close
Nuga Sehat

Kurang Tidur Bisa Membikin Mudah Marah?

Banyak orang yang masih terbiasa untuk begadang di malam hari.

Bukannya tidur dan mengistirahatkan badan, mereka memilih untuk menonton acara televisi, bermain game, atau bahkan mengobrol dengan teman-temannya hingga larut malam atau pagi.

Masalahnya adalah hal ini bisa membuat kita kurang tidur.

Dampaknya tak hanya tubuh yang terasa tidak bugar, kita juga akan mengalami gangguan emosional, tepatnya mudah marah.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Journal of Experimental Psychology menghasilkan fakta bahwa kurang tidur di malam hari terbukti mampu membuat kita mudah marah di siang keesokan harinya.

Hal ini juga bisa menyebabkan stres dan depresi.

Selain itu, kita juga akan lebih buruk dalam mengambil keputusan atau berkonsentrasi, berpikir, dan cenderung lebih mudah mengalami kegelisahan hingga rasa sedih.

Christopher Winter yang berasal dari Sleep Medicine Center of Martha Jefferson Hospital menyebutkan bahwa jika kita sampai kurang tidur, maka di bagian otak bernama amigdala yang mengendalikan emosi, termasuk keinginan untuk marah menjadi lebih aktif.

Sayangnya, hal ini berdampak pada semakin meningkatnya emosi negatif dan ketidakmampuan mengendalikan perasaan yang buruk.

Pakar kesehatan Anna Morse dari Geisinger Medical Center  yang ada di Pennsylvania, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa jika kita tidak ingin mudah marah akibat kurang tidur, ada baiknya kita menyempatkan diri untuk melakukan tidur siang dengan cukup.

Tak perlu lama-lama, dua puluh menit saja sudah cukup untuk membuat badan dan pikiran menjadi lebih segar sehingga kita pun tidak akan mudah mengalami emosi yang buruk.

Meskipun begitu, Morse juga menyarankan kita untuk tidak terus-terusan mengandalkan tidur siang karena tetap saja waktu tidur malam jauh lebih penting bagi kesehatan fisik dan mental kita.

Jika kita ingin tidur cukup setiap malam, ada baiknya kita mulai membiasakan diri untuk mulai beranjak ke tempat tidur pada pukul dua puluh satu

Selain itu, kita juga harus menghentikan kebiasaan bermain gawai, mengonsumsi minuman beralkohol, atau mengonsumsi makanan di dekat dengan waktu tidur.

Gawai bisa mempengaruhi produksi hormon yang berperan besar dalam kebiasaan tidur dan rasa kantuk, minuman beralkohol bisa menurunkan kualitas tidur, dan makan di dekat dengan waktu tidur bisa membuat kita sulit untuk terlelap karena perut yang masih bekerja dengan keras.

Pengaturan waktu tidur yang baik ini juga sebaiknya dilakukan setiap hari, bukannya di hari kerja saja dan di saat libur akhir pekan kita cenderung menyepelekannya.

Bukannya menghilangkan penat atau stres saat akhir pekan, tubuh dan emosi justru semakin tidak karuan jika kita terbiasa begadang di akhir pekan.

Hanya saja, jika kita mengalami masalah insomnia atau susah tidur, ada baiknya kita mulai menerapkan beberapa strategi agar bisa mengatasinya dan tidur dengan nyenyak setiap malam.

Ada  beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi insomnia.

Cobalah untuk merapikan kamar, membuat lampu menjadi lebih redup, menutup jendela atau memasang peredam suara agar kita tidak mendengarkan suara bising dari tempat lain.

Selain itu, cobalah untuk mengatur suhu kamar agar bisa lebih nyaman karena jika suhunya terlalu panas, kita cenderung akan sulit untuk tidur dengan nyenyak.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mandi air hangat sebelum tidur demi membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks sehingga rasa kantuk pun akan lebih mudah datang.

Meditasi, yoga, atau latihan pernapasan bisa membuat pikiran kita menjadi lebih rileks.

Jika biasanya kita susah tidur karena ada banyak beban pikiran, melakukan berbagai cara ini bisa membantu kita menghilangkannya untuk sementara sehingga kita pun bisa tidur dengan lebih nyenyak.

Pastikan untuk menyelesaikan pekerjaan di siang hari sehingga kita tidak memikirkannya menjelang tidur atau bahkan ingin menyelesaikannya di waktu saat kita seharusnya beristirahat.

Dengan melakukan ini, maka kita pun akan tidur dengan nyenyak dan tidak lagi mengalami gangguan emosi.