close
Nuga Sehat

Pola Makan Buruk Bisa Sebabkan Kematian

Pola makan Anda ternyata memiliki pengaruh terhadap risiko kanker yang lebih tinggi.

Penelitian terbaru menunjukkan, pola makan yang buruk menyebabkan penyakit kanker.

Studi yang dipublikasikan dalam JNCI Cancer Spectrum ini mendapati sebanyak delapan puluh ribu kasus kanker baru pada orang dewasa berusia lebih dari dua puluh tahun di Amerika Serikat disebabkan oleh pola konsumsi makanan yang buruk.

“Proporsi ini sebanding dengan proporsi beban kanker akibat alkohol,” kata peneliti dari Tuffts University AS, Fang Fang Zhang

Hasil penelitian didapat setelah peneliti mengevaluasi tujuh faktor makanan yakni asupan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu, asupan daging olahan, daging merah, dan minuman manis seperti soda.

Studi ini memeriksa data asupan makanan orang dewasa di AS  yang berasal dari National Health and Nutrition Examination Survey, serta data dari kejadian kanker di AS

Para peneliti menggunakan model penilaian risiko komparatif. Metode ini melibatkan jumlah kasus kanker yang terkait dengan pola makan yang buruk dan mengevaluasi makanan yang berperan menyebabkan kanker di AS.

Hasilnya, konsumsi biji-bijian yang rendah dikaitkan dengan penyebab kanker terbesar di AS, diikuti dengan asupan susu yang rendah, asupan daging olahan yang tinggi, asupan sayuran dan buah-buahan yang rendah, asupan daging merah yang tinggi, serta asupan minuman manis yang tinggi.

Peneliti juga menemukan bahwa kanker kolorektal merupakan kanker dengan proporsi tertinggi yakni 38,3 persen disebabkan oleh pola makan yang buruk.

Peneliti menyimpulkan, pola makan merupakan salah satu faktor risiko yang sebenarnya dapat diubah untuk mencegah kanker.

Tingkatkan konsumsi bibi-bijian, susu, sayuran, dan buah-buahan. Selain itu, kurangi konsumsi daging olahan, daging merah, dan minuman manis untuk mencegah kanker.

Ya mengonsumsi makanan olahan, minuman manis dan tinggi natrium memang harus dihilangkan dari gaya hidup sehari-hari jika kita ingin sehat. Pola makan tak sehat merupakan satu dari lima penyebab kematian di seluruh dunia.

“Kita sudah tahu gula itu buruk tapi tetap saja orang makan gula  sepuluh kali lebih banyak dari yang disarankan,” kata direktur fungsional kedokteran, Mark Hyman dari Cleveland Clinic.

Menurutnya, kacang-kacangan adalah jenis makanan yang baik dan ampuh mencegah pernyakit. Tapi, banyak orang justru mengonsumsinya sekitar dua belas persen dari jumlah yang direkomendasikan.

Pola makan yang buruk itu diadopsi oleh kebanyakan populasi. Dan para ahli menyimpulkan kematian akibat penyakit tidak menular, seperti kanker, diabetes, dan jantung, dipicu oleh pola makan yang tidak sehat.

Kaitan antara diet tidak sehat dan penyakit kronis itu diperoleh dari data tren diet di ratusan negara, pola makan yang kurang mengonsumsi biji-bijian, buah, kacang-kacangan dan tinggi lemak trans, minuman manis, dan daging olahan, menyumbang sekitar sebelas juta kematian di seluruh dunia.

Sepuluh juta kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung, diikuti oleh kanker dan diabetes tipe 2.

Dari seratus sembilan puluh lima negara yang diteliti, negara maju sekelas Amerika Serikat menduduki peringkat empat tiga dalam hal jumlah kematian terkait diet. Hyman mengatakan, makanan bergizi dapat meningkatkan kesehatan yang bekerja seperti obat untuk tubuh kita.

Menurutnya, sebaiknya kita tidak hanya fokus pada makanan yang harus dihindari – seperti makanan bergula tinggi, makanan olahan, dan fast food.

Kita juga harus fokus pada gizi yang harus kita tambahkan. Misalnya, buah-buahan dan sayuran yang harus membentuk delapan puluh persen dari pola diet kita.

Melansir laman Hello Sehat, pola makan tidak sehat yang sering tidak disadari antara lain: menghindari konsumsi lemak Tricia Psota, ahli gizi asal Washington DC menegaskan tidak semua lemak membuat kita gemuk. Lemak pada cookies, keripik kentang, dan makanan berminyak memang mengandung lemak dan kolesterol yang meningkatkan risiko penambahan berat badan.

Namun, lemak pada kacang-kacangan, alpukat, dan salmon merupakan lemak baik yang mampu melindungi kesehatan jantung dan meningkatkan kesehatan.

Saran bahwa membakar kalori dalam keadaan perut kosong lebih efektif dalam menurunkan berat badan ternyata hal yang salah. Cara tersebut malah merugikan tubuh kita karena perpaduan pembakaran kalori dan keadaan perut kosong dapat menyebabkan berkurangnya volume otot.

Terkadang untuk mengisi energi sebelum membakar kalori dengan olahraga, kita mengganti makan dengan minum minuman olahraga atau cairan isotonik. Cara tersebut salah, dan juga berbahaya untuk kesehatan.

Banyak orang berpikir akhir pekan adalah saatnya libur makan sehat. Namun, ternyata ini membuat diet yang kita jalani percuma. Di akhir pekan, kita cenderung untuk banyak tidur. Jika dikombinasikan dengan makan banyak dan tidak mengontrol gizi, tentu akan menyebabkan kenaikan berat badan.

Saran yang terbaik adalah, mengonsumsi makanan yang enak dan berkalori namun tetap batasi porsinya.

Mengonsumsi sayur dan buah dalam bentuk jus Banyak orang beranggapan jus adalah cara menyenangkan untuk mengonsumsi sayur dan buah. Namun, mengolah sayur dan buah menjadi jus membuat banyak gizi hilang.

Misalnya, gizi pada jeruk berpusat pada bulirnya. Namun, mengolah jeruk menjadi jus berarti menghancurkan (bahkan membuang) bulirnya. Begitu pula dengan sayur, menjadikan sayur sebagai jus bisa menghilanglan serat yang baik untuk sistem pencernaan. Padahal, sistem pencernaan yang lancar sangat membantu untuk menurunkan berat badan.

Tidak sarapan Banyak orang yang sengaja melewatkan sarapan karena ingin menurunkan berat badan. Namun, ternyata hal tersebut tidak berpengaruh pada turunnya berat badan. Sarapan baik untuk kesehatan dan ketahanan energi dalam suatu hari.

Hal yang membuat diet efektif adalah waktu makan yang sama setiap harinya. Pola makan teraturlah yang menentukan kesuksesan diet. Pola makan teratur dapat membentuk metabolisme tubuh yang baik.