close
Nuga Sehat

Rajin Ngopi Bisa Hindari Kanker Melanoma

Laman situs “hello sehat” hari ini, Jumat, 20 Oktober menulis tentang hubungan minum kopi dikaitkan dengan kanker kulit melomana.

Menurut tulisan itu, tentang  sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa ternyata kebiasaan ngopi bisa mengurangi risiko kanker kulit melanoma

Melanoma adalah salah satu dari  jenis kanker kulit yang paling mematikan.

Kok bisa?

Nahk sebelum itu kita perlu tahu apa itu kanker kulit melona.

Melanoma maligna atau sering diakronimkan sebagai “mm” adalah salah satu jenis kanker kulit yang mematikan dan kejadiannya telah sangat meningkat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak faktor yang dapat memengaruhi risiko seseorang untuk terkena kanker kulit melanoma maligna, seperti paparan sinar ultraviolet jenis kulit, warna kulit, faktor genetik, dan lain-lain.

Sinar ultraviolet diketahui sebagai salah satu faktor utama yang paling memengaruhi risiko melanoma maligna.

Beberapa faktor makanan atau nutrisi termasuk jumlah konsumsi ikan, sayuran dan buah-buahan diketahui memiliki efek pencegahan terhadap melanoma.

Beberapa penelitian lain juga melaporkan bahwa beta karoten dan vitamin A, C, D, dan E juga memberikan efek perlindungan.

Namun demikian, beberapa faktor yang telah teridentifikasi diatas hanya memiliki pengaruh yang kecil terhadap penurunan risiko melanoma. Minum kopi dipercaya memiliki efek perlindungan yang lebih besar.

Untuk mempelajari apakah terdapat hubungan antara jumlah konsumsi kopi dengan risiko melanoma, Erikka Loftfield, MPH, dari National Cancer Institute mengumpulkan data  partisipan yang tidak menderita kanker kulit pada awal penelitian.

Kemudian para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner tentang makanan mereka yang meliputi frekuensi minum kopi setiap hari.

Pada akhir periode penelitianada ribuan partisipan yang terkena melanoma.

Para peneliti menemukan bahwa semakin banyak kopi yang diminum oleh partisipan setiap hari, maka semakin kecil kemungkinan mereka untuk terkena melanoma.

Minum sebanyak empat cangkir kopi sehari, maka akan menurunkan risiko melanoma sebesar dua puluh persen.

Peneliti mencatat bahwa kaitan tersebut hanya ditemukan pada partisipan yang mengonsumsi kopi berkafein, bukan kopi tanpa kafein.

Selain itu, minum kopi hanya tampak mengurangi risiko melanoma maligna, bukan melanoma in-situ, suatu keadaan dimana sel melanoma belum menyebar melampaui sel luar kulit.

Kafein dalam kopi telah dilaporkan dapat menghambat karsinogenesis atau pembentukan kanker kulit akibat sinar UV.

Asupan kafein dapat memperlambat apoptosis atau kematian sel yang rusak akibat sinar UV, meningkatkan eliminasi DNA sel yang rusak, dan mengurangi peradangan sehingga tidak menjadi sel kanker.

Selain itu, kafein juga dapat menghambat metastasis atau penyebaran sel kanker melanoma. Oleh karena itu, memperbanyak asupan kopi dipercaya dapat mencegah perkembangan melanoma.

Para peneliti yakin bahwa rutin minum kopi memiliki dampak yang besar terhadap penurunan angka kejadian melanoma.

Namun peneliti juga mengatakan bahwa hasil yang mereka temukan tidak mengharuskan seseorang untuk meningkatkan konsumsi kopi mereka demi semata untuk mengurangi risiko kanker kulit.

Hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko melanoma adalah melindungi diri dari paparan sinar matahari dan radiasi sinar UV.

Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan manfaat kesehatan dari kopi, penting untuk diingat bahwa kebanyakan minum kopi dapat menyebabkan insomnia, kegelisahan, jantung berdebar, tremor, dan nyeri perut.