemukan, rasa kesepian cenderung menurun dari usia 50 hingga sekitar pertengahan 70 tahun,” ungkap Hawkley, melansir Medical Daily.

Studi lain yang dilakukan di Belanda juga menunjukkan tak adanya epidemi kesepian di masyarakat Belanda berusia lima puluh lima tahun ke atas.

Penelitian ini menemukan orang dewasa di Belanda berusia lima puluh hingga enam puluh tahun justru merasa tak kesepian jika dibandingkan dengan generasi lebih muda.

Sedangkan sebuah survey yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa kelompok usia 16-24 tahun lebih rentan mengalami kesepian dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

Sekitar empat puluh persen responden dengan usia tersebut juga mengaku sangat sering merasa kesepian, sementara hanya dua puluh sembilan persen kelompok usia enam puluh lima hingga tujuh puluh lima tahun yang mengaku merasakan hal yang sama.

Hawkley mengatakan, “ada bukti terpercaya yang membuat kita perlu khawatir tentang orang dewasa muda yang mengalami kesepian, tidak hanya terjadi di negara ini namun di banyak negara, bahkan mungkin rasa kesepian yang dirasakan lebih parah ketimbang generasi sebelumnya.”

Mengutip Verywellmind, kesepian bisa disebabkan oleh banyak hal seperti pindah ke lokasi baru, perceraian, kematian pasangan, serta isolasi fisik.

Saat alami kesepian, gejala yang muncul antara lain kurang percaya diri, merasa diri tidak diperhatikan, dan merasa tidak punya orang dekat untuk berbagi beban.

Bila dibiarkan, kesepian memiliki efek merugikan bagi kesehatan, yaitu meningkatnya stres, depresi hingga bunuh diri, peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke, perilaku antisosial, penurunan memori dan daya pikir, serta penyalahgunaan narkoba.

Para ahli percaya bahwa bukan kuantitas interaksi sosial yang dapat memerangi kesepian, melainkan kualitas.

“Memiliki hanya tiga atau empat teman dekat sudah cukup untuk menangkal kesepian dan mengurangi konsekuensi kesehatan negatif yang terkait dengan keadaan pikiran ini,” kata psikoterapis dan dosen di Northeastern University di Boston Amy Morin.

Morin melanjutkan, kesepian bisa diatasi.

Membuat perubahan, dalam jangka panjang dapat membuat Anda lebih bahagia, lebih sehat, dan memungkinkan Anda untuk mempengaruhi orang lain di sekitar dengan cara yang positif.

Dan ini  sejumlah cara untuk memerangi kesepian:

Ketahuilah bahwa rasa kesepian adalah tanda bahwa sesuatu perlu diubah dan pahami dampak kesepian terhadap hidup, baik secara fisik maupun mental.

Setelat itu pertimbangkan untuk mengambil andil di kegiatan sosial atau kegiatan lain yang Anda sukai. Ini bisa menjadi peluang besar untuk bertemu banyak orang dan memupuk persahabatan baru.

Tetap fokus untuk menjalani dan mengembangkan hubungan yang berkualitas dengan orang-orang yang memiliki sikap, minat, dan nilai-nilai yang sama dengan Anda.

Orang yang kesepian sering takut akan penolakan, jadi fokuslah pada pikiran dan sikap positif dalam hubungan sosial Anda.