close
Nuga Life

Jangan Percaya Mitos Diet Yang “Ngawur”

Anda percaya tidak makan nasi, merokok, minum obat pelangsing atau puasa bisa menurunkan berat badan?

Kalau sebelumnya Anda terperangkap dengan “mitos” itu, kini, tunda dulu kepercayaan itu.

Paling tidak, menurut para ahli kesehatan, “mitos” itu sudah “out of date.” Sudah ketinggalan zaman.

Kini, menurut sebuah studi terbaru, perkembangan teknologi yang pesat telah membentuk gaya hidup yang kian membatasi gerak fisik manusia.

Akibatnya, tak sedikit perempuan ataupun laki-laki memiliki berat badan berlebih dengan bentuk tubuh gemuk.

Tak terkecuali para remaja.

Mereka yang khawatir akan berat badan dan postur tubuh pun menjalani berbagai macam diet.

Beberapa diet yang populer saat ini di antaranya diet golongan darah, diet Atkins atau diet karbo, diet Mayo, OCD, dan sebagainya.

Berbagai metode diet memang memberikan “harapan” terjadinya penurunan berat badan yang signifikan. Paling tidak pula, dalam retorika atau pun iklan yang mereka sebarkan bak virus.

Namun, tak sedikit orang yang terjebak dalam siklus diet yang salah sehingga malah menganggu sistem metabolisme.

“Karena diet salah, metabolisme akan melambat. Itu yang paling sering terjadi,” kata Grace Judio-Kahl, dokter ahli fisiologi, konsultan penurunan berat badan dan gangguan makan atau dikenal dengan istilah “eating disorder”

Menurut Grace, terganggunya sistem metabolisme justru akan mempermudah penambahan berat badan. Selain itu, juga akan merusak kinerja organ-organ vital seperti jantung dan ginjal.

Dikutip dari buku Cara Fun & Smart Diet Remaja yang ditulis oleh Grace dan Tara Adhisti de Thouars, ada banyak mitos cara menurunkan berat badan yang mesti dihindari

Sebut saja, mereka yang, katanya, sedang menjalani diet sengaja melewatkan makan malam.

Alih-alih menurunkan berat badan, kelaparan saat tengah malam justru membuat sulit tidur dan berujung pada makan banyak sebagai kompensasinya.

Menghiraukan jam makan juga akan memperlambat kerja sistem metabolisme.

Lagipula, jika porsi makan pada pagi dan siang hari banyak, tidak makan pada malam hari belum tentu membuat berat badan berkurang.

Ada lagi mitos lain. Merokoh banyak akan bisa bikin kurus.

Nah, untuk Anda tahu, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa merokok dapat menurunkan berat badan.

Asap rokok justru berbahaya bagi kesehatan tubuh, terutama paru-paru, karena mengandung nikotin.

Banyak pula orang yang mengatakan, puasa bisa menjadi tameng untuk menurunkan berat badan adalah cara yang salah.

Berpuasa demi menjalankan perintah agama adalah hal yang baik.

Namun, berpuasa terlalu sering akan menurunkan metabolisme badan.

Lain lagi mitos tentang makan nasi gemuk. Bagi penderita diabetes, nasi memang jahat karena cepat menaikkan gula darah.

Akan tetapi, masih banyak makanan yang lebih jahat daripada nasi, misalnya sepotong pizza supreme setara dengan makan nasi dua setengah mangkuk kecil.

Segenggam camilan keripik sama dengan semangkuk nasi. Sementara sepotong cheese cake dan sebungkus mi instan setara dengan dua mangkuk kecil nasi.

Berkembangnya suplemen dalam bentuk obat kini juga dianggap sebagai jalan pintas untuk “langsing.”

Harus diketahui, ada dua tipe obat pelangsing yang beredar di pasaran. Pertama yang menekan nafsu makan dan kedua yang mencegah penyerapan lemak dan karbohidrat.

Keduanya efektif untuk menurunkan berat badan namun harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.

Salah-salah, obat pelangsing justru dapat menimbulkan pusing, berdebar-debar, susah tidur, pandangan melayang, hingga sakit jantung dan pembuluh darah.

Obat pelangsing jenis kedua bisa menyebabkan gangguan penyerapan vitamin sehingga menghambat pertumbuhan tulang serta mengganggu fungsi hormon tubuh.

Ada lagi mitos lain, berupa tidak sarapan> Tapi tahukah Anda bahwa dengan tidak sarapan atau makan pagi, justru membuat seseorang makan lebih banyak. Makanya, kala sarapan pilihlah menu sarapan yang kaya protein dan serat, seperti susu rendah lemak, oatmeal, atau telur.

Lainnya tentang minum air dingin bisa bikin gemuk. Itu Salah. Justru minum banyak air putih akan membuat penyerapan makanan jadi lebih baik.

Lainnya, kalau langsing jangan ngemil!

Mitos ini tidak sepenuhnya benar.

Ngemil sah saja dilakukan, selama Anda cermat dalam memilih jenis camilan. Hindari camilan yang tinggi garam dan MSG, pilih snack sehat yang menawarkan kadar serat yang tinggi sehingga mampu menahan rasa lapar