close
Nuga Sehat

Ini Dia Waktunya Terjadi Serangan Jantung

Catat, waktu Senin pagi seringkali dianggap sebagai hari yang paling menyebalkan bagi banyak orang.

Hal ini disebabkan oleh keharusan kita untuk menjalani kesibukan pekerjaan yang bisa saja menyebabkan stres. Tak disangka,

Senin pagi juga menyimpan bahaya lainnya. Berdasarkan sebuah penelitian, dihasilkan fakta bahwa serangan jantung ternyata sering terjadi di hari Senin!

Kita tentu harus mewaspadai hal ini, bukan? S

ebenarnya, seperti apa kaitan antara hari Senin dengan serangan jantung?

Fakta tentang kematian yang dipicu karena serangan jantung terjadi saat Senin pagi dikeluarkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari Centers for Disease Control and Prevention

Mereka meneliti data ddan hasilnya adalah, penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian adalah penyakit jantung, kanker, gangguan pernapasan kronis, serangan stroke, alzheimer, diabetes, pneumonia, serta penyakit ginjal.

Selain itu, kematian yang disebabkan oleh kecelakaan dan bunuh diri juga cukup tinggi.

Hanya saja, khusus untuk kasus serangan jantung, jumlah kasusnya yang paling banyak terjadi di hari Senin, yakni lebih dari 348 ribu kasus. Hari lain yang juga memiliki kasus kematian akibat serangan jantung yang paling banyak adalah Selasa dengan angka lebih dari 337 ribu kasus.

Mengingat kasus kematian akibat serangan jantung sangat tinggi, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menjaga gaya hidup sehat agar tidak mudah terkena masalah kesehatan ini.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan demi mencegahnya.

Serangan jantung seringkali disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat.

Sebagai contoh, jika kita sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol seperti gorengan atau makanan cepat saji, maka risiko untuk terkena penyakit ini semakin meningkat. Apalagi jika kita juga tergolong jarang mengonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah.

Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan kita untuk menerapkan pola makan dengan kadar gizi yang seimbang.

Sebagai contoh, selain menurunkan asupan makanan tidak sehat, kita juga sebaiknya memperbanyak asupan buah, sayur, biji-bijian, daging ikan, serta kacang-kacangan yang bisa menyehatkan jantung dan pembuluh darah.

Demi menjaga kesehatan organ kardiovaskular, pakar kesehatan menyarankan kita untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Selain itu, kita juga sebaiknya lebih aktif berjalan kaki, naik turun tangga, bersepeda, atau bersih-bersih rumah.

Rokok adalah salah satu penyebab utama dari datangnya berbagai macam penyakit. Bahkan, meskipun kita hanya menjadi perokok pasif, tetap saja risiko untuk terkena penyakit jantung akan meningkat.

Selain rokok, kita juga harus menghindari asupan minuman beralkohol karena bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Peningkatan tekanan darah biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas. Padahal, jika kita sampai terkena hipertensi, maka risiko terkena serangan jantung yang mematikan akan meningkat.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya enam bulan sekali. Jika perlu, kita bisa menyiapkan alat pemeriksaaan tekanan darah sendiri di rumah.

Selain itu, kita juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan jantung dan pembuluh darah seperti pemeriksaan kolesterol, trigliserida, gula darah, dan pemeriksaan lainnya di rumah sakit.

Sering kita alami dan dianggap sebagai sesuatu yang wajar, dalam realitanya stres bisa memicu peningkatan tekanan darah, salah satu faktor pencetus serangan jantung.

Jika tubuh dan pikiran sudah mengalami stres, sebaiknya kita mengambil jeda dan melakukan berbagai hal untuk menurunkannya seperti dengan meditasi, jalan-jalan, menikmati alam hijau, dan lain-lain.

Selain itu Andajuga harus hati-hati dengan diet rendah garam

Meskipun bisa membuat rasa masakan menjadi lebih nikmat, dalam realitanya garam jika dikonsumsi dengan berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah dan risiko hipertensi.

Karena alasan inilah banyak orang yang mulai menerapkan diet rendah garam. Hanya saja, mengingat garam juga masih dibutuhkan oleh tubuh, apakah diet rendah garam akan memberikan dampak kesehatan yang kurang baik?

Pakar kesehatan menyebut sodium, kandungan di dalam garam memiliki peran besar bagi keseimbangan cairan di dalam tubuh. Selain itu, keberadaan sodium juga berperan dalam distribusi oksigen dan nutrisi serta pengendalian impuls saraf.

Hanya saja, pakar kesehatan menyebut kita sebaiknya menghindari asupan garam melebihi dua ribu miligram setiap hari demi mencegah kadar sodium berlebihan di dalam tubuh. Jumlah ini setara dengan sekitar satu sendok teh saja.

Masalahnya adalah terkadang kita tidak sadar mengonsumsi garam dari makanan kemasan atau makanan olahan yang kita beli. Hal ini akan membuat asupan sodium melebihi batas aman dan akhirnya tubuh mengalami peningkatan tekanan darah dengan signifikan.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia, hipertensi adalah pemicu kasus stroke dan  kasus penyakit jantung koroner yang mematikan. Jika kita terbiasa mengonsumsi garam lebih dari batas aman yang telah disebutkan sebelumnya, maka risiko terkena penyakit kardiovaskular bisa meningkat  Bahkan, risiko terkena stroke juga bisa meningkat

Banyak orang yang kini mulai memilih untuk menerapkan diet rendah garam karena berpikir jika hal ini akan membuat risiko terkena hipertensi bisa menurun. Hanya saja, para peneliti justru menyebutkan bahwa diet rendah garam sepertinya juga bisa memberikan efek kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Prof. Mente menyebutkan bahwa menurunkan asupan garam dari yang sebelumnya tinggi menjadi ke batasan yang moderat memang bisa menurunkan risiko tekanan darah tinggi. Sebaliknya, jika kita terbiasa melakukan diet rendah garam namun kemudian mengubahnya menjadi diet dengan kadar garam yang moderat, dampaknya juga akan sama.

“Asupan garam sebaiknya dijaga di tengah-tengah, tidak kelebihan atau kekurangan,” saran Prof. Mente.

Apa yang diungkap Prof. Mente dibantah oleh Profesor Fransesco Cappuccio dari University of Warwick.

Menurut Prof. Cappuccio, menurunkan asupan garam harus dilakukan demi mencegah datangnya penyakit kardiovaskular. Hal yang sama juga diungkap Sara Stanner dari British Nutrition Foundation. Menurutnya, diet rendah garam seharusnya tidak akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan.

“Efek mengonsumsi terlalu sedikit garam memang bisa jadi membaerikan dampak kurang baik, tapi kita masih membutuhkan penelitian lebih mendalam tentang hal ini. Untuk saat ini, kita tidak bisa menyimpulkan apakah diet rendah garam baik atau tidak,” ucap Stanner.