close
Nuga Sehat

Kerja Berlebihan Bisa Mengundang Stroke

Kerja berlebihan?

Awas, Anda harus berhati-hati mengukur waktu kerja.

Lantas?

Kerja berlebihan itu bisa mengundang stroke.

Memang banyak orang yang memilih untuk bekerja lembur demi menyelesaikan pekerjaan atau mendapatkan pendapatan yang lebih baik.

Masalahnya adalah bekerja dengan berlebihan bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk dalam hal meningkatkan risiko terkena stroke yang mematikan.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Prof. Alexis Descatha yang berasal dari Paris Hospital, Versailles, Prancis, menghasilkan fakta bahwa orang yang bekerja hingga lebih dari sepuluh jam setiap hari dalam sepuluh tahun memiliki risiko terkena stroke empat puluh lima5 persen lebih besar.

Risiko ini bahkan lebih memungkinkan terjadi pada mereka yang berada di usia produktif atau kurang dari lima puluh0 tahun dibandingkan dengan di usia lanjut.

Dalam penelitian ini, dihasilkan fakta bahwa masyarakat Inggris memiliki jam kerja paling lama di Eropa, yakni empat puluh dua jam dalam seminggu.

Mereka juga sering melakukan shift kerja yang tidak teratur atau bekerja di malam hari. Masalahnya adalah para karyawan yang melakukan hal ini cenderung lebih rentan terkena hipertensi dan masalah kesehatan kadriovaskular lainnya.

Setelah menganalisa kondisi kesehatan lebih dari seratus empat puluh tiga ribu pekerja, dihasilkan fakta bahwa lebih dari empat puluh dua ribu pekerja atau sekitar dua puluh sembilan persen dari total partisipan bekerja lebih lama dari sepuluh jam setidaknya lima puluh hari dalam setahun.

Bahkan, satu dari sepuluh peserta mengaku sering melakukannya dalam sepuluh tahun. Hasilnya adalah, seribu dua ratus partisipan mengalami stroke setelah bekerja dalam waktu yang lama selama tujuh tahun.

Dalam penelitian yang kemudian dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Stroke ini, disebutkan bahwa bekerja dengan berlebihan bisa meningkatkan risiko terkena kemaitan dini hingga dua puluh sembilan persen.

Bahkan, risiko ini lebih besar terjadi pada mereka yang berusia produktif, atau yang kurang dari lima puluh tahun.

“Penelitian ini membuktikan bahwa bekerja lembur bisa meningkatkan risiko stroke. Padahal, banyak orang yang melakukannya, termasuk yang bekerja di layanan kesehatan,” ungkap Prof. Destacha.

Selain bisa meningkatkan risiko terkena stroke, penelitian lain yang dilakukan pada empat tahun lalu dan melibatkan lebih dari delapan puluh lima  ribu karyawan yang berasal dari Inggris dan negara-negara Skandinavia juga menyebut mereka yang sering bekerja hingga lima puluh lima jam dalam seminggu

Ini akan mengalami peningkatan risiko terkena fibralasi atrium lebih besar dibandingkan dengan mereka yang bekerja sesuai dengan jam kerja normal, yakni empat puluh jam dalam seminggu.

Sebagai informasi, fibralasi atrium adalah masalah kesehatan yang membuat denyut jantung sangat cepat dan tidak teratur. Kondisi ini jika tidak ditangani dengan baik bisa meningkatkan risiko gagal jantung, stroke, serta demensia.

Selain dengan bekerja sesuai dengan waktunya, bukannya berlebihan, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menerapkan gaya hidup sehat demi mencegah datangnya stroke.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan demi mencegah kedatangan penyakit ini.

Berolahraga secara teratur, meskipun olahraganya adalah yang ringan seperti bersepeda atau berjalan kaki setidaknya tiga puluh menit setiap hari bisa membantu memperlancar sirkulasi darah dan mencegah datangnya gangguan kardiovaskular seperti stroke.

Rajin berolahraga juga bisa membantu menurunkan tekanan darah dan berat badan berlebih, dua faktor utama pemicu datangnya stroke.

Rokok bisa merusak jantung dan pembuluh darah dengan drastis. Dengan berhenti merokok, setidaknya tubuh bisa melakukan proses pemulihan diri sehingga akan menurunkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.

Sebagaimana rokok, alkohol juga bisa meningkatkan risiko terkena stroke karena kemampuan minuman ini dalam merusak pembuluh darah. Sebaiknya memang kita menghindarinya.