close
Nuga Sehat

Keringat Malam? Mungkin Ini Penyebabnya

Pernahkah Anda merasa kepanasan dan berkeringat di malam hari padahal udara cukup bersahabat?

Nah, ada beberapa kemungkinan yang bisa jadi penyebabnya.

Keringat yang muncul pada malam hari atau di saat tidur perlu diwaspadai.

Apalagi jika keringat itu muncul secara mendadak tanpa dorongan cuaca panas atau selimut tebal yang menyertainya.

Mengutip WebMB, ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab munculnya keringat di malam hari. Beberapa faktor itu di antaranya infeksi bakteri, kanker, pengobatan yang tengah dijalani, hipoglikemia, gangguan hormon, serta menopause pada wanita.

Di luar faktor-faktor yang umum terjadi itu, keringat malam juga bisa jadi pertanda rendahnya kadar testosteron pada pria. Mengutip Healthline, gejala ini umum dialami kaum adam.

Keringat muncul dari semburan panas atau biasa disebut hot flashes. Semburan panas sendiri merupakan salah satu gejala turunnya testosteron.

Rendahnya kadar testosteron dikenal dengan istilah Low T. Hormon satu ini punya peran penting untuk kehidupan seksual seorang pria.

Testosteron bertanggung jawab akan produksi sperma, mendorong hasrat seksual, dan membantu pembentukan tulang serta otot pria.

Penurunan kadar testosteron pada pria seiring bertambahnya usia adalah hal yang wajar. Mengutip MayoClinic, kadar hormon testosteron pria menurun 1 persen setiap tahun mulai usia 30-40an.

Selain keringat malam akibat semburan panas, gejala lain rendahnya kadar testosteron yang timbul adalah pembesaran pada dada, peningkatan lemak tubuh, impotensi, libido rendah, dan swing mood. (

Di luar berbagai penyebab tersebut, Dr Hadine Joffe, seorang profesor divisi obat tidur di Harvard Medical School, juga menyebut ada penyebab lainnya.

Penyebab yang dimaksud adalah pergeseran hormon terkait dengan menopause.

Menurut Joffe, bahkan jika Anda tidak bekeringat saat tidur, pergeseran hormon ini bisa menyebabkan gangguan gairah atau gangguan tidur ringan. Ini menyebabkan seseorang merasa tidak segar atau lelah pada siang hari.

Pendapat lain diungkapkan oleh Michael Grandner, profesor dan direkut program penelitian tidur dan kesehatan di University of Arizona College of Medicine.

Dia menjelasakan bahwa olahraga intensif saat Anda akan tidur membuat keringat malam hari. Dia menjelaskan, suhu tubuh seseorang secara alami mengalami penurunan sebelum tidur.

Hal ini mendorong Anda merasakan kantuk.

Sementara makan atau berolahraga tepat sesaat sebelum tidur meningkatkan metabolisme. Hal ini meningkatkan produksi panas tubuh.

Akhirnya, inilah yang mengganggu daya alami tubuh. Selain itu, menurut Gradner, berkeringat saat tidur juga bisa disebabkan otak yang terlalu aktif.

Dengan kata lain, tubuh tidak sepenuhnya beristirahat saat tidur. Penyebab lainnya bisa jadi karena jenis selimut atau pakaian yang digunakan saat tidur.

“Berkeringat di malam hari sering disebabkan hanya karena jenis piyama, kasur, dan seprai yang ‘tidak bernapas’ dengan baik,” ungkapnya.

Pada waktu tidur internal tubuh, suhu tubuh akan mulai turun selama satu hingga dua jam sebelum tidur. Setelah tertidur, suhu tersebut akan terus turun hingga mencapai titik terendah pada dini hari.

Namun, lain cerita jika kemudian Anda merasa kedinginan sebelum tidur. Menggunakan piyama atau selimut yang memperangkap panas justru mengganggu suhu alami tubuh.

Ini menjadi sebuah penjelasan mengapa saat Anda tidur sering menendang selimut atau membalik bantal. Itu karena Anda mencari kenyamanan untuk “mendinginkan” tubuh.

Untuk menghindari bekeringat saat tidur, maka mulailah mengganti jenis tempat tidur, selimut, seprai, atau piyama yang Anda gunakan. Selain itu, tidur dengan satu kaki di luar selimut juga bisa membantu.

“Bagian bawah kaki memiliki fungsi penginderaan suhu yang penting dan dapat membantu tubuh mempertahankan sensasi dingin bahkan di bawah selimut yang hangat,” ujar Gradner.

Dia menyebut, hal yang sama juga berlaku pada leher Anda. Maka, saran terbaik adalah jangan menutuh seluruh tubuh Anda degan selimut.

Jika setelah melakukan dua hal ini Anda tetap berkeringat saat tidur, mungkin sebenarnya fenomena itu disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi. Tak ada salahnya berkonsultasi pada dokter Anda mengenai keluhan ini.

Joffe menyebut, keringat saat tidur yang berhubungan dengan menopause mungkin karena adanya terapi obat.