close
Nuga Sehat

Jangan Percayai Mitos Mata Berkedut

Pernah nonton sebuah acara musik di sebuah televisi swasta di hari-hari ini?

Nah. Di acara itu para host sering meminta penyanyi senior Hetty Kus Endang untuk mengedupkan matanya.

Dan ternyata Mbak Hetty memang jago mengedupkan matanya secara spesifik, kiri dan kanan.

Tentu bukan kedutan mata Hetty itu yang jadi masalah.

Dan bukan pula mitos yang sering dibincangkan di negeri ini kala seseorang berkedut-kedut matanya.

Apakah Anda tahu apa sebenarnya yang menyebabkan mata berkedut secara tiba-tiba?

Melansir laman Independent, mata kedutan atau myokymia merupakan hal yang terjadi secara alami.

Myokymia termasuk dalam gangguan otot, dimana otot halus dan syaraf yang berada di sekeliling mata, terstimulasi.

Mata kedutan terjadi akibat beragam faktor, namun utamanya kelelahan menjadi penyebab utama.

Mata akan lebih sering kedutan jika seseorang kurang tidur atau tengah dalam kondisi stres berat.

Faktor penyebab lainnya adalah kafein.

Asupan kafein yang berlebih akan menyebabkan tingginya kadar adrenalin dalam tubuh yang bisa mempercepat detak jantung dan memicu syaraf serta otot untuk berkedut.

Oleh karena itu, ada baiknya mengonsumsi kafein dan minuman berenergi dalam jumlah terbatas, setiap hari. Selain itu, konsumsi alkohol dan rokok juga bisa menyebabkan kedutan.

Stres adalah faktor pemicu utama lainnya.

Sayangnya, belum ada penelitian yang mempelajari bagaimana stres menyebabkan kedutan.

Hanya saja, para peneliti percaya stres meningkatkan tekanan darah yang berubah jadi ‘kejutan’ di otot, sehingga memicu kedutan.

Kabar baiknya, kedutan umumnya hanya terjadi sementara dan akan hilang dengan sendirinya saat tubuh dan pikiran kembali rileks.

Namun, di beberapa kasus, kedutan bisa berubah serius dan terjadi dalam waktu lama.

Jika demikian, penderita kedutan menahun diharapkan menghubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kedutan yang menahun bisa jadi gelaja penyakit Parkinson atau juga tanda adanya kerusakan syaraf dan otak,” kata Siobhan Fenton, editor laman kesehatan Independent.

Mata berkedut atau biasa dinamakan kedutan hampir pernah dirasakan semua orang.

Karena jarang-jarang terjadi, ketika mata kedutan biasanya dianggap sebagai pertanda mau dapat rezeki atau dapat masalah.

Mata kedutan biasanya hanya terjadi beberapa detik atau menit yang terjadi dalam sekali atau beberapa kali dalam satu hari. Atau terkadang akan hilang dan datang lagi.

Kedutan terjadi sangat spontan yakni gerakan tiba-tiba pada kelopak mata atas atau bawah.

Kedutan bisa terjadi pada semua usia dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena bukan penyakit berbahaya dan tidak mempengaruhi kemampuan penglihatan.

Ada mitos mengatakan, jika mata kiri kedutan artinya akan menangis. Atau, bila kedutan di mata kanan mitosnya ada seseorang yang merindukan Anda.

Tapi, tahukah Anda sebenarnya ada makna medis di balik ‘reaksi’ tubuh ini?

Menurut Dr. Karen Wolfe, penulis buku ‘Create The Body Your Soul Desires’, mata kedutan bisa menjadi pertanda bahwa tubuh anda sedang mengalami gangguan ringan.

Kedutan atau istilah medisnya Blepharospasm adalah kontraks otot tak terkontrol yang menyebabkan kontraksi sekitar mata.

Jika Anda terus-menerus mengalami mata kedutan tanpa henti, bisa jadi merupakan gejala gangguan saraf.

Tapi, bila hanya sesekali mengalaminya, mata kedutan secara medis bisa berarti Anda sedang stres, kurang tidur, atau terlalu lama melihat di tempat yang sama dalam waktu lama

Para ahli kesehatan sepakat, 99% kedutan pada mata disebabkan karena tubuh didera stres dan kelelahan.

Tidak ada cara lain yang bisa anda lakukan untuk menghentikan kedutan pada mata ini selain membiarkan tubuh dan mata Anda untuk beristirahat.

Sebelum masalah ini semakin parah, ada baiknya Anda mulai mengurangi tingkat stres, kurangi asupan kopi, dan cobalah untuk tidur minimal tujuh jam sehari.

Menurut Burt Dubow, OD, FAAO, pakar mata dari Contact Lens and Cornea Section of the American Optometric Association, kedutan bukan masalah medis yang serius. Kedutan adalah kontraksi yang melibatkan otot orbicularis oculi.

Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat.

Denyutan pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan atau kontraksi yang membangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis yang membuat mata kejang sesaat.

Kedutan dianggap berbahaya jika kejadiannya berlangsung secara terus menerus dan dalam waktu lama atau gerakannya tidak bisa diobati.

Mata berkedut jeni sini dapat menjadi salah satu tanda stres karena mata menjadi begitu tegang. Mengurangi penyebab stres dapat membantu membuat mata berhenti bergerak-gerak.