close
Nuga Sehat

Jangan Konsumsi Teh Hijau Berlebihan

Teh hijau telah lama dikenal memiliki segudang manfaat untuk tubuh. Selain membantu proses pelunturan lemak, teh hijau juga mampu menurunkan risiko kanker dan menangkal radikal bebas.

Meski demikian, mengkonsumsi teh hijau secara berlebihan juga tidak baik. Salah satu dampaknya dirasakan seorang gadis berusia enam belas tahun di Inggris yang mesti terbaring di rumah sakit.

Dikutip dari Women Health, Selasa, 23 Januari, gadis gadis itu mengalami kerusakan hati parah setelah minum tiga cangkir sehari teh herbal China yang dipesannya secara online.

Pada tiap cangkir teh yang ia minum, ditemukan konsentrasi besar teh hijau yang digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. Kadar yang terlalu banyak dapat menghambat organ hati untuk melakukan tugasnya.

Apabila kerja hati bermasalah, dapat berpotensi infeksi pada saluran cerna. “Tanin dalam teh hijau dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme,” kata Mike Roussell, PhD, seorang konsultan nutrisi.

Itu berarti tubuh Anda akan terganggu untuk mengambil besi dari sumber nabati, seperti kacang, telur, atau susu. Tapi, teh hijau tampaknya tidak memengaruhi penyerapan zat besi dari sumber heme, seperti daging.

Meski begitu, menurut Mike, manfaat teh hijau lebih besar daripada risikonya. Satu cangkir teh hijau memiliki kandungan kafein yang lebih rendah daripada kopi .

Sebagai langkah aman, Mike menyarankan agar konsumsi teh hijau tidak sampai berlebihan.

Pastikan tidak terjadi penumpukan kafein, dan tidak ada masalah penyerapan zat besi. Untuk penyerapan antioksidan yang maksimal dari teh hijau, Mike menyarankan agar meminumnya ketika perut kosong.

Selain karena rasanya yang khas, teh hijau banyak disukai karena punya banyak manfaat penting.

Akan tetapi, menurut penelitian terbaru, minum terlalu banyak teh hijau justru berisiko buat kesehatan.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengungkapkan bagaimana teh hijau yang berlebihan dapat mengganggu fungsi reproduksi lalat buah serta perkembangan keturunan mereka

Lalu bagaimana dampak minum teh hijau kebanyakan pada manusia? Ini dia ulasannya.

Teh hijau berasal dari daun tanaman Camellia sinensis.

Teh hijau merupakan salah satu bentuk teh yang paling tidak banyak diproses sehingga dapat mempertahankan kandungan antioksidan dan polifenol yang cukup tinggi.

Dua kandunga ini diketahui sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Berbagai penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi kolesterol, dan melindungi tubuh dari beberapa penyakit.

Termasuk kanker, penyakit jantung, dan penyakit Alzheimer.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di University of California mengamati efek teh hijau terhadap larva lalat buah.

Lalat buah sering digunakan untuk mempelajari penyakit manusia karena mereka memiliki tujuh puluh lima persen kemiripan dengan gen yang menyebabkan penyakit pada manusia.

Peneliti menemukan bahwa paparan sepuluh miligram teh hijau menyebabkan perkembangan larva lalat lebih lambat. Selain itu, terdapat penurunan yang drastis dalam jumlah dan ukuran keturunannya.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa paparan sepuluh miligram teh hijau menyebabkan kelainan bentuk pada organ reproduksi lalat buah, termasuk atrofi testis dan ovarium.

Meskipun penelitian tersebut tidak menjelaskan bagaimana teh hijau bisa memengaruhi perkembangan dan reproduksi lalat buah, peneliti menduga bahwa dosis teh hijau yang tinggi dapat memicu apoptosis atau kematian sel yang berlebihan sehingga menimbulkan kelainan tersebut.

Teh hijau merupakan minuman yang mengandung kafein sehingga dapat menyebabkan efek samping seperti jantung berdebar, sakit perut, gelisah, kecemasan, insomnia, dan tremor.

Jumlah kandungan kafein berbeda-beda di setiap produk. Namun, teh hijau rata-rata mengandung tiga puluh miligram kafein dalam setiap kantung yang diseduh.

Jika Anda sangat sering minum teh hijau, kemungkinan Anda akan mengalami ketergantungan kafein.

Jadi ketika Anda tidak minum teh yang mengandung kafein, Anda akan mengalami gejala putus kafein yang ditandai dengan rasa kantuk, pusing, sakit kepala, dan mudah terpancing emosi.

Teh mengandung antioksidan yang disebut flavonoid. Kandungan ini dapat memberikan efek perlindungan dari radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan sel-sel dalam tubuh. Namun, flavonoid dapat mengikat zat besi, sehingga zat besi justru tidak bisa diserap oleh tubuh.

Minum teh hijau pada waktu makan atau setelahnya bisa mengurangi penyerapan zat besi hingga sekitar tujuh puluh persen. Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak minum teh hijau pada saat makan atau beberapa jam setelahnya.

Teh hijau memang sehat, tetapi kalau Anda tidak mengonsumsinya dengan bijak, Anda bisa jadi kelebihan kalori.

Misalnya jika Anda minum teh hijau dalam kemasan botol atau kaleng yang sudah ditambahi gula dan pemanis. Gula dan pemanis tersebut tentu mengandung kalori.

Asupan kalori yang lebih banyak dibandingkan kalori yang Anda bakar akan menyebabkan peningkatan lemak tubuh, sehingga dapat menyebabkan kondisi seperti obesitas dan diabetes melitus

Meskipun teh hijau bersifat aman, minum teh hijau kebanyakan dapat memperburuk kondisi medis sebagian orang.

Misalnya, orang yang menderita gangguan kecemasan akan bertambah cemas dan orang yang menderita diare dapat mengalami gangguan sistem pencernaan yang lebih berat.

Teh hijau juga mungkin tidak aman pada penderita anemia, glaukoma, penyakit jantung, dan gangguan perdarahan.