close
Nuga Sehat

Seks Bisa Turunkan Risiko Sakit Jantung

Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan kecerdasan, inteligensi, dan daya ingat mereka.

Cara-cara yang ditempuh antara lain dengan mengikuti tes kecerdasan, melakukan permainan yang mengasah otak, banyak membaca, atau mengonsumsi makanan dan suplemen yang baik untuk perkembangan otak.

Namun, tahukah Anda bahwa seks meningkatkan daya ingat dan kecerdasan Anda?

Jika berbicara mengenai cara meningkatkan kecerdasan dan inteligensi, mungkin kata seks tidak akan terlintas di benak banyak orang.

Selama ini, orang mengasumsikan kegiatan seks hanya baik untuk kesehatan jiwa, menjaga kebugaran tubuh, atau memanjangkan usia orang yang melakukannya.

Seks dan kecerdasan seseorang seakan menjadi hal yang saling berseberangan. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa hal-hal berbau seks seperti menonton film porno justru dapat menyebabkan kerusakan sel di otak.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa seks meningkatkan daya ingat dan inteligensi seseorang.

Penelitian yang dilakukan di Universitas McGill, Kanada, menemukan bahwa seks ternyata dapat mengembangkan kemampuan mental dan meningkatkan neurogenesis, yakni produksi neuron baru di bagian hippocampus.

Hippocampus sendiri adalah bagian otak yang menjadi tempat memori jangka panjang terbentuk. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa seks dapat mengembalikan memori yang sebelumnya sempat tersingkir akibat deraan stres.

Penelitian ini juga dilakukan terhadap beberapa orang dewasa dengan Mild Cognitive Impairment (MCI), atau gangguan kognitif ringan. Gangguan kognitif ringan antara lain mudah lupa, kesulitan untuk mengingat memori lama, serta sulitnya berkonsentrasi.

Jika dibiarkan, gangguan ini dapat berakibat pada penyakit neurogeneratif seperti alzheimer dan demensia.

Berdasarkan penelitian tersebut, terlihat bahwa seks ternyata dapat menghasilkan neuron atau sel-sel baru di otak seseorang yang berhubungan dengan memori.

Dengan kata lain, terbukti bahwa seks meningkatkan daya ingat seseorang dan mencegah terjadinya alzheimer dan demensia.

Seks dapat membantu otak untuk memproduksi sel neuron yang berfungsi menjaga memori. Jadi benar bahwa seks adalah meningkatkan daya ingat.

Namun, bagaimana dengan kecerdasan dan inteligensi? Kecerdasan dan inteligensi berbeda dengan daya ingat. Daya ingat dapat membantu meningkatkan kecerdasan seseorang, namun diperlukan usaha lain untuk membuat kecerdasan itu benar-benar nyata.

Singkatnya, seks menghasilkan sel untuk membantu daya ingat, dan Anda memerlukan latihan mental atau kegiatan asah otak lainnya untuk menjaga sel itu tetap hidup.

Dengan mengombinasikan seks dan latihan asah otak, barulah kecerdasan dan inteligensi Anda akan semakin prima. Jadi seks meningkatkan daya ingat itu fakta bukan mitos.

Seks bukan cuma nikmat, tapi juga terbukti bisa memberikan berbagai manfaat kesehatan.

Selain bisa melepas stres dan meredakan sakit kepala, seks terbukti mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Luar biasa, bukan?

Dilansir dari Everyday Health, sebuah riset yang dalam American Journal of Cardiology menemukan bahwa laki-laki yang berhubungan seks paling tidak sebanyak dua minggu sekali punya risiko penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya melakukan seks sekali dalam sebulan.

Seorang spesialis jantung di Fairview Hospital, Amerika Serikat, dr. Dean Nukta mengatakan dalam Everyday Health bahwa seks dan kesehatan jantung saling memengaruhi satu sama lain.

Misalnya, jika Anda punya jantung yang sehat, Anda mungkin jadi lebih sering bercinta. Selain itu, seks juga bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung.

Dilansir dari Medical Daily, melakukan kegiatan seksual bisa mengurangi homosistein, sebuah zat kimia sulfur yang mengandung asam amino serta ditemukan dalam darah.

Semakin tinggi kandungan homosistein, semakin tinggi pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah atau sklerosis. Padahal, aliran darah yang lancar sangat dibutuhkan oleh jantung supaya bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Sebuah riset lain dilakukan pada tahun 2005 hingga 2006 oleh National Health and Nutrition Examination Survey di Amerika Serikat. Riset ini melibatkan 2.000 laki-laki dan perempuan berumur antara 20 hingga 59 tahun. Mereka menjalani tes kadar homosistein dalam darah serta mengisi kuesioner mengenai kegiatan seksual mereka.

Kuesioner tersebut memperlihatkan bahwa laki-laki dengan kadar homosistein rendah melakukan seks dua minggu sekali sedangkan orang dengan kadar homosistein tinggi melakukan seks hanya sebulan sekali. Namun, pada perempuan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan.

Seks memang baik untuk kesehatan jantung. Namun, bagaimana tepatnya seks mencegah atau mengurangi risiko penyakit jantung pada pria? Ini dia tiga manfaat seks untuk jantung Anda.

Menurut sejumlah penelitian, berhubungan seks terbukti mampu menurunkan tekanan darah sistolik atau tekanan darah “atas”.

Selain itu, seks juga mampu mengurangi kadar homosistein pada darah sehingga dapat mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang lancar berarti Anda jadi lebih aman dari serangan jantung.

Selain untuk mengusahakan keturunan, seks juga dilakukan untuk melepas penat dan mengungkapkan cinta.

Karenanya, seks dapat mengurangi hormon stres. Pasalnya, terlalu banyak hormon stres dalam tubuh bisa memacu kerja jantung terus-terusan dan meningkatkan tekanan darah. Akibatnya, Anda jadi lebih rentan mengalami penyakit jantung.

Seks yang dilakukan secara rutin merupakan bentuk saling mendukung serta rasa sayang satu sama lain dalam hubungan emosional.

Pada umumnya, bentuk saling mendukung dan rasa sayang atau cinta baik untuk jantung karena menjauhi Anda dari stres, kemarahan, kecemasan, hingga kesepian. Menurut berbagai penelitian, hal-hal tersebut berkontribusi sama banyak terhadap risiko serangan jantung seperti merokok dan kolesterol yang tinggi.?

Seks memang dapat meningkatan kesehatan jantung. Namun, bukan berarti Anda terus-menerus melakukan seks hingga lupa memerhatikan hal lain.

Kegiatan seks bisa menularkan penyakit kelamin, sehingga Anda harus tetap berhubungan seks seaman mungkin. Misalnya dengan tidak gonta-ganti pasangan seksual karena malah meningkatan risiko tertularnya penyakit. Jangan sampai karena ingin jantung sehat, Anda malah terkena penyakit baru.

Selain itu, menjaga kesehatan jantung adalah usaha yang menyeluruh.

Maksudnya, Anda masih perlu menjaga pola makan seimbang, menjalani gaya hidup sehat, istirahat yang cukup, dan rutin berolahraga. Bila Anda memang punya risiko penyakit jantung, tak ada salahnya untuk selalu memeriksa dan mengendalikan tekanan darah.