close
Nuga Forum

Taylor Swift Tak Nyesal ‘Ribut’ dengan Braun

Usai ‘membongkar’ kasus hak cipta dan kepemilikan akan master album yang kini dimiliki Scooter Braun,

Taylor Swift disebut tak menyesal mengangkatnya ke publik hingga menimbulkan kegemparan.

Kegemparan akan masalah hak cipta ini menjadi bola panas lantaran menyeret Braun yang membawahi sejumlah musisi besar dunia, salah satunya Justin Bieber, dan dikenal sebagai manajer papan atas di Hollywood.

Seorang sumber mengatakan kepada E! bahwa Swift tak menyesal atas pernyataannya yang kemudian menjadi perbincangan publik.

“Tak masalah apa yang dikatakan Scooter atau orang-orangnya, Taylor percaya dia sengaja melakukan ini untuk menyakitinya,” kata sumber dekat Swift tersebut.

“Taylor ingin kebenaran tentang pria itu keluar,” lanjut si sumber. “Dia amat marah dan masih seperti itu. Dia amat kesal dan sama sekali tak menyesal mengangkat ini ke ranah publik,”

Namun usai Swift buka suara, masyarakat industri musik Hollywood terbelah dua, mendukung Swift atau Scooter.

Sejumlah musisi menyatakan dukungannya dengan langkah Swift yang berjuang mendapatkan enam master albumnya, seperti Katy Perry, Toddrick Hall, Iggy Azalea, hingga Cara Delevigne.

Sebagian lainnya mendukung Scooter dan hanya menganggap Swift mencari simpati atas label lamanya. Big Machine Records telah terjual. Sejumlah artis tersebut adalah Justin Bieber, Hailey Baldwin, Demi Lovato, hingga Sia.

Kembali dianggap ‘menambah musuh’, Swift disebut tak gentar harus berhadapan dengan sesama musisi di Hollywood demi melawan Braun dan mendapatkan kembali hak kepemilikan musik-musik lawasnya.

“Taylor tak peduli bila ia punya musuh dan bila semua teman-teman Scooter mendukung pria itu. Taylor tahu niat pria itu dan mengapa dia melakukannya,” kata sumber dalam itu.

“Taylor memiliki teman-temannya sendiri yang siap sedia dan mendukungnya juga. Dia merasa kuat soal ini, dan siap melawan Scooter,” lanjut sumber, mengutip E!.

Taylor Swift sebelumnya mengaku merasa sedih dan dicurangi menyusul kabar Scooter Braun telah mengakuisisi label Big Machine milik Scott Borchetta, yang mencakup hak atas seluruh albumnya sejak awal karier hingga Reputation

Swift bahkan menyebut hal ini sebagai skenario terburuk dalam hidupnya.

“Selama bertahun-tahun saya bertanya, memohon kesempatan untuk memiliki hasil kerja saya. Alih-alih, saya diberi kesempatan untuk menandatangani (memperbarui) kontrak dengan Big Machine Records dan ‘mendapatkan’ satu (album lama) untuk setiap album baru yang saya masukkan,” tulis Swift.

“Saya keluar karena saya tahu begitu saya menandatangani kontrak itu, Scott Borchetta akan menjual label, dengan demikian menjual saya dan masa depan saya. Saya harus membuat pilihan luar biasa berat untuk meninggalkan masa lalu saya,” tambahnya.

Sebelumnya, Braun disebut mencoba menghubungi Taylor Swift secara pribadi untuk membahas masalah mereka.

Seorang sumber terdekat Braun mengatakan kepada The Blast, dikutip oleh People, bahwa setelah Swift membongkar masalah mereka ke publik, Braun mencoba mengontaknya namun tak membuahkan hasil.

Namun menurut sumber itu, Braun tidak mencoba menghubungi Swift secara langsung melainkan melalui sejumlah teman mereka.

Menurut sumber tersebut, Braun syok dengan respons Swift yang membongkar kasus itu ke publik dan bertekad menyelesaikan dengan pelantun ‘Out of the Woods’ itu.

People mencoba menghubungi perwakilan kedua belah pihak atas kabar ini, namun mereka menolak berkomentar.

Swift pertama kali membongkar drama yang melibatkan nasib hak cipta enam albumnya terdahulu melalui unggahan di Tumblr.

Swift mengungkapkan hal tersebut begitu mengetahui bahwa label lamanya, Big Machine Records, yang menyimpan master enam albumnya terdahulu dijual oleh Scott Borchetta kepada Scooter Braun

Braun sendiri dikenal sebagai manajer sekaligus pemilik Ithaca Ventures yang juga membawahi Justin Bieber, Kanye West, Demi Lovato, serta Ariana Grande.

“Selama bertahun-tahun saya bertanya, memohon kesempatan untuk memiliki hasil kerja saya. Alih-alih, saya diberi kesempatan untuk menandatangani  kontrak dengan Big Machine Records dan ‘mendapatkan’ satu (album lama) untuk setiap album baru yang saya masukkan,” tulis Swift.

“Saya keluar karena saya tahu begitu saya menandatangani kontrak itu, Scott Borchetta  akan menjual label, dengan demikian menjual saya dan masa depan saya. Saya harus membuat pilihan luar biasa berat untuk meninggalkan masa lalu saya,” tambahnya