close
Nuga Sehat

Mengigau Saat Tidur? Ini Lho Penyebabnya

Menggigau saat tidur?

Ya, itu bisa sangat memalukan.

Lantas?

Ya juga pada keadaan normal, mimpi akan muncul ketika seseorang memasuki rapid eye movemen, yaitu tahapan tidur yang biasanya terjadi setiap satu setengah sampai dua jam sekali selama waktu tidur sepanjang malam.

Saat itu terjadi juga, tubuh Anda akan melakukan beberapa respon seperti tekanan darah meningkat, pernapasan menjadi tidak teratur, dan otot kehilangan kekuatannya untuk bergerak (paralisis).

Tetapi, tenang saja hal ini tidak berbahaya kok. Justru, saat tersebut otak Anda sedang dalam posisi sangat aktif.

Sementara, pada orang yang memiliki gangguan mimpi, otot tubuh tetap tidak menjadi kaku (paralisis) sehingga dapat digerakkan dengan mudah. Jadi, ketika orang tersebut melihat suatu kejadian di dalam mimpinya, ia akan memeragakan gerakan yang ada di mimpinya tersebut.

Penyebab pasti dari gangguan sering mengigau sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun para ahli mengungkapkan kalau kondisi tersebut berhubungan dengan berbagai penyakit sistem saraf, seperti penyakit Parkinson.

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Neurology, menyatakan jika sering mengigau ketika bermimpi adalah tanda awal risiko terbentuknya penyakit demensia.

Meski dikaitkan dengan penyakit sistem saraf, namun bila Anda tidak mengalami gejala lain yang menunjukkan gejala penyakit tersebut maka Anda tak perlu khawatir. Jika ingin mengetahui kondisi Anda dengan pasti, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter.

Sementara, gangguan mimpi seperti ini biasanya ditangani dengan cara memberikan beberapa obat seperti Clonazepam, yaitu obat penenang yang dapat membuat pasien merasa rileks saat tidur. Sebanyak 90% kasus yang ada dapat diobati dengan obat ini.

Namun memang obat yang diberikan tergantung dengan masing-masing gejala yang Anda alami. Oleh karena itu, bila Anda mengalami gangguan tidur seperti ini maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter

Selain itu yuk, ketahui penyebab di balik kondisi ini agar kamu dapat mencegahnya.

Mengigau termasuk kondisi yang umum terjadi.

Sekitar enam puluh enam persen  orang pernah mengalaminya.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak (usia tiga hingga sepuluh  tahun). Ketika mengigau, kamu tidak sadar dengan apa yang kamu ucapkan, sehingga kondisi ini biasanya diketahui dari pasangan atau teman sekamar.

Banyak yang mengira mengigau dilakukan saat seseorang bermimpi. Anggapan ini ternyata kurang tepat, karena mengigau bisa terjadi di setiap tahapan tidur, mulai dari baru saja tidur hingga sudah benar-benar terlelap.

Meski begitu, jenis igauan dapat berbeda.

Mengigau layaknya bicara normal dan masuk akal dapat terjadi saat seseorang belum lama tertidur. Sedangkan mengigau yang berisi racauan dan gumaman tak jelas bisa terjadi saat seseorang sudah terlelap (deep sleep).

Walaupun penyebab pasti dari mengigau belum diketahui, namun beberapa kondisi berikut ini dapat memperbesar kemungkinanmu untuk mengigau:

Orang umumnya mengigau saat sedang stres, tertekan, atau cemas. Kemungkinan mengigau juga akan makin besar bila seseorang mengalami depresi.

Kebutuhan tidur rata-rata adalah sekitar tujuh jam setiap hari. Bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, fungsi otak akan terganggu. Hal ini dapat memicu gangguan tidur, termasuk mengigau.

Saat kita sedang sakit atau demam, respon imun tubuh kita akan meningkat, terutama di malam hari. Hal ini bisa mengakibatkan tidur jadi terganggu, sehingga kita mengigau.

Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, beta-blocker, kafein, atau sedatif, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengigau.

Selain keempat hal di atas, penderita gangguan mental pada usia dewasa, orang yang mengonsumsi alkohol berlebihan, dan faktor genetik juga bisa meningkatkan kemungkinan mengigau.

Untuk mengatasi kebiasaan mengigau, kamu bisa menghindari berbagai faktor risiko di atas, misalnya dengan mengelola stres, dengan baik, tidur yang cukup, dan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.