close
Nuga Life

Berbicara Saat Tidur Itu Adalah “Penyakit”

Anda sering “ngoceh” saat tidur pulas?

Kalau iya, mungkin, berbicara saat tidur tidak akan merugikan diri sendiri. Namun gangguan tersebut berdampak negatif pada orang di sekitar.

Berbicara saat tidur dapat menyebabkan orang lain mengalami sulit tidur sehingga meningkatkan risiko penyakit pada orang tersebut.

Nah, berbicara saat tidur adalah sebuah gangguan yang bisa muncul pada tingkatan tidur tertentu.
National Sleep Foundation menyebut bahwa berbicara saat tidur dapat mengeluarkan dialog atau monolog, berbicara merepet, atau bergumam.

Orang dengan gangguan ini biasanya tidak sadar, sampai ada orang yang memberitahunya.

Ada fakta menarik tentang gangguan berbicara saat tidur, seperti dikutip dari Usnews

Menurut Natalie Dautovich, profesor asisten psikologi di University of Alabama, gangguan berbicara saat tidur bisa diterapi sesuai dengan perilaku yang Anda lakukan pada siang hari sebelum Anda tidur

Cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.

Berupayalah tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Coba cek National Sleep Foundation untuk mengetahui lama tidur yang ideal, sesuai usia Anda.

Dautovich menuturkan, “Alkohol dapat membantu orang untuk mengantuk, namun alkohol juga memiliki efek terbalik yang bisa menyebabkan Anda terbangun tengah malam dan sulit untuk tidur kembali.”

Gangguan berbicara saat tidur bisa menjadi tanda gangguan tidur yang lebih serius, seperti sleep apnea, night terror, REM behavior disorder, atau sexomnia.

Berbicara saat tidur juga biasa terjadi pada orang yang sedang mengalami demam, sleep deprivation, depresi, stres, atau mengonsumsi alkohol atau obat sebelum tidur.

Jika berbicara saat tidur memengaruhi kebiasaan tidur atau hubungan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan pakar tidur.

Yang terburuk terjadi biasanya berbicara saat tidur bisa mengganggu tidur orang lain, dan menyebabkan kurang tidur. Inilah yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan obesitas.

Menurut Ilene Rosen, profesor division of sleep medicine di University of Pennsylvania Perelman School of Medicine, membangunkan orang yang berbicara saat tidur hanya akan menghentikan mereka beberapa saat, sampai mereka kembali terlelap.

“Membangunkan mereka bisa saja membantu, namun akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan yang ahli,” ungkap Rosen.

“Fungsi otak saat kita tidur sangatlah kompleks, sehingga sangat sulit untuk tahu dari mana konten itu muncul, dan bagaimana itu bisa lolos saringan,” tutur Natalie Dautovich, profesor asisten psikologi di University of Alabama.

Memang tak banyak orang yang cukup beruntung untuk tertidur dalam waktu cepat. Ada juga orang-orang yang bangun di tengah malam, tapi kemudian tidak bisa tidur lagi.

Ada beberapa alasan untuk masalah ini. Namun, para pakar mengatakan bahwa jika tidak ada penyebab yang serius tertentu, makan makanan tertentu yang akan membantu mereka tidur lebih baik bisa dicoba sebagai terapi

Makan telur untuk sarapan. Telur mengandung asam amino yang dikenal untuk mengaktifkan neuron yang menghasilkan orexins. Ini dikatakan dapat membantu menyesuaikan tidur REM atau fase tidur mimpi Anda dan juga memastikan bahwa Anda tidak merasa mengantuk di siang hari.

Jangan tinggalkan nasi. Makan sedikit nasi baik jika Anda ingin tidur lebih baik di malam hari, sembari memastikan kadar gula darah dan berat badan Anda baik. Beras mengandung tingkat indeks glikemik tinggi yang merangsang asam amino, triptofan, yang bisa memicu rasa kantuk.

sumber : usnews dan timeofindia