close
Nuga Sehat

Ini Yang Terjadi Kala Anda Membenci Kerja

Setiap orang pasti pernah mengalami hal buruk di tempat kerja. Rasanya tak pernah ada pekerjaan yang sempurna.

Beberapa orang bahkan tak menyukai pekerjaan yang dilakoninya.

Namun, siapa yang sangka jika ketidaksukaan seseorang terhadap pekerjaan berpengaruh terhadap kesehatan?

Jeffrey Peffer, seorang profesor perilaku organisasi, menemukan bahwa manajemen perusahaan Amerika Serikat yang buruk terkait dengan 120 ribu kematian setiap tahun.

Bertahan pada pekerjaan yang tidak disukai ternyata berdampak serius pada kesehatan jangka panjang. Untuk itu, jangan membiarkannya terlalu lama.

Mempunyai pekerjaan yang sesuai dengan keinginan memang dapat meningkatkan produktivitas Anda dalam bekerja. Anda dapat bekerja dengan enjoy dan terhindar dari tekanan yang berlebih.

Namun, bagaimana jika Anda membenci pekerjaan Anda sendiri? Apakah Anda masih bisa enjoy dalam bekerja?

Pastilah tidak.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Australian National University, pekerja yang membenci pekerjaannya sendiri kesehatan mentalnya akan terganggu.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang membenci pekerjaannya, seperti beban pekerjaan yang berat, bos yang killer, dan persoalan upah yang dianggap tidak layak.

Para peneliti mengungkapkan adanya kesamaan kesehatan mental antara para pengangguran dengan orang membeci pekerjaannya.

Ketidaknyamanan dalam bekerja tersebut bahkan dampaknya terhadap emosional mirip dengan orang yang tak punya pekerjaan.

Para pengangguaran dan karyawan yang membenci pekerjaannya sama-sama mengalami gangguan mental seperti depresi.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, orang yang tak bahagia dengan pekerjannya memiliki tekanan darah tinggi, bahkan saat mereka sedang tak bekerja. Bahkan penelitian lain menyebutkan, orang yang karirnya sulit menanjak lebih beresiko sakit jantung.

Ketika Anda kurang puas atau bahkan mulai membenci pekerjaan Anda, inilah yang harus Anda lakukan.

Brooks menyarankan untuk melakukan identifikasi kebencian pada pekerjaan dengan bertanya pada diri sendiri. Mengapa saya benci pekerjaan ini?

Apakah ini perasaan baru atau sudah sejak dulu saya tak suka pekerjaan ini? Apakah saya bermasalah dengan lingkungan kerja atau budaya perusahaan?

“Cobalah untuk membuat daftar plus minus dari pekerjaan Anda serta semua hal yang Anda inginkan dalam pekerjaan berikutnya,” sarannya.

Cari tahu cara yang bisa digunakan untuk memodifikasi situasi kerja agar jadi lebih menyenangkan sementara belum mendapatkan pekerjaan baru. Ia juga menyarankan untuk tidak meninggalkan pekerjaan saat ini sampai mendapatkan penggantinya.

Setelah berhasil mengindentifikasi kebencian, sangat penting untuk menentukan penyebab utama ketidakpuasan Anda. Ini akan membantu Anda untuk menentukan pilihan bertahan atau pindah ke tempat baru.

“Hindari untuk pindah kerja hanya karena stres dan ingin mencari pekerjaan baru yang lebih santai. Jika melakukan hal ini maka bisa jadi Anda akan menemukan hal yang sama dalam pekerjaan selanjutnya,” ungkap Debra Benton.

Jika sudah mengetahui penyebab stres yang dialami maka Anda bisa mengambil keputusan tepat. Misalnya, saat tahu bahwa penyebab stres adalah karena masalah pribadi di luar kantor maka pindah kerja bukanlah solusi terbaik.

Jika penyebab ketidakpuasan Anda dalam pekerjaan berpusat pada jadwal, gaji, atau proyek yang dibebankan kepada Anda, maka jalan yang paling baik adalah dengan membicarakan pada atasan.

“Mungkin saja ada cara yang bisa dilakukan atasan untuk mengatasinya, bahkan mungkin jauh lebih mudah dari yang Anda pikirkan,” tukas Brooks.

Tidak puas pada pekerjaan bukan berarti alasan terkuat untuk resign. “Jika masih ada kemungkinan kantor meningkatkan gaji lebih layak maka ini harus jadi perhitungan untuk tetap tinggal,” tukas

Deborah Shane, konsultan karier. Ia juga menambahkan, ungkapan rumput tetangga selalu lebih hijau ini tak sepenuhnya tepat.

Sebelum Anda ‘lari’ dari pekerjaan saat ini sebaiknya cobalah untuk memperbaikinya sebaik mungkin, melakukan penelitian terhadap calon kantor baru, dan mengumpulkan segala info yang dibutuhkan guna mengambil keputusan yang berkualitas.

Usahakan tidak mengambil keputusan secara terburu-buru apalagi dalam kondisi emosi.

“Jangan membiarkan perasaan negatif Anda terus berkembang dan menghambat karier Anda,” jelas Brooks. Sekalipun Anda tak puas pada pekerjaan dan bisa segera pindah, namun tetaplah berusaha profesional dan selesaikan tanggung jawab Anda.

Atau jika memutuskan untuk tetap tinggal di kantor, mengubah sikap untuk lebih positif thinking dan bekerja dengan menyenangkan. Hal ini mungkin bisa membantu Anda mencintai pekerjaan.

Bukankah jika Anda dipecat, justru akan lebih sulit untuk menemukan pekerjaan baru?