close
Nuga News

Aksi Kekerasan di Aceh Makin Masif

Aksi kekerasan menjelang pemilihan anggota legislatif di Aceh, selama empat bulan terakhir ini makin massif dan misterius karena lambatnya kepolisian merespon dan membukanya secara transparan ke publik.

Berbagai aksi, dari pembunuhan, pembakaran kendraaan, pemukulan dan penembakan terus bersambung dari hari ke hari tanpa adanya upaya untuk menghentikannya dari aparat kepolisian.

Aksi kekerasan ini, seperti di catat “nuga.co” bersifat horizontal dan terjadi di antara personil kekuatan politik yang ikut dalam pemilihan umum. Yang paling kencang dari aksi kekerasan ini melibatkan dua pihak partai lokal yang sama-sama mengusung tema lokal.

Di Jakarta, Kapolri Jendral Sutarman dalam respon pertamanya tentang aksi kekerasan di Aceh, menegaskan pihaknya telah mendeteksi pelaku penembakan anggota caleg Partai Nasional Aceh, Faisal, empat puluh tahun, yang tewas diberondong oleh orang tak dikenal dan penyerangan Posko Partai Nasdem.

Saat ini, identitas pelaku telah diketahui.

“Ada lima kejadian di Aceh dan beberapa di antaranya sudah terungkap. Termasuk kejadian pos Nasdem dan penembakan caleg dari PNA. Sudah dikenali pelakunya. Tinggal melakukan penangkapan pada dua pelaku yang sudah dikenali identitasnya dan terakhir kemarin sudah dalam tahap pemeriksaan,” ujar Sutarman usai pelantikan Wakapolri di gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa 04 Februari 2014..

Atas penangkapan ini, Sutarman mengimbau pada masyarakat Aceh untuk tetap melaksanakan kegiatan politiknya.

“Oleh karena itu saya harap masyarakat tetap tenang dalam melakukan kegiatan politiknya. Dengan hati yang tidak terpengaruh dengan ancaman ketakutan maupun dipengaruhi oleh masalah-masalah uang dan sebagainya. Sehingga bisa betul-betul memilih orang qualified, baik yang akan duduk di legislatif atau presiden,” jelasnya.

Menurut Sutarman, dua kejadian penembakan di Posko Caleg Nasdem dan caleg PNA merupakan orang yang berbeda. Saat ini pihaknya sedang dalam proses penyidikan.

“Yang sudah dirakit ada suang-suang peluru, ada senjata yang ditemukan dan barang bukti lainnya,” papar dia.

Caleg PNA, Faisal tewas diberondong tembakan oleh orang tak dikenal saat melintas dengan mobil di kawasan Jalan Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha dari arah Aceh Barat Daya menuju Tapaktuan, Aceh Selatan.

Faisal merupakan caleg DPRK Aceh Selatan dari PNA dengan nomor urut 1 untuk Daerah Pemilihan II. Dia juga menjabat Ketua PNA Kecamatan Sawang.

Beberapa waktu lalu, posko pemenangan calon legislatif Partai Nasdem di Gampong Kunyet Mulee, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara juga ditembaki orang tak dikenal, pada 16 Februari lalu menjelang subuh.

Dua orang simpatisan parpol, yakni Adnan Syahril dan Saiful Junaidi, ikut dianiaya pelaku yang memakai penutup wajah (sebo) dan senjata api laras panjang.

Dua pria bertopeng memberondong Posko Pemenangan Zubir HT yang maju sebagai calon anggota legistatif Partai Nasdem dari daerah pemilihan empat Aceh Utara. Selain itu, pelaku juga sempat menganiaya dua orang yang berada di dalam posko.

Informasi lain tentang aksi kekerasan, posko pemenangan Zubir yang terletak di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara ini diberondong dua pria bertopeng. Akibatnya, kaca jendela posko pecah dan sejumlah lubang akibat terjangan peluru terlihat di bagian dinding kantor.

Usai memberondong dengan tembakan, kedua pelaku kemudian mendobrak pintu kantor dan menganiaya dua orang yang sedang berada di dalam kantor tersebut. Di lokasi pemberondongan tersebut, Polisi menemukan tujuh selonsong peluru.

“Mereka mendobrak pintu dan menganiaya dua relawan yang sedang di posko,” kata Zubir.

Akibatnya, salah seorang relawan mengalami bengkak di dagu dan satu orang lainnya mengalami memar di bagian punggu. Keduanya dianiaya dengan cara ditendang. Kasus pemberondongan dan penganiayaan tersebut telah dilaporkan ke Polsek Matangkuli, Aceh Utara.