close
Nuga Sehat

Kini Telah Terjadi Pergeseran Makna Marah

Anda tahu ada pergeseran makna  amarah dulu dan sekarang?

Kalau dahulunya  amarah adalah sebuah refleksi, tapi kini  marah adalah sebuah reaksi dari emosi.

Kini hal-hal yang  kecil  dapat menyulut kemarahan. Ketika  kemarahan itu ditahan, kepala terasa nyeri dan kelainan  itu bernama cognitive emotional behavioural disorder ini.

Cognitive emotional behavioural disorder adalah kelainan di struktur otak seseorang.

Kelainan struktur ini membuat stimulasi sedikit saja dapat menyebabkan penderitanya marah besar dan cenderung tidak terkontrol

Kelainan struktur otak ini dapat diperparah oleh pembelajaran dari lingkungan tempat tinggalnya.

Misalnya, di rumah penderitanya memiliki orangtua yang mendidik dengan keras. Ketika kecil, ia sering dipukul.

Ketika stimulasi yang menyulut kemarahan hebat itu tidak dilampiaskan, penderitanya mengalami sakit kepala.

Pembuluh darahnya menyempit sehingga ia kena sakit kepala hebat, dan selain itu, penderita juga dapat mengalami gangguan-gangguan fisik yang diakibatkan oleh gangguan psikis.

Terapi yang bermanfaat untuk mengatasi kelainan ini adalah cognitive behaviour therapy. 

Terapi yang sudah dipraktikkan selama tiga puluh tahun terakhir ini banyak digunakan untuk mengatasi masalah emosi, perilaku, dan psikiatri.

Penerapannya bergantung pada masalah yang dialami si penderita dan membantunya mengidentifikasi pikiran dan perilaku serta mempelajari keterampilan dan kebiasaan yang lebih sehat.

Dengan terapi ini, di antaranya si pasien diajak memahami konsekuensi dari kemarahan-kemarahan tak terkendalinya.

Misalnya, dengan menembak orang, ia sudah masuk ke tindakan kriminal dan bisa dipenjara karenanya.

Penelitian lain yang dipublikasikan Jurnal Social Science & Medicine ini melihat, bahwa kemarahan bisa menyebabkan proses fisiologis tubuh menjadi negatif.

Salah satunya menyebabkan aterosklerosis, yaitu arteri yang tersumbat oleh zat lemak atau plak. Penyumbatan pembuluh darah itu bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.

Seorang psikolog di London Graham Price mengungkapkan, marah-marah bisa berdampak negatif bagi tubuh karena meningkatkan hormon kortisol atau hormon stres.

“Kemarahan merupakan salah satu bentuk stres dan stres meningkatkan kadar kortisol dalam aliran darah,” jelas Graham.

Penelitian menunjukkan, jika kemarahan terus terjadi, bisa saja menyebabkan IBS atau (Irritable Bowel Syndrome atau juga  peningkatan risiko stroke, serangan jantung, dan masalah kesehatan jantung lainnya.

Psikoterapis Hilda Burke di London mengatakan, kemarahan dapat diredam dengan cara menarik napas panjang, kemudian mengembuskannya kembali.

Buatlah tubuh menjadi lebih rileks.

Sementara itu, Psikolog dari Harley Street, dokter Becky Spelman mengatakan, ada banyak hal untuk mengelola emosi.

Misalnya, meluangkan waktu untuk menuliskan isi pikiran atau apa yang Anda inginkan dari hidup.

Bisa juga dengan menjalani hobi seperti menjahit, mendesain, menggambar, dan hobi kreatif lainnya.

Menurut Becky, kegiatan kreatif merupakan cara untuk meningkatkan ketenangan dan kesejahteraan.

Selain itu, lakukan olahraga tiga kali per minggu, mengurangi asupan gula, dan minum alkohol. Olahraga penting dilakukan untuk tubuh lebih sehat, bugar, dan membuat pikiran lebih rileks.

Empat puluh enam tahun silam banyak terapis kejiwaan yang menyarankan untuk marah, karena justru kemarahan itu menyehatkan.

Mengapa?

Karena amarah dianggap sebuah refleksi bagi jiwa.

Hal inilah yang perlu dilakukan ketika kita dilanda kemarahan. Amarah yang sehat berarti mengambil waktu untuk mematikan keinginan emosional. Dengan aspek yang rasional, kita belajar untuk mengesampingkan emosi. Saat itu, kita akan belajar untuk mengaktifkan sisi kepekaan dan kemanusiaan kita. Salah satunya adalah kedewasaan.

Kita hidup di tengah masyarakat yang menganggap amarah adalah sesuatu yang buruk. Ya, memang benar, kalau jenis amarah itu adalah amarah emosional.

Sesekali kita juga perlu melepaskan kemarahan itu. Namun, pastikan kemarahan itu adalah kemarahan yang sehat dan membangun.

Bagaimana caranya membedakan kemarahan emosi dan refleksi?

Bagaimana caranya agar kemarahan tidak mendatangkan sakit melainkan menyehatkan?

-Amarah yang sehat, artinya mengobservasi dan mengendalikan kemarahan agar tidak bereaksi terlalu berlebihan.

-Marah yang sehat, berarti mengenali amarah sebagai sinyal untuk menguasai pikiran dan perasaan.

– Marah yang sehat berarti memandang kemarahan sebagai tanda untuk mengidentifikasi hal yang lain ketimbang marah secara emosional.

–  Marah yang sehat membawa kita mengembangkan empati.

–  Kemarahan yang sehat berarti menolong diri sendiri untuk membuang kemarahan dengan memaafkan orang lain dan diri sendiri.

–  Marah yang sehat membuat kita belajar praktik welas asih, sehingga tidak membuat orang lain juga terluka.

–  Marah yang sehat belajar untuk berkomunikasi dengan baik tanpa nada tinggi pada orang lain.

-. Amarah yang sehat menambah ketahanan dan kesehatan mental .

Bagaimana cara mengubah amarah emosional menjadi amarah refleksi?

Caranya adalah dengan latihan.

Saat amarah melanda, berusahalah untuk mengatasinya dengan menahan reaksi terlebih dahulu. Semakin sering kita berlatih, semakin berkurang reaksi marah emosional digantikan amarah yang lebih rasional.

Selain itu, dibutuhkan pula komitmen untuk berlatih mempraktikkan amarah yang sehat ini. Tapi ingatlah, amarah yang sehat sangat bermanfaat bagi diri kita dan juga orang lain.

Itu akan membuat hidup kita terasa lebih berarti.