close
Nuga Sehat

Dampak Jika Lama Tak Berhubungan Seks

Apakah Anda termasuk salah seorang yang “mengabaikan” hubungan seks

Dan apakah Anda tahun dampak dari “meninggalkan” hubungan ini dalam waktu lama?

Ya, ada kalanya seseorang akan terlepas jauh dari aktivitas seksual. Penyebabnya banyak, mulai dari sibuk, hidup seorang diri, atau memang memutuskan untuk rehat sejenak dari seks.

Lagi pula, berhenti sejenak dari aktivitas seks tak akan membuat Anda menjadi tua. Bahkan, tanpa hubungan intim pun, Anda mendapatkan manfaat serupa dengan mereka yang getol berhubungan seks.

Rehat sejenak dari hubungan seks memberikan beberapa dampak untuk tubuh dan mental. Mulai dari rasa cemas akibat koneksi dengan pasangan yang melentur hingga meningkatnya risiko kanker prostat jika tak rajin masturbasi.

Ada  beberapa hal yang terjadi pada tubuh Anda jika tak berhubungan seks dalam waktu agak lama

Absennya aktivitas seksual dari hubungan membuat seseorang kurang terhubung dengan pasangan. Artinya, seseorang tak mendapatkan banyak dukungan dalam mengelola stresor harian.

Mengutip Men’s Health, ahli saraf, dr Debra W Soh mengatakan bahwa selama orgasme, tubuh melepaskan hormon endorfin yang mampu meningkatkan suasana hati.

Menukil situs kesehatan WebMD, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang berhubungan seks lebih intens memiliki kemampuan mengingat yang lebih baik. Seks diklaim mampu membuat otak menumbuhkan neuron dan bekerja lebih baik.

Seks teratur membantu tubuh melawan penyakit. Alhasil, jangan heran jika Anda kerap terserang flu saat berada dalam kondisi jarang berhubungan seks.

Seorang pasien diminta untuk berhubungan seks sebanyak 1-2 kali dalam sepekan. Pasien diminta untuk memberikan sampel air liur. Hasilnya, ditemukan konsentrasi tinggi imunoglobulin A–pelawan dan penghilang flu–dalam air liur yang diamati.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Medicine menyimpulkan bahwa pria berusia 50-70an yang tak aktif secara seksual lebih mungkin menderita disfungsi ereksi.

Mengutip Health, hal itu disebut masuk akal. Membuat anggota tubuh bergerak aktif di zona sensitif bisa sangat membingungkan saat seseorang telah tak berhubungan seks selama berbulan-bulan.

Namun, penelitian tersebut memberikan solusi. Yakni dengan melakukan ejakulasi secara teratur yang disebut mampu mengontrol dampak yang satu ini.

Penelitian tersebut juga menyebut keterkaitan antara masturbasi dan risiko kanker prostat. Disebutkan bahwa frekuensi tinggi ejakulasi mampu menekan risiko kanker prostat ke tingkat yang lebih rendah.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal medis Biological Psychology menemukan keterkaitan antara hubungan seks secara teratur dengan tekanan darah rendah. Artinya, jika Anda jarang melakukan hubungan seks, tekanan darah perlahan meningkat.

Menurut dr. Cory B. Honickman, sistem kekebalan tubuh kita akan semakin lemah jika tidak melakukan seks. Jika Anda ingin menghindari demam dan flu, melakukanhubungan seks secara rutin dapat membantu.

Para peneliti di Wilkes-Barre University di Pennsylvania menemukan bahwa orang yang melakukan seks sekali atau dua kali seminggu dapat memiliki peningkatan immunoglobulin, sebanyak tiga puluh persen dibandingkan mereka yang tidak atau jarang melakukan seks.

Seks membantu seseorang untuk mengeluarkan isi hati. Para peneliti Skotlandia menemukan bahwa orang yang berhenti melakukan seks lebih sulit untuk menghadapi situasi stres, seperti berbicara di depan publik, dibandingkan dengan mereka yang melakukan seks setidaknya sekali selama periode dua minggu.

Saat berhubungan seks, otak akan mengeluarkan hormon kenikmatan, seperti endorfin dan oksitosin, yang dapat membantu Anda merasa lebih nyaman.

Orang-orang yang berhenti melakukan seks mungkin akan kehilangan pelindung prostat.

Menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan pada American Urological Association, seorang pria yang rutin berhubungan seks dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat sebanyak 20%. Selain itu, ejakulasi sering kali dapat mengeluarkan zat berbahaya dari prostat.

Pria yang jarang berhubungan seks memiliki dua kali lipat kemungkinan terkena disfungsi ereksi, daripada pria yang melakukannya sekali seminggu atau lebih, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine.

Peneliti menyatakan bahwa, karena penis adalah otot, maka melakukan hubungan seks dapat membantu melestarikan potensi dengan cara yang sama seperti latihan fisik membantu meningkatkan kekuatan.

Wanita sering merasa lebih tertekan ketika mereka tidak melakukan seks, menurut studi dalam jurnal Archives of Sexual Behaviour. Tapi itu bukan karena kurangnya aktivitas seks yang mereka dapatkan.

Peneliti mengatakan bahwa beberapa senyawa yang ditemukan dalam air mani, termasuk melatonin, serotonin, dan oksitosin, memiliki manfaat dalam meningkatkan suasana hati bagi wanita yang melakukan hubungan seks tanpa kondom.

Namun, hubungan seksual tanpa kondom sangat tidak dianjurkan, kecuali Anda setia hanya dengan satu pasangan seumur hidup.