close
Nuga Sehat

Efek Ngopi dengan Gula dan Tanpa Gula

Kopi masih menjadi salah satu minuman yang paling digemari di Indonesia. Banyak orang yang bahkan sengaja mengonsumsi kopi secara rutin di pagi hari demi membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih bersemangat.

Hanya saja, ada yang memilih untuk meminumnya tanpa gula dan ada yang meminumnya dengan tambahan gula agar lebih manis. Sebenarnya, apakah ada perbedaan dampak dari minum kopi dengan gula dan tanpa gula?

Tahukah Anda jika kita membuat kopi hitam, kita hampir tidak mengonsumsi kalori sama sekali?

Padahal, di dalam kopi hitam terdapat kandungan nutrisi seperti antioksidan yang bisa membantu menyehatkan jantung dan pembuluh darah. Selain itu, di dalamnya juga bisa ditemukan kafein yang bisa membuat kita menjadi lebih bersemangat dan berpikir dengan lebih jernih.

Entah itu untuk membangunkan jiwa dan raga di pagi hari sebelum beraktivitas atau sekadar untuk teman leyeh-leyeh di akhir pekan, banyak dari kita yang menganggap secangkir kopi hitam sebagai bagian yang tak terlepaskan dari hidup.

Minuman seduh favorit sejuta umat ini memiliki segudang manfaat yang telah dikenal luas, mulai dari peningkatan energi dan konsentrasi hingga membantu menurunkan berat badan.

Kopi hitam juga sahabat jantung. Kandungan antioksidan kuat dalam kopi membantu memelihara kesehatan jantung dan juga irama detaknya, sehingga minum kopi hitam rutin dapat mencegah semua jenis penyakit jantung.

Kopi minuman sehat, tapi itu akan tergantung pada bagaimana cara Anda meminumnya. Hmm… pakai gula atau tidak, ya?

Secangkir kopi hitam bisa dibilang hampir nol kalori. Tapi kopi hitam juga tidak memberikan nilai gizi yang berharga.

Secangkir kopi hitam tanpa gula tidak mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan sejumlah makronutrien penting lainnya, seperti kalsium dan serat. Kopi merupakan penyumbang terbesar dari kafein, sebuah stimulan yang membantu orang merasa lebih bersemangat.

Kafein dari secangkir kopi hitam dapat sangat cepat terserap ke dalam darah hanya dalam waktu 20 menit, dan akan menetap dalam aliran darah selama lebih dari dua belas jam.

Tak lama setelah tegukan pertama Anda, kafein yang kini ada di dalam aliran darah Anda menyebabkan lonjakan detak jantung, tekanan darah, dan energi. Tak lama setelahnya, kafein mulai memengaruhi tingkat adenosin dalam otak.

Adenosin adalah senyata kimia dalam otal yang bertanggung jawab untuk memberi tahu tubuh Anda bahwa ini saatnya tidur; kafein mengikat reseptor adenosin otak dan mematikan mereka. Inilah sebabnya mengapa setelah dua puluh menit sejak cangkir kopi terakhir Anda, Anda cenderung merasa sangat melek dan bersemangat.

Pada titik ini, tubuh Anda mulai memproduksi adrenalin, yang selanjutnya meningkatkan produksi energi Anda. Peningkatan kadar adrenalin ini kemudian menyebabkan pelebaran saluran pernapasan dan aliran darah akan membanjiri otot.

Kopi hitam juga memperbaiki mood peminumnya karena otak menjadi lebih sensitif terhadap serotonin, sebuah neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati.

Sekitar tiga sampai empat jam setelah cangkir kopi terakhir, Anda akan mulai mengalami penurunan energi akibat efek penyemangat yang disebabkan kafein makin memudar.

Penurunan energi ini terjadi karena kafein dalam kopi sebenarnya tidak benar-benar membuat Anda lebih energik, kafein hanya bertindak sebagai penyemangat palsu yang membuat Anda merasa tidak lelah — padahal sih, memang begitu.

Lalu, apa efeknya pada tubuh jika Anda menambahkan gula atau creamer ke cangkir kopi hitam Anda?

Konsumsi gula dalam dosis kecil tidak terlalu harus dikhawatirkan, tapi kebanyakan dari kita makan gula terlalu banyak.

Bahkan, beberapa minuman kopi racikan kedai-kedai kopi komersil di luaran sana banyak yang tinggi lemak, tinggi gula, dan tinggi kalori. Jika Anda memesan secangkir cappuccino dengan susu segar

Ketika Anda makan sesuatu yang sarat dengan gula, indera pengecap Anda, usus, dan otak Anda semua akan saling bekerja sama menanggapinya.

Rasa manis gula menyalakan area penghargaan otak sehingga menyebabkan pelepasan ombak dopamin, sinyal kimia untuk meningkatkan suasana hati. Aktivasi sistem penghargaan ini nyatanya tidak bekerja seperti bagaimana tubuh memproses zat adiktif lain, seperti alkohol atau nikotin.

Kelebihan gula memompa kadar dopamin jadi di luar batas, yang membuat Anda hilang kontrol dan peningkatan toleransi tubuh terhadap gula sehingga Anda akan ingin makan lebih banyak gula.

Di sisi lain, ada batas tertentu seberapa banyak gula yang dapat diproses oleh hati. Jika Anda mengonsumsi gula kelewat batas dan hati tidak dapat memproses semua energi itu dengan baik, hati tidak memiliki pilihan selain untuk mengubah kelebihan gula menjadi lemak hati.

Banyaknya gula yang membanjiri darah menciptakan lonjakan kadar gula darah mendadak. Ini menyebabkan tubuh memproduksi insulin dengan sangat cepat. Insulin memicu penggunaan glukosa oleh jaringan dalam tubuh untuk digunakan sebagai energi.

Di saat yang bersamaan, insulin memperkuat kelancaran komunikasi antar sel otak dan dengan demikian membentuk ingatan kuat. Produksi energi ini kemudian menyebabkan jatuhnya kadar glukosa yang menyebabkan perasaan lesu, sakit kepala, kelelahan, dan kecemasan tiba-tiba akibat turunnya kadar gula darah.

Ketika kadar insulin di otak diturunkan sebagai akibat dari konsumsi gula berlebih, proses pembelajaran dan ketajaman memori otak juga jadi terganggu. Inilah alasan di balik mengapa Anda cenderung lebih gelisah dan sulit konsentrasi setelah mengonsumsi banyak gula.

Kafein ini juga akan memberikan pengaruh pada adesonin, sejenis senyawa kimia yang mengendalikan kebiasaan tidur kita. Hal inilah yang kemudian membuat kita seperti tidak mudah mengantuk setelah minum kopi.

Minum kopi hitam juga akan memengaruhi hormon serotonin di dalam tubuh. Hal ini akan memberikan pengaruh besar bagi suasana hati kita yang lebih baik. Hanya saja, setelah tiga atau empat jam, efek ini akan cenderung semakin menurun sehingga kita pun akan lebih rentan mengantuk atau merasa lelah.

Pakar kesehatan menyebut tambahan gula dalam jumlah yang sedikit pada kopi biasanya masih diperbolehkan. Sayangnya, kebanyakan orang memberikan gula dalam jumlah banyak demi membuat rasa kopi menjadi lebih manis.

Bahkan, kebanyakan kopi instan atau kopi yang dibuat di kafe-kafe biasanya memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi kopi cappuccino yang memiliki tambahan susu, kita sudah bisa mendapatkan 77 kalori serta 4 gr lemak. Jumlah ini cukup banyak, bukan?

Saat kita mengonsumsi gula, tubuh akan segera meresponsnya. Sebagai contoh, otak akan melepas hormon dopamine yang membuat suasana hati meningkat. Sayangnya, keberadaan hormon ini juga akan membuat kita seperti ketagihan gula. Jika sampai kita mengonsumsi gula terlalu banyak, maka kelebihan gula yang tidak dimetabolisme menjadi sumber energi ini akhirnya hanya menumpuk menjadi lemak.

Dampak lain dari konsumsi gula dengan berlebihan adalah meningkatnya jumlah hormon insulin di dalam tubuh.

Memang, hal ini bisa meningkatkan energi sekaligus membuat kinerja otak meningkat, namun begitu kadar gula darah anjlok setelah habis dimetabolisme oleh insulin, sumber energi juga akan ikut-ikutan menurun dengan drastis dan kita pun akan mengalami dampak berupa tubuh yang lesu dan kurang bersemangat.

Sebagaimana dibahas sebelumnya, minum kopi tanpa gula bisa memberikan manfaat kesehatan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kopi dengan tambahan gula atau pemanis lainnya. Bahkan, kita juga bisa mendapatkan manfaat lainnya, khususnya bagi fungsi saraf di dalam tubuh.

Sebagai contoh, sebuah penelitian membuktikan bahwa minum kopi tanpa gula bisa mencegah penurunan fungsi saraf dengan signifikan. Hal ini tentu akan membantu mencegah gangguan saraf dengan efektif.

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan di John Hopkins University, Amerika Serikat juga menghasilkan fakta bahwa rutin minum kopi tanpa gula juga bisa meningkatkan daya ingat. Bahkan, meminumnya sebanyak 200 ml saja sudah mampu membuat daya ingat kita tetap dalam kondisi prima selama 24 jam.