close
Nuga Sehat

Minim, Kesadaran Pemakaian Kondom

Kondom?

Ya, kesadaran untuk menggunakan kondom sebagai salah satu alat kontrasepsi ternyata masih sangat minim.

Menurut data dua tahun lalu, penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi masih sering diabaikan

Keengganan memakai kondom sebagai alat cegah hamil dan penularan virus ini ternyata disebabkan karena banyak hal. Salah satu tantangannya adalah karena stigma masyarakat soal penggunaan kondom yang dianggap tabu.

Alasan lainnya adalah adanya anggapan bahwa kondom bisa mempengaruhi kepuasaan saat bercinta.

Anggapan seperti ini adalah mindset yang perlu diluruskan

Ketebalan kondom saat in sudah sangat tipis, sehingga Anda tidak akan merasakan perbedaannya. Tidak akan memengaruhi kualitas bercinta.

Selain itu, menurut Firman, penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi non hormonal sangat efektif dan efisien.

Di samping murah dan mudah didapatkan, penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi tidak hanya bisa mencegah kehamilan namun juga mencegah penyakit menular seksual

Kondom merupakan alat kontrasepsi paling minim risiko, karena tidak memiliki efek hormona

Lebih lanjut, penggunaan kondom menurutnya dapat membiasakan pria untuk lebih bertanggung jawab serta tidak egois saat berhubungan seksual

Banyak orang enggan memakai kondom lantaran kurangnya lubrikasi yang menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Akibatnya, sensasi saat hubungan seksual berkurang.

Kondom baru dengan sistem pelumas sendiri bisa jadi solusi bagi Anda yang tak nyaman menggunakan kondom berbasis air dan minyak yang banyak dijual di pasaran.

Penelitian anyar dari Boston University menciptakan kondom yang memiliki sistem pelumas sendiri dengan tambahan lapisan lubrikasi.

Kondom dengan pelumas ini juga lebih efektif untuk  mencegah penyakit infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak direncanakan.

Kondom ini memiliki cara kerja yang dapat menjadi licin ketika kontak dengan cairan, termasuk cairan tubuh. Hasilnya, kondom disebut jadi lebih licin dibandingkan pelumas biasa. Lubrikasi inilah yang menghilangkan rasa sakit saat penetrasi.

“Lapisan pelumas ini menunjukkan potensi sebagai strategi yang efektif untuk mengurangi rasa sakit ketika terjadi gesekan, meningkatkan kepuasan pengguna dan meningkatkan penggunaan kondom,” kata tim peneliti yang didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation

Lapisan pelumas ini juga tidak mempengaruhi kekuatan kondom. Ia justru mempertahankan pelumas karena terbuat dari polimer hidrofilik yaitu molekul yang menarik air.

Kondom dengan pelumas ini baru memasuki tahap penilaian kinerja. Peneliti melakukan survei tiga puluh tiga ormakaiannyaang untuk menanyakan apakah mereka bakal menggunakan kondom jenis baru ini.

Mayoritas atau sebanyak tujuh puluh tigapersen menyatakan mereka menyukai kondom ini dibanding kondom yang banyak tersedia. Hanya saja, peneliti menyadari ukuran studi ini masih kecil dan belum diuji coba saat berhubungan seksual.

Peneliti kini tengah menjadwalkan pengujian klinis dalam waktu dekat. Mereka juga sudah mengajukan hak paten agar kondom ini dapat tersedia untuk umum setelah uji coba.

Presiden Asosiasi Kesehatan Seksual dan HIV Inggris Olwen Williams menyambut antusias kehadiran kondom ini.

“Kami menyambut setiap perkembangan yang memungkinkan orang untuk menikmati seks dengan lebih aman dan kondom tetap menjadi alat utama dalam pencegahan infeksi menular seksual,” kata Williams