close
Nuga Life

Begini Lho, Mr P Kalau Berhenti Bercinta

Tahu apa yang terjadi dengan Mr P jika Anda berhenti bercinta dalam kurun waktu lama?

Dalam hubungan rumah tangga, bercinta menjadi salah satu hal yang penting untuk menjaga keharmonisan keluarga.

Namun terlalu sibuk atau bahkan ketidakpuasan terhadap pasangan dan alasan lainnya menjadi alasan seseorang jarang atau bahkan berhenti melakukan hubungan suami istri.

Hanya saja, ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu seseorang atau pasangan tak lagi melakukannya.

Penting untuk diketahui, bahwa berhenti bercinta ternyata menyimpan beberapa efek bagi kesehatan tubuh, baik bagi wanita maupun pria.

Berikut ini beberapa hal yang terjadi pada Mr. P saat Anda berhenti melakukan hubungan seksual.

“Penelitian telah menunjukkan bahwa pria yang lebih sering dan teratur berhubungan seks memiliki risiko lebih rendah menderita disfungsi ereksi dibandingkan dengan pria yang jarang berhubungan seks.”

“ Mr. P adalah otot dan seperti otot lain dalam tubuh Anda, itu memerlukan beberapa latihan,” kata peneliti, Tristan Weedmark, seperti dilansir laman Yourtango

Ketika seseorang tidak berhubungan seks dalam beberapa saat, ia mungkin tidak lagi menginginkan seks.

“Jangan khawatir jika libido Anda menurun. Ini adalah efek samping yang normal tidak berhubungan seks. Ada beberapa kabar baik. Setelah Anda beraksi kembali, libido Anda akan bangkit kembali juga,” kata Weedmark.

Semakin Anda ejakulasi, maka semakin rendah kemungkinan Anda terkena kanker prostat.

“Pengobatan kanker prostat bisa menyebabkan penyusutan Mr. P hingga 1,6 inci. Ejakulasi secara teratur mengurangi risiko ini hingga 20 persen,” kata Weedmark.

“Seorang pria tidak akan mengalami disfungsi ereksi hanya karena ia tidak bercinta. Demikian juga, Mr. P pria tidak akan memiliki penurunan panjang atau keadaan lemas hanya karena mereka tidak melakukan hubungan seks”

” Pria memiliki ereksi nokturnal yang menyediakan aliran darah ke Mr. P dan memelihara jaringan,” kata urolog, Jordan Siegel, MD.

Prinsipnya bisa dibilang ‘gunakan atau hilang’. Pria yang jarang berhubungan seks dua kali lipat lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi, dibanding pria yang bericnta sekali seminggu atau lebih.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Amerikan Journal of Medicine hal ini dikarenakan penis pada dasarnya adalah otot.

Hubungan seks yang teratur akan menjadi kekuatan penis, sama halnya berolahraga yang teratur akan mengencangkan otot tubuh Anda.

Tidak berhubungan seksual akan berakibat buruk pada kebahagiaan, kedekatan, dan keamanan hubungan Anda.

“Berada dalam pernikahan tanpa seks bisa merusak percaya diri, menciptakan perasaan bersalah, dan menurunkan level oksitosin dan hormon cinta lainnya,” ujar Les Parrott, PhD, seorang psikologi dan penulis dari Saving Your Marriage Before It Starts.

“Hal ini juga bisa meningkat ketakutan bahwa salah satu dari Anda akan mencari penyaluran seksual di tempat lain, yang akan menciptakan suatu paranoia,” jelasnya lagi.

Namun, Parrot juga menekankan bahwa pasangan yang tidak berhubungan seks tidak bisa bahagia.

Menurutnya, seks hanyalah salah satu cara penyampaian rasa cinta. Berciuman, berpelukan, dan saling memuji dan memberi hadiah juga bisa menciptakan ikatan emosional dengan pasangan.

Tidak berhubungan seks memang mengurangi paparan kuman, namun sayangnya hal ini juga menurunkan imunitas tubuh Anda.

Para peneliti dari Wilkes-Barre University di Pennsylvania menemukan bahwa orang-orang yang berhubungan sekali atau dua kali seminggu mendapatkan tiga puluh  persen tambahan immunoglobulin A atau dikenal dengan sebutan IgA, dibanding mereka yang jarang atau bahkan tidak pernah berhubungan seks.

Wanita bisa merasa depresi semakin lama mereka tidak berhubungan seksual, lapor sebuah studi dari Archives of Sexual Behavior.

Namun perasaan murung ini ternyata bukan karena kurangnya seks, karena hal yang sama juga dialami oleh wanita yang selalu berhubungan seks menggunakan kondom.