close
Nuga Sehat

Olahraga Berlebihan Bisa Ancam Nyawa

Media kesehatan terkenal “healthy” memberi alaram bahaya untuk mereka yang berolahraga berlebihan dan sembarangan.

Berdasarkan  data yang mereka himpun  resiko olahraga berlebihan bisa mempertaruhkan kehidupan

Kematian.

Untuk itu pula, dulunya, ada joke dari menteri pendidikan dan kebudayaan,  Fuad Hasan, yang mengatakan, tak ada orang yang mati ketika merokok. Tapi banyak yang mati kala olahraga.

Joke ini hanya sebagai kelakar. Karena Fuad Hasan sendiri adalah perokok berat.

Lantas apa  saja bahaya olahraga berlebihan bagi kondisi tubuh? Apa saja tanda-tandanya jika Anda sudah mengalami kondisi ini?

Laman media kesehatan terkenal lainnya “hello sehat” memberi tip untuk para penggemar olahraga

Menurut media itu, efek olahraga berlebihan dalam jangka pendek bisa menimbulkan keluhan, seperti kelelahan, nyeri otot, atau sakit punggung.

Kondisi ini umumnya bisa mudah Anda atasi dengan beristirahat sebelum memulai aktivitas olahraga kembali.

Namun, beberapa dampak negatif olahraga berlebihan yang perlu Anda waspadai karena bisa berakibat fatal dan mengancam nyawa seperti  kerusakan jantung

Olahraga tiap hari dengan intensitas tinggi berbahaya bagi tubuh karena meningkatkan risiko kardiotoksisitas.

Kardiotoksisitas adalah kondisi timbulnya kerusakan pada otot jantung akibat pelepasan senyawa kimia yang menyebabkan jantung Anda tidak lagi dapat memompa darah ke seluruh tubuh.

Selain itu, efek olahraga berlebihan juga menimbulkan aritmia atau gangguan irama jantung.

Mengerahkan tenaga dalam jumlah besar dapat memicu tubuh menghasilkan hormon adrenalin dan kortisol yang menaikkan tekanan darah dan membuat denyut jantung lebih cepat.

European Heart Journal  sebuah jurnal kesehatan jantung menyarankan orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan irama jantung untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang membakar lemak secara berlebihan.

Hal ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jantung.

Olahraga berlebihan juga bisa menjadi penyebab penyakit ginjal yang dikenal sebagai rhabdomyolysis.

Kondisi ini terjadi saat otot mengalami kerusakan dan melepaskan pigmen mioglobin dari otot ke dalam aliran darah.

Rhabdomyolysis bisa menimbulkan masalah, seperti kelemahan, nyeri otot, dan urine berwarna gelap kecoklatan.

Pada kasus parah, kondisi ini juga berisiko menimbulkan gagal ginjal akibat struktur penyaringan ginjal yang terhalangi oleh zat dari kerusakan otot.

Maka dari itu, selalu perhatikan intensitas dan frekuensi olahraga yang Anda lakukan.

Sebuah penelitian tiga tahun lalu menunjukkan bahwa sekali sesi latihan   high-intensity interval training saja bisa menimbulkan gejala dini terkait cedera otot dan tubulus ginjal.

Anda harus camkan, segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik untuk tubuh, begitu juga dengan berolahraga.

Perilaku olahraga berlebihan umumnya tidak Anda sadari dan bisa bermula dari ketidakpuasan terhadap proses maupun hasil akhirnya.

Ketidakpuasan ini kemudian membuat Anda meningkatkan durasi, frekuensi, dan intensitas dari olahraga yang lambat laun susah untuk dikontrol.

Kecanduan olahraga ini mungkin muncul sebagai gejala gangguan mental tertentu, seperti obsessive compulsive disorder.

Olahraga kompulsif terutama dilakukan oleh seseorang yang memiliki riwayat gangguan makan (eating disorder) yang bisa disebabkan oleh perilaku rendah diri atau perfeksionisme pada kondisi tertentu.

Anda perlu memperhatikan tanda-tanda jika tubuh telah melakukan aktivitas fisik secara berlebihan.

Dikutip dari laman ace fitness tanda tersebut berupa, menurunnya performa dan kinerja olahraga, meskipun Anda mengalami peningkatan pada intensitas dan volume latihan.

Membuat latihan yang tampak ringan menjadi sulit Anda lakukan. Hal ini bisa menunjukkan gejala berupa peningkatan detak jantung secara tidak normal selama berolahraga.

Kelelahan yang berlebihan, bahkan setelah lama tidak melakukan latihan.

Timbul nyeri otot atau persendian yang terus-menerus akibat terlalu sering Anda gunakan selama berolahraga.

Ketidakseimbangan metabolisme tubuh yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi yang bisa memicu komplikasi penyakit lain.

Perubahan suasana hati, mudah marah, dan sulit fokus karena efek olahraga berlebihan bisa memengaruhi hormon stres, termasuk kortisol dan epinefrin.

Mengalami gangguan tidur, seperti insomnia.

Menurunnya nafsu makan.

Jika Anda mengalami beberapa tanda tersebut, sebaiknya hentikan latihan dan segera beristirahat.

Pastikan Anda sudah merasakan kondisi tubuh mulai membaik, sebelum memulai aktivitas kembali dengan olahraga intensitas ringan.

Namun, jika keadaan tidak menunjukkan pemulihan atau bertambah buruk setelah istirahat, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dan, jangan biarkan risiko olahraga berlebihan menghalangi Anda melakukan aktivitas menyehatkan ini. Bersemangatlah saat berolahraga agar Anda tidak merasa terbebani.

Perhatikan pula intensitas latihan jangan sampai melebihi batas kemampuan tubuh Anda.

Sebelum berolahraga, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Ada beberapa kalangan dengan kondisi medis tertentu yang perlu memperhatikan aktivitas olahraga

Seperti orang yang mengidap stenosis aorta, gagal jantung simptomatik, aneurisma, dan dispnea tidak diperbolehkan berolahraga sama sekali karena meningkatkan risiko cedera fatal dan kematian.

Dan lansia, pasien kanker, dan pengidap penyakit kronis tertentu masih diperbolehkan berolahraga asalkan berada dalam pengawasan dokter, tenaga medis, atau personal coach.

Anda tidak bisa menjalani hidup sehat jika mengandalkan olahraga saja. Anda juga harus memperhatikan asupan makanan sehat dan gizi seimbang.

Dr. Steven Blair, peneliti olahraga dari University of South Carolina, mengatakan tidak mudah untuk membakar kalori yang Anda peroleh dari apa yang Anda konsumsi.

Selain dari memperhatikan apa yang Anda makan dan minum, jauhi juga gaya hidup yang kurang baik, seperti merokok, minum alkohol, dan kurang istirahat